Di Tengah Gejolak, JP Morgan dan Goldman Sachs Prediksi Emas Cetak Rekor US$5.000 pada 2026

- 19 November 2025 - 09:01

Bank investasi global termasuk JP Morgan dan Goldman Sachs memproyeksikan harga emas akan menembus US$5.000 per troy ons pada 2026,didorong oleh akumulasi bank sentral dan pergeseran investor ke safe haven di tengah dominasi fiskal dan ketegangan geopolitik.


Fokus Utama:

■ Proyeksi bullish harga emas menuju US$5.000/ons pada 2026 oleh bank investasi global
■ Akumulasi emas oleh bank sentral mencapai 566-760 ton per tahun mendorong kenaikan
■ Pergeseran paradigma emas dari lindung nilai inflasi menjadi mitigasi risiko sistemik


JP Morgan dan Goldman Sachs proyeksi harga emas tembus US$5.000/ons pada 2026. Didorong aksi borong bank sentral & flight to safety investor global.


Sentimen bullish sedang menyelimuti pasar emas global. Dua raksasa bank investasi dunia, JP Morgan dan Goldman Sachs, secara terpisah memproyeksikan harga logam mulia ini akan menembus level US$5.000 per troy ons pada 2026—sebuah rekor historis yang mencerminkan kekhawatiran mendalam terhadap stabilitas ekonomi global.

JP Morgan dalam laporan terkininya memperkirakan harga emas akan mencapai puncaknya di level US$5.055** per troy ons pada kuartal terakhir 2026. Sementara itu, Goldman Sachs memasang target serupa dengan harga tahunan rata-rata **US$4.275 per troy ons. Morgan Stanley, meski lebih konservatif, tetap optimis dengan proyeksi US$4.400 pada akhir tahun depan.

“Investor mengamati emas bukan hanya sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi juga sebagai barometer untuk segala hal, mulai dari kebijakan bank sentral hingga risiko geopolitik,” ujar Amy Gower, ahli strategi komoditas di Sprott Asset Management.

Aksi Borong Bank Sentral Jadi Penggerak Utama

Di balik optimisme ini, ada fakta yang lebih fundamental: bank-bank sentral dunia sedang melakukan aksi akumulasi emas dalam skala masif. JP Morgan memproyeksikan rata-rata permintaan emas dari bank sentral dan investor global akan mencapai 566 ton per kuartal hingga 2026.

Goldman Sachs bahkan lebih agresif, memperkirakan bank sentral global akan membeli sekitar 760 ton emas per tahun pada 2025 dan 2026. Data World Gold Council mengonfirmasi tren ini, dengan 95% bank sentral mengantisipasi cadangan global akan terus meningkat, dan 43% berencana meningkatkan kepemilikan emas mereka dalam tahun depan.

“Dalam jangka panjang, bank sentral adalah jangkar utama tren harga emas sekuler,” ungkap Sprott Asset Management. Tren ini mengalami akselerasi signifikan pasca pembekuan cadangan Rusia pada 2022, yang memicu gelombang diversifikasi aset dari dolar AS oleh bank-bank sentral di negara berkembang.

Pergeseran Paradigma: Dari Inflasi ke Risiko Sistemik

Yang menarik, narasi sekitar emas sedang berubah. Logam kuning ini tidak lagi sekadar dianggap sebagai pelindung nilai terhadap inflasi, tetapi telah berevolusi menjadi safe haven dari risiko sistemik yang lebih luas.

Sprott Asset Management dalam analisisnya mengungkapkan bahwa negara-negara maju sedang memasuki periode “dominasi fiskal”, di mana prioritas fiskal membentuk kebijakan moneter. Kondisi ini mendorong alokasi modal yang lebih besar ke aset penyimpan nilai yang nyata seperti emas.

Proyeksi ini datang di saat harga emas spot memang menunjukkan ketahanan yang impressive. Meski mengalami volatilitas harian, logam mulia ini berhasil mempertahankan level di atas US$2.800 sepanjang November 2025, didukung oleh ketegangan geopolitik yang belum reda dan ketidakpastian kebijakan moneter bank sentral utama dunia.

Jika proyeksi US$5.000 ini terwujud, emas akan mencetak rekor kenaikan lebih dari 75% dari level current, mengukuhkan posisinya sebagai aset paling berkilau di tengah awan gelap ekonomi global.


Digionary:

● Bullish: Kondisi pasar yang ditandai dengan optimisme dan ekspektasi kenaikan harga.
● Dominasi Fiskal: Situasi dimana kebijakan fiskal pemerintah mendikte kebijakan moneter bank sentral.
● Safe Haven: Aset yang dianggap aman dan stabil selama periode ketidakpastian ekonomi.
● Troy Ons: Satuan berat yang setara dengan 31,1035 gram, standar pengukuran untuk logam mulia.
● World Gold Council: Organisasi pengembangan pasar untuk industri emas.


#Emas#HargaEmas #JPMorgan #GoldmanSachs #InvestasiEmas #SafeHaven #BankSentral #EkonomiGlobal #LogamMulia #ProyeksiHarga #MarketOutlook #Commodity #GoldRush #Investasi #FinancialMarket #GeopoliticalRisk #Inflasi #Diversifikasi #MorganStanley #Sprott

Comments are closed.