Amar Bank Gulirkan Platform Keuangan Penyokong Ekosistem Bisnis Modern

- 3 Desember 2025 - 10:37

Amar Bank meluncurkan platform Amar Bank Bisnis, sebuah solusi keuangan terintegrasi yang dirancang untuk menjawab kompleksitas pengelolaan keuangan pelaku usaha mulai dari UMKM hingga industri film. Platform ini menawarkan beragam fitur dalam satu aplikasi, bertujuan untuk menyederhanakan operasional finansial dan mendukung percepatan pertumbuhan bisnis di berbagai sektor.


Kesulitan mengatur keuangan bisnis? Amar Bank luncurkan platform terintegrasi untuk UMKM hingga industri film. Temukan cara satu aplikasi bisa jawab kompleksitas finansial dan dukung ekspansi usaha Anda.


Bagi banyak pelaku usaha, terutama Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), mengelola keuangan seringkali bukan sekadar soal hitung-menghitung laba rugi. Lebih dari itu, ini adalah soal mengatur arus kas yang tak menentu, mencocokkan catatan transaksi yang berantakan, dan berjuang mengakses pembiayaan untuk berkembang. Di sisi lain, industri kreatif seperti perfilman juga menghadapi tantangan serupa dengan proyek-proyek bernilai besar namun dengan siklus pendapatan yang tidak reguler.

Dunia bisnis, khususnya di tataran UMKM dan sektor kreatif, telah lama bergulat dengan inefisiensi dalam pengelolaan keuangan. Banyak yang masih mengandalkan buku catatan fisik, spreadsheet yang tercecer, atau bahkan sekadar ingatan, sehingga menyulitkan pelacakan kinerja dan perencanaan ke depan. Fenomena ini menjadi lebih pelik ketika bisnis mulai tumbuh dan transaksi kian kompleks.

Amar Bank, melalui platform Amar Bank Bisnis, berupaya menjawab persoalan klasik tersebut. Platform yang dikembangkan berdasarkan pembelajaran langsung di lapangan ini dirancang sebagai solusi all-in-one. Tujuannya jelas: menjadi pondasi bagi terbentuknya ekosistem bisnis yang lebih modern, terstruktur, dan inklusif.

“Lapangan, baik untuk UMKM, perusahaan skala menengah, maupun industri film telah menjadi pondasi Amar Bank dalam membentuk ekosistem bisnis yang lebih modern dan inklusif,” jelas pernyataan resmi dari Amar Bank yang diterima digitalbank.id, Rabu (3/12)

Filosofi di balik platform ini adalah menyediakan “ruang untuk bertumbuh tanpa dibebani kerumitan finansial”. Dalam praktiknya, ini berarti mengonsolidasikan berbagai kebutuhan keuangan bisnis—seperti pembukaan rekana korporasi, transfer dan pembayaran massal (bulk transaction), pembuatan invoice digital, hingga akses informasi dan produk pembiayaan—ke dalam satu antarmuka yang mudah diakses.

“Ketika sektor usaha semakin bergerak cepat dan lintas industri menjadi makin terhubung, platform seperti Amar Bank Bisnis memberi pelaku usaha ruang untuk bertumbuh tanpa dibebani kerumitan finansial. Transformasi ini memperkuat posisi Amar Bank sebagai mitra strategis bagi mereka yang ingin mengelola bisnisnya dengan cara yang lebih efisien dan siap menghadapi fase ekspansi berikutnya,” tambah pernyataan tersebut.

Dukungan Data dan Konteks yang Relevan

Langkah Amar Bank ini muncul di saat yang tepat. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia konsisten di atas 60%. Namun, tantangan utama mereka, selain pemasaran, adalah manajemen keuangan dan akses modal. Survei yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan lembaga riset lain kerap menunjukkan bahwa digitalisasi sistem pembukuan dan transaksi masih menjadi hambatan bagi banyak UMKM.

Di sektor kreatif, khususnya perfilman, kebutuhan akan sistem keuangan yang tangkas sangat krusial. Produksi film melibatkan banyak pihak dengan pola pembayaran yang variatif, mulai dari talent, kru, hingga vendor. Platform yang dapat mengelola pembayaran secara terintegrasi dan transparan dapat mengurangi friksi administratif yang kerap menghambat proses kreatif.

Dengan menghadirkan solusi terintegrasi, Amar Bank Bisnis tidak hanya sekadar menyediakan produk perbankan. Platform ini berambisi untuk menjadi bagian dari operational backbone bisnis-bisnis tersebut. Efisiensi yang dihasilkan diharapkan dapat mengalihkan energi pelaku usaha dari urusan administratif yang melelahkan ke aktivitas yang lebih produktif, seperti inovasi produk, ekspansi pasar, atau peningkatan kualitas layanan.

Ke depannya, kesuksesan platform ini akan diukur dari seberapa baik ia dapat beradaptasi dengan kebutuhan spesifik berbagai sektor. Kustomisasi fitur untuk industri yang berbeda, integrasi dengan platform e-commerce atau software akuntansi lain, serta kemudahan onboarding akan menjadi faktor penentu. Jika berhasil, Amar Bank Bisnis berpotensi tidak hanya merevolusi cara bisnis mengelola uang, tetapi juga mempercepat transformasi digital di jantung ekonomi Indonesia: para pelaku usahanya.


Fokus Utama:

■ Amar Bank Bisnis diluncurkan sebagai platform all-in-one yang bertujuan menyederhanakan dan mengintegrasikan berbagai kebutuhan keuangan bisnis (transaksi, pembayaran, invoice, akses pembiayaan) yang selama ini terfragmentasi dan rumit bagi pelaku usaha.
■ Platform ini secara khusus dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan unik dari berbagai lapisan, mulai dari UMKM, perusahaan menengah, hingga industri spesifik seperti perfilman, yang masing-masing memiliki tantangan siklus keuangan dan operasional yang berbeda.
■ Langkah ini menandai evolusi Amar Bank dari penyedia jasa keuangan konvensional menjadi mitra strategis yang mendukung efisiensi operasional dan ekspansi bisnis, dengan fokus pada mengurangi beban administratif sehingga pelaku usaha dapat lebih fokus pada pertumbuhan.


Digionary:

● Bulk Transaction: Fitur untuk melakukan banyak transaksi pembayaran atau transfer sekaligus dalam satu kesempatan, menghemat waktu dibandingkan melakukan satu per satu.
● Invoice Digital: Tagihan atau bukti penagihan dalam bentuk elektronik yang dikirimkan via email atau platform digital, menggantikan invoice fisik (kertas).
● Operational Backbone: Istilah untuk sistem atau platform inti yang mendukung dan menjalankan operasi utama sebuah bisnis, dalam konteks ini adalah operasi keuangan.
● Platform All-in-One: Sebuah aplikasi atau sistem yang menggabungkan berbagai fungsi dan layanan yang berbeda ke dalam satu tempat atau antarmuka yang terpadu.
● Siklus Pendapatan (Revenue Cycle): Pola atau periode di mana sebuah bisnis menerima pemasukan dari penjualan atau jasanya, bisa bersifat musiman, proyek-based, atau reguler.

#AmarBank#AmarBankBisnis #UMKM #FintechIndonesia #DigitalBanking #KeuanganDigital #EkonomiKreatif #IndustriFilm #UKM #BisnisDigital #FinansialBisnis #TeknologiFinansial #BankDigital #EkosistemBisnis #PelakuUsaha #StartupIndonesia #EfisiensiBisnis #TransaksiDigital #PembiayaanUMKM #InklusiKeuangan

Comments are closed.