Bank digital Inggris Monzo mengakuisisi broker hipotek Habito untuk menghadirkan layanan KPR end-to-end langsung di aplikasinya. Langkah ini menegaskan ambisi Monzo menjadi “one-stop financial app” di tengah pertumbuhan agresif bisnis dan ekspansi global.
Fokus Utama:
■,Monzo memperluas bisnis dari tabungan dan pembayaran ke KPR end-to-end lewat akuisisi Habito.
■ Langkah ini memperkuat posisi Monzo sebagai aplikasi keuangan terpadu di Inggris.
■ Akuisisi dilakukan di tengah lonjakan kinerja keuangan dan rencana ekspansi global Monzo.
Bagi jutaan warga Inggris, mengajukan Kredit Pemilikan Rumah masih menjadi proses yang rumit, mahal, dan melelahkan. Monzo ingin mengubah pengalaman itu—dan langkah terbarunya menunjukkan keseriusan ambisi tersebut.
Bank digital asal Inggris itu resmi mengumumkan rencana akuisisi Habito, salah satu broker hipotek terkemuka di Inggris, dalam transaksi yang diperkirakan rampung pada musim semi 2026. Nilai akuisisi tidak diungkapkan.
Akuisisi Habito akan menjadikan Monzo bank pertama di Inggris yang menawarkan pengalaman broker KPR sepenuhnya end-to-end langsung dari dalam aplikasi. Artinya, nasabah dapat mencari produk KPR, membandingkan penawaran, hingga proses pengajuan, tanpa harus keluar dari ekosistem Monzo.
“Monzo telah mentransformasi cara jutaan orang mengelola uang mereka, tetapi kami tahu bahwa KPR masih menjadi titik nyeri yang kompleks dan merepotkan—dan inilah masalah yang ingin kami selesaikan,” kata Kunal Malani, Chief Banking Officer Monzo, dalam keterangan resmi kepada PYMNTS.
“Ini adalah langkah besar dalam misi kami untuk membuat uang bekerja bagi semua orang, dan kami antusias membawa kesederhanaan serta transparansi Monzo ke salah satu momen finansial terbesar dalam hidup.”
Sebelum akuisisi ini, Monzo telah menyediakan fitur Homeownership yang memungkinkan pengguna memantau KPR mereka. Namun riset pasar menunjukkan mayoritas pencari KPR di Inggris masih menggunakan jasa broker. Dengan Habito, Monzo kini menutup celah tersebut—mendekatkan diri pada visinya sebagai satu-satunya aplikasi yang dibutuhkan pelanggan untuk mengelola keuangan mereka.
Langkah ini datang pada fase pertumbuhan signifikan Monzo. Sepanjang 2025, jumlah nasabah Monzo menembus 14 juta, termasuk sekitar 800.000 pelanggan bisnis. Pendapatan perusahaan melonjak 48% menjadi £1,2 miliar atau sekitar US$1,6 miliar, sementara laba sebelum pajak yang disesuaikan naik drastis menjadi £113,9 juta atau US$151 juta, dari hanya £13,9 juta setahun sebelumnya.
Secara manajerial, Monzo juga tengah bersiap memasuki babak baru. Diana Layfield, mantan eksekutif Google, dijadwalkan resmi menjabat CEO pada Februari, menggantikan TS Anil yang beralih ke peran penasihat.
Di saat yang sama, Monzo terus menimbang ekspansi internasional, khususnya ke Amerika Serikat. Laporan Financial Times menyebutkan Monzo tengah mempertimbangkan kembali pengajuan lisensi perbankan di AS, seiring iklim deregulasi di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump yang dinilai lebih kondusif.
Bagi industri perbankan digital, akuisisi Habito menandai pergeseran penting: dari sekadar layanan transaksi harian menuju penguasaan produk keuangan bernilai besar dan jangka panjang seperti KPR—wilayah yang selama ini menjadi benteng bank konvensional.
Digionary:
● Broker Hipotek: Perantara yang membantu nasabah memilih dan mengajukan KPR dari berbagai pemberi pinjaman.
● End-to-End: Proses layanan yang mencakup seluruh tahapan dari awal hingga selesai.
● KPR (Mortgage): Pinjaman jangka panjang untuk pembelian properti dengan jaminan aset tersebut.
● Neobank: Bank digital yang beroperasi tanpa cabang fisik tradisional.
● One-Stop Financial App: Aplikasi yang menyediakan berbagai layanan keuangan dalam satu platform.
#Monzo #Habito #BankDigital #KPR #Mortgage #Neobank #FintechUK #DigitalBanking #Akuisisi #KeuanganDigital #Perbankan #Fintech #Properti #Homeownership #StartupFintech #BankingInnovation #FinancialApp #UKBanking #WealthTech #FutureOfBanking
