JPMorgan Garap Ekosistem Blockchain dengan Token Deposit dan Perdagangan Kripto

- 16 Oktober 2025 - 14:10

JPMorgan Chase, raksasa perbankan Wall Street yang dahulu bersikap skeptis, kini secara resmi mengonfirmasi akan memfasilitasi kliennya untuk memperdagangkan aset kripto seperti Bitcoin. Langkah strategis ini, yang tidak termasuk layanan penitipan aset untuk sementara, menandai titik balik signifikan dalam adopsi mata uang digital oleh institusi tradisional dan memperkuat legitimasi kripto sebagai kelas aset yang diakui.


Fokus Utama:

1. Legitimasi Institusional untuk Kripto: Konfirmasi JPMorgan untuk memfasilitasi perdagangan Bitcoin bagi klien institusionalnya merupakan pengakuan terkuat sejauh ini dari dunia perbankan tradisional terhadap kripto sebagai kelas aset yang sah, sekaligus menandai titik kritis dalam adopsinya.
2. Strategi Dua Kaki: Trading dan Infrastruktur Blockchain: JPMorgan tidak hanya sekadar menjadi broker, tetapi secara paralel membangun ekosistem blockchain sendiri melalui Deposit Token (JPM Coin) dan eksplorasi stablecoin, menunjukkan strategi jangka panjang yang komprehensif untuk mendominasi lanskap keuangan digital masa depan.
3. Rekonsiliasi antara Pandangan Eksekutif dan Realitas Bisnis: Langkah ini menunjukkan rekonsiliasi antara skeptisisme pribadi CEO Jamie Dimon terhadap Bitcoin dengan tuntutan realitas bisnis dan peluang pasar yang tidak bisa lagi diabaikan oleh bank sebesar JPMorgan, mencerminkan kematangan strategi dalam menghadapi disrupsi.


JPMorgan konfirmasi akan memfasilitasi kliennya trading Bitcoin & aset kripto, tandai era baru adopsi institusional. Simak strategi mereka yang jembatani keuangan tradisional dengan masa depan digital.


Di balik komentar skeptis sang CEO, Jamie Dimon, raksasa keuangan JPMorgan Chase justru mengambil langkah konkret untuk merangkul dunia aset digital. Bank terbesar di Amerika Serikat ini secara resmi mengonfirmasi akan memfasilitasi klien institusionalnya untuk memperdagangkan Bitcoin dan aset kripto lainnya, sebuah sinyal kuat bahwa mata uang digital telah tak terelakkan lagi masuk ke arus utama keuangan global.

Pengumuman ini bukanlah tindakan impulsif, melainkan puncak dari strategi bertahap yang memperlihatkan betapa seriusnya bank ini membangun fondasi di ekosistem aset digital yang terus berkembang. Scott Lucas, Kepala Divisi Aset Digital Pasar Global JPMorgan, dalam sebuah wawancara eksklusif dengan CNBC, memaparkan pendekatan bank yang ia sebut sebagai strategi “dan”. Maksudnya, bank tidak akan meninggalkan infrastruktur keuangan tradisional yang ada, tetapi secara paralel akan membangun dan mengintegrasikan peluang-peluang baru yang lahir dari teknologi blockchain.

“Soal perdagangan kripto, Jamie [Dimon] sudah cukup jelas selama investor day bahwa kami akan terlibat dalam perdagangan aset itu. Namun, layanan penitipan aset (custody) untuk saat ini belum ada di meja,” ujar Lucas, mengutip pernyataan sang bos.

Penegasan ini menunjukkan pembagian fokus yang jelas: unit pasar akan menangani aktivitas perdagangan, sementara layanan penitipan aset kripto yang membutuhkan keamanan ekstra masih dalam tahap eksplorasi untuk mencari mitra custodian yang tepat.

Lebih dari sekadar memperdagangkan Bitcoin, JPMorgan sedang membangun infrastruktur blockchain-nya sendiri. Lucas menyoroti JPM Coin sebagai deposit token yang kini masih berupa prototipe di AS. Aset digital ini dirancang sebagai platform untuk layanan klien dan solusi manajemen kas yang lebih efisien.

Stablecoin juga menjadi fokus, meski Lucas menegaskan bahwa penerbitannya kemungkinan akan dipimpin oleh divisi pembayaran bank, bukan divisi pasarnya. Hal ini mengindikasikan bahwa bagi JPMorgan, stablecoin lebih dari sekadar alat trading; ia adalah tulang punggung untuk transaksi dan alur kerja finansial baru di masa depan.

Lucas juga mengakui peran yang semakin besar dari blockchain publik di pasar modal. Meski JPMorgan memiliki platform internal yang proprietary, bank ini memperkirakan porsi aktivitas pasar akan semakin bergeser ke jaringan publik yang terbuka.

Langkah JPMorgan ini datang di saat yang menarik. Awal bulan ini, laporan penelitian internal bank justru menyebut Bitcoin mungkin undervalued jika dibandingkan dengan emas. Analis JPMorgan bahkan memperkirakan harga Bitcoin berpotensi mencapai US$165,000 berdasarkan perbandingan yang disesuaikan dengan volatilitas.

Selain itu, bank ini juga baru saja mengumumkan inisiatif keamanan senilai US$1,5 triliun selama satu dekade untuk memperkuat industri kunci AS. Meski terpisah, inisiatif besar ini mencerminkan posisi JPMorgan sebagai institusi yang tidak hanya mencari profit, tetapi juga memikirkan ketahanan dan keamanan sistem finansial nasional—sebuah konteks yang membuat ekspansi ke aset digital terlihat semakin strategis.

Perlahan namun pasti, dimulai dari mengizinkan klien menggunakan ETF Bitcoin sebagai jaminan, hingga kini bersiap membuka perdagangan langsung, JPMorgan membuktikan bahwa di Wall Street, arus menuju aset digital sudah tak terbendung lagi.


Digionary:

● Blockchain: Buku besar digital terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi di seluruh jaringan komputer, menjadi dasar teknologi untuk aset kripto.
●Custody (Layanan Penitipan): Layanan penyimpanan dan pengamanan aset kripto yang sangat aman, sering menjadi prasyarat bagi investor institusional besar.
●Deposit Token (Token Deposit): Aset digital yang mewakili klaim atas deposit tunai di bank penerbit (contoh: JPM Coin), digunakan untuk menyelesaikan transaksi antar institusi dengan lebih cepat dan efisien.
●Stablecoin: Jenis aset kripto yang nilainya dipatok (pegged) dengan aset stabil seperti mata uang fiat (contoh: US Dollar) untuk meminimalkan volatilitas.
●Undervalued (Terindervalue): Sebuah kondisi dimana harga suatu aset dianggap lebih rendah dari nilai intrinsik atau potensinya yang sebenarnya, sering menjadi sinyal beli bagi investor.

#JPMorgan #Bitcoin #AsetKripto #Blockchain #WallStreet #KeuanganDigital #InvestasiInstitusional #Fintech #Banking #Crypto #JPMCoin #Stablecoin #EkonomiDigital #MasaDepanUang #AdopsiKripto #Trading #InovasiFinansial #BitcoinNews #Perbankan #RevolusiDigital

Comments are closed.