BCA Digital Raih “The Best Companies to Work for in Asia 2025” di Ajang HR Asia Awards 2025

- 28 Oktober 2025 - 16:23

BCA Digital, unit usaha digital dari Bank Central Asia (BCA), berhasil memperoleh dua penghargaan dalam ajang HR Asia Awards 2025 — yakni Best Companies to Work for in Asia 2025 dan Sustainable Workplace Awards — yang mencerminkan komitmen perusahaan pada pengembangan talenta, budaya kerja kolaboratif dan inklusif, serta praktik keberlanjutan operasional.


BCA Digital meraih penghargaan Best Companies to Work for in Asia 2025 dan Sustainable Workplace Awards dalam HR Asia Awards 2025. Penghargaan ini menggunakan metode penilaian berbasis model Total Engagement Assessment Model (TEAM), yang mengukur keterlibatan karyawan melalui tiga dimensi: capaian organisasi kolektif, motivasi internal individu, dan dinamika tim.

Proses seleksi mencakup survei karyawan di seluruh divisi dan audit internal terhadap nilai dan budaya perusahaan. Hasilnya menunjukkan BCA Digital berhasil membangun lingkungan kerja yang positif, inklusif, dan mendukung pertumbuhan individu serta kolektif secara bersamaan. Program ini diikuti oleh 80 organisasi di Indonesia yang dianggap sebagai “Top Employers” di tengah tantangan retensi talenta, integrasi berbagai generasi, dan pergeseran ekspektasi karyawan.

Dengan masuknya BCA Digital dalam daftar—bersama perusahaan seperti Allianz Indonesia, Danone, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia—maka capaian ini bukan hanya sebagai penghargaan, tetapi juga sebagai sinyal bahwa perusahaan keuangan digital di Indonesia mulai memprioritaskan kebijakan “people-first”.

Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati, menyatakan sejak awal perjalanan BCA Digital di tahun 2020, bank ini memang memiliki visi dan harapan di mana setiap karyawan, atau yang disebut sebagai ‘bluForce’, dapat mengoptimalkan talenta kekuatan secara maksimal dan tumbuh menjadi versi terbaik dari diri mereka. “Kami percaya bahwa lingkungan kerja yang baik harus menciptakan ruang bagi setiap individu untuk berkembang, berkolaborasi, dan mengekspresikan diri dengan bebas,” ujarnya.

Praktik yang dijalankan BCA Digital meliputi:

  • Kebijakan kerja fleksibel dan pengembangan karier berbasis minat dan potensi individu.
  • Program pelatihan internal seperti “Kepalan Gatot Kaca”, penerapan Gallup StrengthsFinder untuk memetakan talenta masing-masing karyawan guna kolaborasi yang berbasis kekuatan (strength-based collaboration).
  • Penerapan prinsip ­kaizen—perbaikan kecil dan konsisten setiap minggu—yang membantu membangun kebiasaan positif dan transformasi perilaku jangka panjang.
  • Program kesejahteraan seperti bluHealing (konseling psikologis), bluFit (kelas kebugaran mingguan), bluStrength (townhall mingguan) yang diakui berkontribusi pada peningkatan kepuasan karyawan, penurunan absensi, dan peningkatan retensi.

Dalam konteks industri perbankan digital di Indonesia yang tengah bersaing merebut talenta generasi Z dan milenial, langkah-langkah semacam ini menjadi keunggulan kompetitif. Misalnya, menurut riset oleh Korn Ferry Indonesia ditemukan bahwa 47% profesional kini menempatkan jadwal fleksibel dan dukungan kesejahteraan di atas kompensasi sebagai faktor utama retensi.
Dengan demikian, BCA Digital menunjukkan bahwa bukan hanya soal gaji atau teknologi—tetapi soal kultur dan pengembangan manusia.

Penghargaan Sustainable Workplace Awards menegaskan bahwa BCA Digital tidak hanya fokus pada internal SDM, tetapi juga melakukan praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Beberapa inisiatif yang disebutkan antara lain: kampanye Zero Waste Management untuk mendukung ekonomi sirkuler, efisiensi energi, serta pengelolaan limbah kantor.

Lanny menegaskan BCA Digita meyakini bahwa keberlanjutan bukan hanya soal tren, tetapi sebuah langkah jangka panjang yang akan memberi dampak positif bagi generasi mendatang. “BCA Digital ingin menjadi bagian dari solusi untuk tantangan lingkungan global.”

Hal ini sejalan dengan tren global bahwa perusahaan digital dan teknologi keuangan harus mengambil peran dalam ESG (Environment, Social, Governance). Sebagai contoh, perusahaan induk BCA tercatat dalam indeks FTSE4Good ASEAN5 dan memiliki skor ESG yang terus membaik. Dengan demikian, penghargaan ini tidak hanya validasi internal, tetapi juga sinyal ke pasar bahwa BCA Digital serius dalam pendekatan CSR dan keberlanjutan—yang semakin menjadi faktor penting dalam reputasi dan daya tarik talenta.


Digionary:

● Gallup StrengthsFinder: alat asesmen psikologi yang membantu individu mengenali kekuatan uniknya untuk kolaborasi berbasis keunggulan.
● Kaizen: filosofi Jepang tentang perbaikan berkelanjutan melalui perubahan kecil yang konsisten dalam operasional sehari-hari.
● Sustainable Workplace: lingkungan kerja yang dirancang dengan mempertimbangkan keberlanjutan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
● Team (Total Engagement Assessment Model): model penilaian yang mengukur keterlibatan karyawan dari dimensi organisasi, individu, dan tim.
● Zero Waste Management: strategi pengelolaan limbah dengan tujuan meminimalkan, menggunakan ulang, dan mendaur ulang secara maksimal.

#BCADigital #WorkplaceExcellence #HRAsiaAwards2025 #BestCompaniesToWorkFor #SustainableWorkplace #PeopleFirstCulture #BluForce #DigitalBankingIndonesia #Keberlanjutan #TalentaMilenial #InovasiSDM #BudayaKerja #GenerasiZ #BankDigital #EmployerBranding #LingkunganKerja #PengembanganKarier #RetensiTalenta #EcoFriendlyBusiness #KeberlanjutanBisnis

Comments are closed.