Anggoro Eko Cahyo resmi memimpin Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak 1 September 2025, setelah tigadekade berkarier di perbankan dan memimpin BPJS Ketenagakerjaan. Dengan latar belakang kuat di BNI dan peran strategis di sistem pembayaran nasional, ia kini menghadapi tugas besar: memperkuat tata kelola, menjaga kepercayaan publik, dan mempercepat transformasi digital di tengah kasus fraud internal, pengalihan dana besar, serta serangan siber yang sempat melumpuhkan sistem BSI.
Fokus Utama:
1. Kepemimpinan Baru di BSI – Penunjukan Anggoro Eko Cahyo sebagai Dirut BSI membawa harapan baru untuk memperkuat daya saing bank syariah nasional.
2. Tantangan Tata Kelola dan Keamanan – Kasus fraud internal, konsentrasi dana, dan serangan siber menjadi ujian besar yang harus segera ditangani.
3. Misi Transformasi Digital dan Inklusi – Anggoro membawa visi memperluas pasar syariah, mempercepat digitalisasi, dan menjaga kepercayaan publik.
Diangkat jadi Direktur Utama Bank Syariah Indonesia, Anggoro Eko Cahyo, menghadapi banyak tantangan a.l. tantangan fraud, pengalihan dana, hingga serangan siber. Bagaimana strategi kepemimpinannya menjaga kepercayaan publik dan mendorong transformasi digital BSI?
Di tengah sorotan publik dan guncangan industri perbankan syariah, Anggoro Eko Cahyo kini duduk di kursi paling panas: Direktur Utama Bank Syariah Indonesia. Dengan pengalaman panjang di BNI, kiprah penting di BPJS Ketenagakerjaan, serta rekam jejak di dunia pembayaran digital, ia dihadapkan pada tantangan yang bisa menentukan arah masa depan BSI—bank syariah terbesar di Tanah Air.
Lahir dari latar akademik teknik dan manajemen industri di ITI (1992), Anggoro melanjutkan magister agribisnis di IPB (2002). Ia mengawali langkah di BNI pada 1994, dan dalam tiga dekade menjelajahi berbagai lini strategis, mulai dari bisnis ritel, konsumer, hingga keuangan. Kariernya di BNI mencapai puncak ketika dipercaya sebagai Wakil Direktur Utama sebelum kemudian pindah ke BPJS Ketenagakerjaan.
Sejak 2021, Anggoro menakhodai BPJS Ketenagakerjaan, lembaga yang mengelola dana triliunan rupiah untuk jutaan pekerja. Ia mendorong digitalisasi layanan, memperluas perlindungan sosial, dan mengedepankan prinsip transparansi. Visi inklusi sosial yang dibawanya membuat lembaga ini lebih relevan di tengah tantangan disrupsi ketenagakerjaan.
Tak hanya di perbankan dan jaminan sosial, Anggoro juga memainkan peran penting di industri sistem pembayaran. Sejak 2016, ia menjabat Ketua Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), yang berperan dalam lahirnya Gerbang Pembayaran Nasional (GPN)—fondasi penting bagi kedaulatan transaksi elektronik Indonesia.
BSI, hasil merger tiga bank syariah Himbara, kini menjadi bank syariah terbesar dengan aset Rp350–409 triliun dan laba bersih 2024 mencapai Rp7 triliun, tumbuh 22,8%. Namun, status raksasa ini datang bersama masalah: fraud internal di sejumlah cabang, pengalihan dana Muhammadiyah senilai Rp13 triliun, serta serangan siber LockBit 3.0 pada 2023 yang mengguncang kepercayaan nasabah.
Kini, publik menanti bagaimana Anggoro mengembalikan kredibilitas BSI. Berbekal pengalaman panjang dan reputasi sebagai bankir inovatif, ia dituntut untuk menegakkan tata kelola, memperkuat pertahanan siber, dan memperluas pasar syariah di era kompetisi digital. (SAN)
Digionary:
● ASPI – Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia, organisasi industri sistem pembayaran.
● BSI – Bank Syariah Indonesia, bank syariah hasil merger BRI Syariah, BNI Syariah, dan Mandiri Syariah.
● Fraud – Tindakan kecurangan yang merugikan institusi keuangan.
● GPN – Gerbang Pembayaran Nasional, sistem pembayaran domestik Indonesia.
● LockBit 3.0 – Varian ransomware yang menyerang sistem keuangan global, termasuk BSI pada 2023.
● Ransomware – Jenis malware yang menyandera data dan meminta tebusan.
● RUPST – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, forum pengambilan keputusan perusahaan terbuka.
● Syariah – Prinsip keuangan Islam yang melarang riba dan mengedepankan bagi hasil.
● Tata Kelola (Good Governance) – Sistem pengelolaan perusahaan yang transparan, akuntabel, dan bertanggung jawab.
● Transformasi Digital – Proses modernisasi layanan keuangan berbasis teknologi.
#AnggoroEkoCahyo #BSI #BankSyariahIndonesia #TransformasiDigital #KeuanganSyariah #OJK #TataKelola #Fraud #CyberSecurity #LockBit #PerbankanSyariah #InklusiKeuangan #DigitalBanking #EkonomiSyariah #RUPST #Muhammadiyah #PerbankanIndonesia #Fintech #KepercayaanPublik #InovasiKeuangan
