Christilia Angelica Widjaja, generasi ketiga konglomerasi Sinar Mas, mengambil alih kepemilikan mayoritas PT Bank Perekonomian Rakyat Berkat Artha Melimpah dengan meningkatkan kepemilikannya dari 22,74% menjadi 57,86% melalui penyertaan modal baru. Akuisisi ini mengubah peta kepemilikan BPR yang sebelumnya dikendalikan Hendrik Suhardiman dan Budy Setiawan, menandai babak baru ekspansi bisnis keluarga Widjaja di sektor perbankan.
Fokus Utama:
1. Pergeseran kepemilikan BPR Artha Melimpah dari dua pemegang saham pengendali ke Christilia Widjaja melalui mekanisme penyertaan modal.
2. Transformasi kinerja BPR Artha yang menunjukkan pertumbuhan aset signifikan lebih dari 1000% dalam setahun meski masih mencatatkan rugi.
3. Strategi ekspansi keluarga Sinar Mas di sektor keuangan melalui generasi muda dengan portofolio pengalaman di bidang fintech dan komoditas.
Christilia Widjaja, generasi ketiga Sinar Mas, resmi kuasai BPR Artha Melimpah dengan kepemilikan 57,86%. Simak strategi akuisisi dan transformasi bank di tangan pengusaha muda ini.
Dunia perbankan Indonesia kembali menyaksikan ekspansi keluarga besar Sinar Mas. Christilia Angelica Widjaja, generasi ketiga konglomerasi tersebut, resmi mengambil alih kendali PT Bank Perekonomian Rakyat Berkat Artha Melimpah melalui mekanisme penyertaan modal yang mengubah peta kepemilikan bank.
Dalam keterbukaan informasi yang dirilis BPR Artha, Rabu (22/10), perempuan yang akrab disapa Christi ini meningkatkan kepemilikannya dari 22,74% menjadi 57,86%. Transaksi ini menjatuhkan status dua pemegang saham pengendali sebelumnya, Hendrik Suhardiman dan Budy Setiawan, yang masing-masing sempat memegang 38,63%, menjadi pemegang saham non-pengendali.
“Pihak yang mengambil alih Christilia Angelica Widjaja,” tulis perusahaan dalam pengumuman resminya, menegaskan proses akuisisi yang ditargetkan tuntas dalam 30 hari ke depan.
Data kinerja BPR Artha menunjukkan transformasi dramatis dalam setahun terakhir. Pada akhir 2023, bank ini hanya memiliki aset sebesar Rp2,04 miliar. Namun, di bawah pengaruh Christi yang kala itu menjabat calon komisaris, nilai aset melesat lebih dari 1000% menjadi Rp23,09 miliar pada penutupan 2024.
Lonjakan terbesar terjadi pada pos penempatan di bank lain yang membengkak dari Rp1,44 miliar menjadi Rp15,23 miliar. Sementara kredit yang disalurkan juga menunjukkan pertumbuhan positif, naik dari Rp507 juta menjadi Rp6,7 miliar.
Meski demikian, BPR Artha masih harus berbenah dalam hal profitabilitas. Hingga akhir 2024, bank ini masih mencatatkan rugi berjalan sebesar Rp932 juta, membaik dari rugi Rp1,57 miliar pada 2023. Secara keseluruhan, ekuitas bank berada di posisi Rp2,49 miliar sebelum penambahan modal baru ini.
Pengalaman Christi di sektor keuangan bukanlah hal baru. Dalam konglomerasi Sinar Mas, ia pernah dipercaya memegang posisi Head of Business Development Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX). Selain itu, ia juga tercatat sebagai direktur PT Rpay Finansial Digital Indonesia, perusahaan fintech yang fokus pada layanan pengiriman uang dari luar negeri ke berbagai rekening di Indonesia dengan biaya kompetitif.
Akuisisi ini menandai babak baru ekspansi keluarga Widjaja di sektor perbankan, sekaligus menunjukkan kepercayaan terhadap potensi pertumbuhan BPR di Indonesia. Data Otoritas Jasa Keuangan per Agustus 2025 mencatat terdapat 1.634 BPR dengan total aset Rp217,6 triliun, yang masih memiliki ruang berkembang cukup besar di segmen UMKM dan mikro.
Dengan pengalaman ganda di sektor tradisional dan digital, langkah Christi ini dipandang sebagai strategi jangka panjang untuk membangun ekosistem keuangan yang lebih terintegrasi.
Digionary:
● Akuisisi: Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan oleh individu atau perusahaan lain
●BPR: Bank Perkreditan Rakyat, bank yang menerima simpanan dan menyalurkan kredit untuk segmen tertentu
●Ekuitas: Hak pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi kewajiban
●Fintech: Perusahaan yang mengombinasikan jasa keuangan dengan teknologi
●Kepemilikan Mayoritas: Penguasaan saham lebih dari 50% dari total saham perusahaan
●Penyertaan Modal: Penambahan dana ke dalam perusahaan untuk meningkatkan modal kerja atau ekspansi bisnis
●Sinar Mas: Konglomerasi bisnis Indonesia dengan portofolio di pulp dan kertas, perbankan, properti, dan telekomunikasi
#ChristiliaWidjaja#SinarMas #BPRArthaMelimpah #AkuisisiPerbankan #BisnisKeluarga #GenerasiMudaSinarMas #EkspansiPerbankan #FintechIndonesia #KonglomerasiIndonesia #WanitaPengusaha #BankRakyat #InvestasiPerbankan #StrategiBisnis #TransformasiDigital #UMKM #EkonomiIndonesia #BisnisKeluarga #PengusahaMuda #SektorKeuangan #DevelopmentalBusiness
