Dorong Debut Iko Uwais di Film “Timur”, BNI Jadi Etalase Baru Ekonomi Kreatif Nasional

- 18 Desember 2025 - 20:25

BNI menegaskan perannya sebagai agen pembangunan ekonomi kreatif dengan mengawal promosi film Timur, karya debut sutradara Iko Uwais, melalui rangkaian nonton bareng dan meet and greet di sejumlah kota besar. Film yang dijadwalkan tayang nasional pada 18 Desember 2025 ini tidak hanya menjadi tonggak baru bagi Iko Uwais sebagai sineas, tetapi juga mencerminkan strategi kolaborasi antara industri keuangan dan perfilman dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif Indonesia.


Fokus Utama:

■ Peran BNI sebagai penggerak ekonomi kreatif melalui industri film.
■ Film Timur sebagai tonggak debut Iko Uwais dan etalase talenta lokal.
■ Kolaborasi korporasi–perfilman untuk memperkuat ekosistem kreatif nasional.


BNI mengawal promosi film Timur, debut sutradara Iko Uwais, di sejumlah kota besar jelang penayangan nasional 18 Desember 2025. Langkah ini menegaskan peran industri film sebagai pilar ekonomi kreatif Indonesia.


Di tengah upaya memperluas sumber pertumbuhan ekonomi nasional, industri film kembali menunjukkan daya magnetnya. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memilih jalur yang tidak lazim bagi lembaga keuangan: turun langsung mengawal promosi film Timur, karya debut Iko Uwais sebagai sutradara, dari satu kota ke kota lain. Langkah ini menegaskan bahwa film bukan sekadar hiburan, melainkan bagian penting dari rantai nilai ekonomi kreatif Indonesia.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI memperkuat komitmennya dalam mendukung ekonomi kreatif nasional dengan mendampingi promosi film Timur, yang dijadwalkan tayang serentak di bioskop Indonesia mulai 18 Desember 2025. Film ini menandai debut Iko Uwais sebagai sutradara, setelah lama dikenal sebagai aktor laga Indonesia berkiprah di panggung internasional.

Dukungan BNI diwujudkan melalui rangkaian kegiatan promosi berupa meet and greet serta nonton bareng yang digelar pada 13–14 Desember 2025 di Surabaya, Semarang, dan Bandung. Antusiasme publik di tiga kota tersebut mencerminkan besarnya minat terhadap film bergenre aksi-drama yang mengangkat nilai keluarga dan persaudaraan.

Di Surabaya dan Semarang, agenda nonton bareng pada 13 Desember 2025 dihadiri sejumlah pemeran film, antara lain Raffi Ahmad, Jimmy Kobogau, Auffa Assegaf, serta Yentonius Jerriel Ho. Di Semarang, BNI juga menghadirkan booth activation untuk memperkuat interaksi dengan penonton dan komunitas film lokal.

Sementara di Bandung, promosi dilanjutkan pada 14 Desember 2025 di CGV 23 Paskal Shopping Center. Executive Producer Timur, Nagita Slavina, hadir langsung menyapa penonton. Kehadiran jajaran produser dan pemain menjadi magnet tersendiri, sekaligus mempertegas pendekatan promosi berbasis kedekatan dengan audiens.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menegaskan bahwa dukungan terhadap film Timur sejalan dengan peran BNI dalam mendorong sektor ekonomi kreatif sebagai mesin pertumbuhan baru nasional. “BNI melihat industri film sebagai sektor yang mampu memberdayakan talenta lokal serta memperkuat ekosistem ekonomi kreatif. Film Timur kami dukung sebagai karya anak bangsa yang memiliki nilai inspiratif dan potensi ekonomi,” ujar Okki dalam keterangan tertulis.

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menunjukkan bahwa subsektor film, animasi, dan video termasuk kontributor penting PDB ekonomi kreatif Indonesia, dengan pertumbuhan yang konsisten seiring meningkatnya konsumsi konten lokal dan ekspansi platform bioskop serta digital. Kolaborasi korporasi besar dengan industri film dinilai dapat mempercepat skala ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas produksi nasional.

Dari sisi kreator, Executive Producer Timur Raffi Ahmad menilai film ini menawarkan cerita dengan nilai universal yang dekat dengan kehidupan masyarakat. Menurutnya, kekuatan narasi dan kualitas produksi menjadi fondasi utama film ini untuk menjangkau penonton yang lebih luas.

Pandangan serupa disampaikan Executive Producer Nagita Slavina. Ia menekankan bahwa proses kreatif Timur melibatkan kolaborasi talenta lokal dengan semangat tinggi. Respons positif penonton selama rangkaian promosi, menurutnya, menjadi indikator awal penerimaan publik terhadap film tersebut.

Apresiasi penonton juga mengarah pada koreografi laga khas Uwais Team yang dipadukan dengan pendalaman emosi cerita. Kombinasi ini memperlihatkan bagaimana film dapat menjadi medium hiburan sekaligus produk ekonomi bernilai tambah tinggi.

Melalui dukungan terhadap Timur, BNI menegaskan posisinya tidak hanya sebagai institusi keuangan, tetapi juga mitra strategis pembangunan sektor kreatif. Dengan penayangan nasional mulai 18 Desember 2025, film ini diharapkan memperkuat daya saing perfilman Indonesia dan membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara industri kreatif dan dunia usaha.


Digionary:

● Booth activation: Aktivasi merek di lokasi acara untuk membangun interaksi langsung dengan audiens
● Ekonomi kreatif: Kegiatan ekonomi berbasis ide, kreativitas, dan inovasi
● Executive Producer: Produser eksekutif yang bertanggung jawab atas arah strategis dan pendanaan produksi
● Koreografi laga: Perancangan adegan pertarungan secara artistik dan teknis
● Meet and greet: Sesi pertemuan langsung antara pemain atau kreator dengan penonton
● Nonton bareng: Pemutaran film bersama yang melibatkan publik dan kru film
● Subsektor film: Bagian dari ekonomi kreatif yang mencakup produksi, distribusi, dan ekshibisi film

#BNI #FilmTimur #IkoUwais #EkonomiKreatif #FilmIndonesia #IndustriFilm #PerfilmanNasional #CreativeEconomy #NontonBareng #MeetAndGreet #AksiDrama #TalentaLokal #KaryaAnakBangsa #FilmNasional #IndustriKreatif #BNIDukungFilm #Timur2025 #FilmIndonesiaBangkit #EkonomiKreatifIndonesia #DukunganBNI

Comments are closed.