PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk optimistis menjadi penyalur terbesar Kredit Program Perumahan (KPP) — skema baru pemerintah untuk mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah. Didukung ekosistem pembiayaan hulu-hilir, BTN memproyeksikan penyaluran awal Rp2 triliun tahun ini, sementara pemerintah mengalokasikan Rp130 triliun untuk mendorong sektor perumahan dan UMKM konstruksi.
Fokus Utama:
1. BTN menyiapkan ekosistem pembiayaan perumahan terintegrasi untuk menggarap pasar KPP baik dari sisi pasokan (developer UMKM) maupun permintaan (debitur individu).
2. Kredit Program Perumahan disiapkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi baru, dengan bunga hanya 6% dan plafon hingga Rp20 miliar bagi developer kecil-menengah.
3. Pemerintah menargetkan pembangunan 320 ribu rumah melalui skema KPP sebagai bagian dari Program 3 Juta Rumah era Presiden Prabowo Subianto.
BTN menargetkan jadi penyalur terbesar Kredit Program Perumahan (KPP) senilai Rp130 triliun. Didukung ekosistem kuat, program ini diharapkan mempercepat realisasi Program 3 Juta Rumah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan menjadi penyalur terbesar program Kredit Program Perumahan (KPP) yang baru diluncurkan pemerintah. Optimisme tersebut ditopang solidnya ekosistem serta basis data pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah yang dimiliki BTN di sektor pembiayaan perumahan.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya telah membangun ekosistem pembiayaan perumahan lengkap dari hulu ke hilir yang memberikan berbagai kemudahan bagi para debitur. Kehadiran KPP, lanjutnya, akan menjadi stimulan untuk mempercepat penyaluran pembiayaan sehingga mengakselerasi pemenuhan Program 3 Juta Rumah milik Presiden Prabowo Subianto.
“Kami sudah mengidentifikasi ada 2.878 developer rumah, 5.442 kontraktor, dan 4.032 toko bangunan yang bisa mengakses KPP di BTN. Bahkan ada juga pedagang rumah. Kami berharap bisa menjadi mayoritas dalam menyalurkan kredit ini,” ujar Nixon usai Akad Massal Kredit Usaha Rakyat KUR 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10).
Nixon menjelaskan skema KPP tersebut mirip dengan KUR yang memiliki bunga khusus, penjaminan, dan proses yang mudah. Untuk KPP, ada dua segmen penyaluran yakni untuk sisi supply dan demand perumahan.
Menurut Nixon untuk sisi supply, para developer UMKM bisa mengajukan kredit hingga Rp5 miliar per debitur, bahkan bisa diperpanjang hingga empat kali dengan total plafon Rp20 miliar. Lalu di sisi demand, KPP dapat mencapai Rp500 juta bagi para debitur yang ingin membeli, merenovasi rumah, atau membangun ruko hingga kos-kosan.
Nixon menilai limit yang lebih besar dan proses yang sederhana membuat masyarakat semakin mudah membeli rumah sekaligus menjalankan usaha. “Dengan bunga hanya 6%, program ini diharapkan membantu masyarakat memiliki rumah untuk usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Nixon.
Adapun, pada sisa dua bulan tahun ini, Nixon memprediksi BTN akan menyalurkan KPP pada tahap awal sekitar Rp2 triliun. “Tahun depan akan kami speed up karena penyaluran KPP juga tentunya akan meningkatkan permodalan sehingga menambah kecepatan developer membangun rumah.”
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah mengalokasikan total anggaran senilai Rp130 triliun untuk KPP. Dari alokasi tersebut, Airlangga merinci penyalurannya terbagi menjadi dua yakni sebanyak Rp113 triliun untuk sisi supply dan Rp17 triliun untuk sisi demand.
“Anggaran tersebut ditargetkan bisa membangun 320 ribu rumah untuk masyarakat dan mendorong Program 3 Juta Rumah,” tutur Airlangga.
Digionary:
● BTN (Bank Tabungan Negara) – Bank BUMN yang fokus pada pembiayaan perumahan di Indonesia.
● KPP (Kredit Program Perumahan) – Skema kredit pemerintah untuk mendukung pembangunan dan pembelian rumah rakyat.
● Program 3 Juta Rumah – Program nasional untuk menyediakan tiga juta unit rumah dalam periode pemerintahan Presiden Prabowo.
● Ekosistem Perumahan – Jaringan pelaku industri perumahan mulai dari pengembang, kontraktor, hingga toko bahan bangunan.
● Supply & Demand – Konsep ekonomi antara penawaran dan permintaan.
● Plafon Kredit – Batas maksimum pinjaman yang bisa diberikan kepada debitur.
● Bunga 6% – Suku bunga khusus KPP untuk meningkatkan keterjangkauan kredit.
● Multiplier Effect – Dampak ekonomi berantai dari aktivitas ekonomi utama.
● UMKM Developer – Pengembang kecil dan menengah yang bergerak di sektor perumahan.
● Ruko/Kos-Kosan – Properti produktif yang bisa menghasilkan pendapatan tambahan bagi pemiliknya.
#BTN #KreditPerumahan #KPP #Program3JutaRumah #PerumahanRakyat #EkonomiNasional #UMKMProperti #BankingInnovation #PrabowoSubianto #AirlanggaHartarto #NixonNapitupulu #PembangunanEkonomi #KreditUMKM #EkosistemPerumahan #PertumbuhanEkonomi #KPR #FinansialIndonesia #BankBUMN #PemerintahIndonesia #DigitalBankID
