OCBC, bank terbesar kedua di Asia Tenggara, melakukan investasi mezzanine dalam proyek baja karbon rendah senilai US$1,5 miliar di Sabah, Malaysia. Investasi ini ditujukan untuk pabrik besi pelet panas (hot briquetted iron), yang akan menjadi bagian dari pabrik baja hijau terbesar di kawasan ini dan menandai komitmen serius perbankan Asia dalam mendorong transisi energi di industri berat.
Fokus Utama:
■ Pergeseran Strategi Pendanaan Perbankan: Investasi langsung OCBC (bukan sekadar pinjaman) ke proyek baja hijau senilai US$1,5 miliar menandai perubahan paradigma, di mana bank besar Asia mulai aktif mendanai aset transisi energi (transition assets) yang berisiko tinggi namun berpotensi besar.
■ Proyek Penanda Penting untuk ASEAN: Pabrik baja hijau terintegrasi terbesar di Asia Tenggara ini bukan hanya soal skala, tapi juga bukti konsep bahwa dekarbonisasi industri berat (“hard-to-abate sector”) secara komersial dimungkinkan di kawasan ini.
■ Menangkap Pertumbuhan Pasar Masa Depan: Investasi ini merupakan perhitungan bisnis strategis untuk menguasai pasar baja karbon rendah yang diproyeksikan tumbuh pesat (CAGR 21,4%) menjadi US$19,4 miliar pada 2029, seiring dengan tuntutan global akan produk baja yang lebih berkelanjutan.
Dalam sebuah langkah yang menandai pergeseran besar dalam pendanaan industri berat di Asia, OCBC Bank—bank terbesar kedua di Asia Tenggara—resmi mengucurkan investasi untuk proyek baja karbon rendah (low-carbon steel) senilai US$1,5 miliar di Sabah, Malaysia. Ini bukan sekadar pinjaman konvensional, melainkan investasi mezzanine capital langsung dari lengan investasi bank tersebut, menunjukkan keyakinan tinggi terhadap prospek ekonomi hijau di kawasan ini.
Investasi yang diumumkan pada Senin (8/12) itu ditujukan untuk pengembangan pabrik besi pelet panas (Hot Briquetted Iron/HBI plant) yang akan dikelola oleh Green Esteel, sebuah perusahaan induk investasi asal Singapura. Pabrik HBI ini merupakan bagian integral dari apa yang nantinya akan menjadi pabrik baja hijau terintegrasi terbesar di Asia Tenggara, dengan target komisioning pada 2030.
Yang membuat langkah ini signifikan adalah posisi OCBC. Ini adalah pertama kalinya Green Esteel menerima pendanaan komersial dari sebuah lembaga keuangan Asia. Meski OCBC menolak merinci besaran investasinya saat ditanya The Business Times, sinyal yang dikirim sangatlah jelas: perbankan mainstream Asia mulai serius menggarap aset-aset transisi energi (transition assets) yang selama ini dianggap berisiko tinggi.
“Investasi ini tepat waktu karena produksi baja tradisional sangat bergantung pada batu bara, yang menyumbang sekitar 7% dari emisi gas rumah kaca global,” demikian pernyataan resmi OCBC. Bank itu menambahkan, teknologi produksi baja karbon rendah berpotensi mengurangi emisi karbon hingga 80% dibandingkan metode konvensional.
Menangkap Gelombang Pasar Baja Hijau Senilai US$19 Miliar
Investasi OCBC bukanlah tindakan spekulatif semata, melainkan perhitungan bisnis yang matang. Laporan pasar global mengenai industri baja hijau memproyeksikan bahwa pasar baja karbon rendah akan melesat dengan Tingkat Pertumbuhan Tahunan Gabungan (CAGR) sebesar 21,4% dari 2024, mencapai ukuran US$19,4 miliar pada 2029.
Green Esteel menargetkan pabrik HBI-nya dapat memproduksi 2,5 juta ton besi karbon rendah per tahun, yang dapat digunakan untuk memproduksi volume baja hijau yang hampir sama. Besi pelet panas (HBI) merupakan bahan baku kunci yang lebih ramah lingkungan dalam proses pembuatan baja, menggantikan sebagian penggunaan besi tua (scrap) atau besi spons (sponge iron) yang prosesnya lebih emisif.
“Seiring ekonomi global mempercepat transisi rendah karbon, permintaan untuk baja karbon rendah diproyeksikan tumbuh pesat,” tambah pernyataan OCBC.
Strategi Dekarbonisasi OCBC dan Masa Depan Industri Berat
Investasi ini adalah bagian dari Program Investasi Berkelanjutan OCBC yang secara agresif mengincar aset hijau dan perusahaan berinovasi berkelanjutan. Lebih dari itu, ini merupakan tindakan konkret untuk mendorong dekarbonisasi di sektor baja—salah satu dari enam sektor yang telah ditetapkan OCBC sebagai target untuk mencapai emisi nol-bersih (net-zero).
Komitmen ini menempatkan OCBC di garda depan dalam perlombaan pendanaan berkelanjutan di Asia Tenggara. Bank-bank regional lain, seperti DBS dan Maybank, juga telah mulai mengucurkan pinjaman besar untuk proyek energi bersih, seperti pembangkit listrik siap-hidrogen (hydrogen-ready).
Keberhasilan proyek raksasa di Sabah ini akan menjadi penanda penting. Ia tidak hanya akan mengubah lanskap industri di Malaysia timur, tetapi juga menjadi bukti konsep bahwa transisi hijau di industri berat—sering disebut sebagai sektor “sulit didekarbonisasi” (hard-to-abate)—dapat didanai dan dikomersialkan dengan melibatkan institusi keuangan besar.
Jika target 2030 tercapai, pabrik baja hijau Sabah tidak hanya akan memasok kebutuhan domestik, tetapi juga berpotensi menjadi eksportir utama baja ramah lingkungan untuk memenuhi permintaan global yang semakin ketat dengan standar lingkungan. OCBC, dengan langkah beraninya, telah menempatkan satu bidaknya di papan catur masa depan industri baja Asia.
Digionary:
● Dekarbonisasi: Proses mengurangi dan pada akhirnya menghilangkan emisi karbon dioksida dari suatu kegiatan, sektor, atau perekonomian.
● Emisi Gas Rumah Kaca: Gas-gas di atmosfer yang memerangkap panas, seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), yang menyebabkan pemanasan global.
● Hot Briquetted Iron (HBI) / Besi Pelet Panas: Produk besi yang dipadatkan pada suhu tinggi, digunakan sebagai bahan baku ramah lingkungan dalam pembuatan baja.
● Low-Carbon Steel / Baja Karbon Rendah: Baja yang diproduksi dengan proses yang menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah dibandingkan metode tradisional yang mengandalkan batu bara.
● Mezzanine Capital: Bentuk pembiayaan yang memiliki karakteristik campuran antara utang dan ekuitas, biasanya diberikan untuk ekspansi perusahaan dan berisiko lebih tinggi daripada pinjaman biasa.
● Net-Zero / Nol-Bersih: Kondisi dimana jumlah emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer tidak lebih banyak dari jumlah yang diserap atau dihilangkan.
● Transition Assets / Aset Transisi: Aset atau investasi dalam perusahaan atau teknologi yang membantu transisi dari ekonomi berbasis fosil ke ekonomi rendah karbon, meskipun mungkin belum sepenuhnya hijau.
#OCBC#Investasi #BajaHijau #ESG #Keberlanjutan #EnergiBersih #TransisiEnergi #Malaysia #Sabah #GreenEsteel #IndustriBaja #Dekarbonisasi #FintechHijau #Perbankan #AsiaTenggara #EmisiKarbon #NetZero #PembangunanBerkelanjutan #EkonomiHijau #GreenFinance
