Survei Bank Indonesia mengungkap kegiatan dunia usaha melesu pada kuartal III 2025 dengan Saldo Bersih Tertimbang turun menjadi 11,55%,meski beberapa sektor seperti pertambangan dan konstruksi masih menunjukkan pertumbuhan didorong realisasi anggaran pemerintah dan peningkatan aktivitas proyek.
Fokus Utama:
1. Kinerja dunia usaha melesu dengan SBT turun dari 11,70% menjadi 11,55%.
2. Sektor pertambangan, konstruksi, dan industri pengolahan masih tumbuh positif.
3. Proyeksi kuartal IV optimis didorong hari besar keagamaan dan libur akhir tahun.
Survei BI ungkap kegiatan dunia usaha kuartal III 2025 melesu dengan SBT turun ke 11,55%.Sektor pertambangan & konstruksi masih tumbuh positif.
Bank Indonesia (BI) mengonfirmasi terjadinya perlambatan aktivitas ekonomi melalui hasil survei terbarunya. Kegiatan dunia usaha pada kuartal III 2025 tercatat melesu dengan Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 11,55%, lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yang mencapai 11,70%.
Meski demikian, dalam keterangan resminya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso menyoroti adanya sektor-sektor yang masih menunjukkan ketahanan. “Kinerja sejumlah lapangan usaha tercatat meningkat, terutama pada lapangan usaha pertambangan dan penggalian, konstruksi, industri pengolahan, jasa keuangan, serta administrasi pemerintahan,” ujarnya.
Pertumbuhan di sektor-sektor tertentu ini, menurut Ramdan, dipengaruhi oleh beberapa faktor kunci. “Perkembangan ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas usaha, pembangunan sejumlah proyek, dan realisasi anggaran pemerintah sesuai pola kuartalan,” jelasnya.
Data BI juga mengungkapkan adanya peningkatan dalam utilisasi kapasitas produksi. Pada kuartal III 2025, kapasitas produksi terpakai tercatat sebesar 73,84%, meningkat dari kuartal II 2025 yang sebesar 73,58%. Peningkatan ini terutama ditopang oleh sektor pertambangan dan penggalian serta industri pengolahan.
Di tengah perlambatan aktivitas, kondisi keuangan dunia usaha secara umum tetap dalam kondisi baik. Aspek likuiditas dan profitabilitas terjaga, dengan akses kredit yang dilaporkan lebih mudah bagi pelaku usaha.
Yang menggembirakan, responden survei memproyeksikan pemulihan pada kuartal mendatang. Kegiatan usaha pada kuartal IV 2025 diprakirakan tetap tumbuh positif dengan saldo bersih tertimbang sebesar 10,53%.
Pemulihan ini diperkirakan akan didorong oleh beberapa sektor kunci, termasuk perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan motor, transportasi dan pergudangan, penyediaan akomodasi dan makan minum, serta informasi dan komunikasi.
“Hal ini sejalan dengan peningkatan aktivitas saat Hari Besar Keagamaan Nasional Natal dan libur akhir tahun,” tambah Ramdan.
Data BI ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang kondisi riil perekonomian Indonesia di tengah berbagai tantangan global dan domestik, sekaligus menjadi bahan pertimbangan penting bagi para pengambil kebijakan dalam merumuskan strategi pemulihan ekonomi.
Digionary:
● Saldo Bersih Tertimbang (SBT): Indikator yang mengukur persepsi responden terhadap kondisi usaha
●Utilisasi Kapasitas Produksi: Persentase kapasitas produksi yang benar-benar digunakan
●Likuiditas Usaha: Kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendek
#BankIndonesia#SurveiBI #DuniaUsaha #KinerjaEkonomi #KuartalIII2025 #SektorRiil #PertumbuhanEkonomi #KondisiUsaha #EkonomiIndonesia #SBT #UtilisasiKapasitas #SektorPertambangan #Konstruksi #IndustriPengolahan #ProyeksiEkonomi #KebijakanEkonomi #DataMakro #LaporanBI #AktivitasUsaha #PemulihanEkonomi
