Kuartal III-2025 Cuan Rp408 Miliar, SeaBank Buktikan Ketangguhannya di Pasar yang Kian Kompetitif

- 14 November 2025 - 10:36

SeaBank Indonesia membukukan kinerja keuangan gemilang pada kuartal III-2025 dengan laba bersih melonjak 40%menjadi Rp408,5 miliar, didorong oleh ekspansi kredit, efisiensi operasional, dan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang sehat. Bank digital ini juga memperkuat komitmennya dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan hingga ke daerah terpencil, seiring dengan peningkatan jumlah transaksi harian yang mencapai rata-rata 9 juta.


Fokus Utama:

■ Lonjakan laba bersih SeaBank sebesar 40% pada kuartal III-2025 menjadi Rp408,5 miliar, didukung pertumbuhan kredit dan efisiensi operasional.
■ Kinerja fundamental bank yang solid dengan pertumbuhan aset, kredit, dan DPK yang signifikan, serta rasio NPL yang terjaga.
■ Komitmen SeaBank dalam mendorong literasi dan inklusi keuangan di Indonesia melalui berbagai program edukasi, termasuk di daerah perbatasan.


Laba SeaBank melesat 40% jadi Rp408 miliar di kuartal III-2025! Simak analisis lengkap kinerja gemilang bank digital ini, strategi ekspansi kredit, dan komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan hingga ke pelosok negeri.


Di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global,lanskap perbankan digital Indonesia justru mencatatkan performa cemerlang. PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) menjadi salah satu pemain yang mencolok dengan membukukan pertumbuhan laba bersih yang tajam sebesar 40% pada kuartal III-2025, menjadi Rp408,5 miliar. Pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, tetapi cerminan dari strategi bisnis yang tepat sasaran dan kepercayaan nasabah yang kian menguat.

Gairah Bisnis yang Terus Membara

Membaca laporan keuangan per 30 September 2025, SeaBank menunjukkan vitalitas yang mengesankan. Laba sebelum pajak membubung ke level Rp523,9 miliar. Pertumbuhan ini ditopang oleh ekspansi kredit yang agresif, yang membengkak 45% (year-on-year) menjadi Rp28,6 triliun. Yang patut dicatat, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang stabil di angka 1,9%.

Di sisi pendanaan, SeaBank berhasil menarik dana pihak ketiga (DPK) hingga Rp30,5 triliun, naik 20%. Kenaikan ini didorong oleh pertumbuhan dana murah berupa Giro Korporasi dan Tabungan ritel, yang mendongkrak rasio CASA (giro dan tabungan) menjadi 68%. Efisiensi operasional juga tampak nyata dengan membaiknya rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) menjadi 21,5% dari sebelumnya 25,8%. Total aset bank pun meroket 20% menjadi Rp39,6 triliun.

Direktur Utama SeaBank Indonesia, Sasmaya Tuhuleley, menyatakan bahwa fondasi utama kesuksesan ini adalah kepercayaan nasabah. “Selain karena strategi bisnis yang tepat dan aman, tumbuhnya bisnis SeaBank juga didukung oleh semakin meningkatnya kepercayaan Nasabah. Terima kasih kepada seluruh Nasabah yang terus mendukung SeaBank, dukungan Anda merupakan motivasi terbesar kami dalam menghadirkan inovasi layanan keuangan yang aman dan terdepan,” ujar Sasmaya.

Vitalitas SeaBank semakin terlihat dari volume transaksi harian. Hingga akhir September 2025, bank ini rata-rata mencairkan 9 juta transaksi setiap harinya dengan nilai perputaran uang mencapai Rp4,6 triliun. Angka ini sejalan dengan laporan World Bank 2024 tentang tingginya adopsi keuangan digital pasca pandemi di Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat.

Lebar dari Sekadar Profit: Menjangkau yang Terjangkau

Di balik gairah bisnisnya, SeaBank tidak melupakan perannya dalam membangun ekosistem keuangan yang lebih inklusif. Bank ini aktif mendukung program Bulan Inklusi Keuangan Nasional yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satu aksinya yang paling menonjol adalah kolaborasinya dengan Institut Shanti Bhuana (ISB) di Bengkayang, Kalimantan Barat, untuk menyelenggarakan webinar literasi keuangan bagi 84 mahasiswa di daerah perbatasan.

Materi yang diberikan tidak hanya seputar produk perbankan dan perencanaan keuangan, tetapi juga mencakup tips praktis seperti pembuatan CV, teknik wawancara kerja, dan membangun personal branding di LinkedIn. Ini adalah langkah strategis untuk menjawab tantangan literasi keuangan yang, menurut Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK 2024, masih menunjukkan kesenjangan antara wilayah urban dan rural.

Secara paralel, SeaBank gencar menyebarkan konten edukasi perlindungan konsumen melalui media sosial dan membagikan 1.600 flyer di seluruh kantor cabang. Mereka juga mendorong perluasan akses melalui program referral “Undang Teman”, yang secara organik memperkenalkan layanan keuangan digital kepada masyarakat yang lebih luas. Inisiatif ini sejalan dengan visi pemerintah untuk meningkatkan rasio inklusi keuangan, yang pada 2024 telah menembus angka 88% menurut data OJK.

Dengan kombinasi kinerja finansial yang solid dan komitmen pada tujuan sosial, SeaBank tidak hanya sekadar bertumbuh, tetapi juga berkontribusi dalam membentuk masa depan sektor keuangan Indonesia yang lebih demokratis dan terjangkau.


Digionary:

· CASA (Current Account Saving Account): Rasio dana murah dari giro dan tabungan terhadap total dana pihak ketiga. Rasio yang tinggi mengindikasikan biaya pendanaan yang lebih rendah.
· CIR (Cost to Income Ratio): Rasio yang mengukur efisiensi operasional bank dengan membandingkan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin rendah, semakin efisien.
· DPK (Dana Pihak Ketiga): Dana yang dipercayakan oleh masyarakat kepada bank dalam bentuk giro, tabungan, dan deposito.
· Inklusi Keuangan: Kemudahan akses masyarakat terhadap layanan keuangan formal.
· Literasi Keuangan: Pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap produk dan layanan jasa keuangan.
· NPL (Non-Performing Loan): Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit. Indikator utama kesehatan portofolio kredit bank.
· ROA (Return on Assets): Rasio yang menunjukkan seberapa efektif sebuah bank mengelola asetnya untuk menghasilkan laba.

#SeaBank #LabaSeaBank #BankDigital #FintechIndonesia #KinerjaKuartalan #InklusiKeuangan #LiterasiKeuangan #EkonomiDigital #PerbankanIndonesia #Fintech2025 #SeaBankIndonesia #LabaMelesat #KreditBerkualitas #DPK #CASA #NPL #OJK #EkonomiIndonesia #StartupFintech #KeuanganDigital

Comments are closed.