BTN Kebagian Rp25 Triliun, KUR Perumahan Siap Diluncurkan Oktober

- 17 September 2025 - 11:21

Pemerintah bersama perbankan menyiapkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan senilai Rp130 triliun untuk mengurangi backlog 15 juta rumah di Indonesia. Dari total itu, Rp25 triliun sudah disalurkan ke BTN guna mendukung pembiayaan rumah, termasuk bagi UMKM yang terhubung dengan sektor perumahan. Program ini dijadwalkan diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada pertengahan Oktober 2025 di Surabaya.


Fokus Utama:

1. KUR Perumahan Senilai Rp130 Triliun: Pemerintah memberi subsidi bunga 5,5–6% untuk KUR perumahan, dengan target memperluas akses pembiayaan rumah rakyat dan UMKM sektor hunian.

2. BTN Dapat Dana Rp25 Triliun: Dari total Rp200 triliun dana perbankan yang disalurkan Kemenkeu, Rp25 triliun dialokasikan ke BTN untuk fokus pada program perumahan.

3. Empat Klaster KUR Baru: Mulai Oktober 2025, KUR akan dibagi dalam empat klaster: UMKM, perumahan, pekerja migran, dan padat karya, dengan total realisasi hingga September 2025 mencapai Rp190 triliun untuk 3,24 juta debitur.


Pemerintah siapkan KUR Perumahan Rp130 triliun dengan bunga subsidi 5,5–6% untuk atasi backlog 15 juta rumah. Rp25 triliun dana sudah masuk BTN, siap diluncurkan Presiden Prabowo Oktober 2025.


Pemerintah kembali menaruh fokus besar pada sektor perumahan sebagai bagian dari strategi mengurangi backlog hunian nasional yang kini mencapai 15 juta unit. Melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan, alokasi dana sebesar Rp130 triliun disiapkan tahun ini dengan subsidi bunga 5,5–6%.

CEO BPI Danantara, Rosan Perkasa Roeslani, menegaskan program ini didesain untuk mendorong keterjangkauan rumah bagi masyarakat sekaligus menggerakkan UMKM yang terhubung dengan sektor hunian. “Oleh sebab itu, kita memberikan subsidi bunga kurang lebih antara 5,5–6% untuk program KUR perumahan ini yang kita alokasikan Rp130 triliun pada tahun ini,” ujar Rosan di Jakarta, Selasa (15/9).

Dana segar juga sudah mulai bergerak. Dari Rp200 triliun yang dikucurkan Kementerian Keuangan untuk perbankan, Rp25 triliun telah masuk ke Bank Tabungan Negara (BTN), bank yang dikenal memiliki spesialisasi di sektor pembiayaan rumah. “Itu pun bisa dipergunakan secara baik dan benar kembali lagi untuk mendukung program-program perumahan yang memang adalah bidang dari BTN,” lanjut Rosan.

Program KUR perumahan dijadwalkan diluncurkan pertengahan Oktober 2025 di Surabaya, Jawa Timur, dengan kehadiran langsung Presiden Prabowo Subianto. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan selain KUR perumahan, pemerintah juga menyiapkan KUR untuk pekerja migran dan memperkuat ekosistem pembiayaan UMKM.
“Jadi kita akan mendorong ekosistem KUR capaiannya, kemudian yang kedua juga terkait dengan KUR perumahan, dan ketiga KUR pekerja migran. Jadi itu kita akan dorong sosialisasi,” kata Airlangga.

Menteri UMKM, Maman Abdurrachman, menambahkan bahwa KUR kini akan terbagi menjadi empat klaster: UMKM (Rp280 triliun), perumahan (Rp130 triliun), pekerja migran, dan padat karya. Sejak Januari hingga 14 September 2025, realisasi KUR telah mencapai Rp190 triliun dengan 3,24 juta debitur—terdiri dari 1,05 juta debitur baru dan 1,08 juta debitur graduasi.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, menjelaskan detail alokasi KUR perumahan. Sekitar Rp13 triliun akan disalurkan ke UMKM perumahan seperti homestay, restoran rumah, hingga toko online. Sisanya, Rp117 triliun diarahkan ke sisi supply, termasuk kontraktor, developer, hingga toko bangunan.

Langkah pemerintah ini dinilai sebagai strategi ganda: mengurangi defisit rumah rakyat sekaligus menggerakkan roda perekonomian berbasis UMKM di sektor konstruksi dan jasa penunjang. Data BPS terbaru menunjukkan backlog perumahan yang mencapai puluhan juta unit menjadi tantangan besar bagi pemerintahan baru. Jika program ini terealisasi efektif, target mengurangi backlog 15 juta rumah bukan sekadar janji, melainkan lompatan penting bagi akses hunian rakyat. (SAN)


Digionary:

● Backlog Perumahan: Selisih antara kebutuhan rumah dengan jumlah rumah yang tersedia.
● BPI Danantara: Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara, lembaga investasi pemerintah.
● BTN (Bank Tabungan Negara): Bank BUMN yang fokus pada pembiayaan perumahan.
● Debitur Graduasi: Debitur yang naik kelas dari penerima KUR ke pembiayaan komersial.
● Developer: Pengembang properti atau perumahan.
● Kemenkeu: Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
● KUR (Kredit Usaha Rakyat): Kredit bersubsidi pemerintah untuk mendukung UMKM dan sektor produktif.
● Subsidi Bunga: Bantuan pemerintah untuk menurunkan bunga kredit agar lebih terjangkau.
● UMKM: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, sektor ekonomi rakyat yang jadi fokus KUR.

#KURPerumahan #BacklogPerumahan #ProgramPemerintah #UMKM #BTN #BPI #SubsidiBunga #Prabowo #AirlanggaHartarto #MaruararSirait #MamanAbdurrachman #Investasi #EkonomiRakyat #Kemenkeu #Pemerintah #RealisasiKUR #PekerjaMigran #PadatKarya #PembangunanPerumahan #PembiayaanRumah

Comments are closed.