CEO Coursera Greg Hart memperingatkan lulusan baru untuk segera mengadopsi micro credentials sebagai senjata menghadapi gelombang PHK akibat AI, setelah survei CIPD mengungkap 62% perusahaan Inggris memperkirakan pekerjaan level junior dan administratif akan hilang digantikan AI.
Fokus Utama:
■ Ancaman nyata AI terhadap pekerjaan entry-level dengan 1,2 juta aplikasi untuk hanya 17.000 lowongan graduate.
■ Strategi micro credentials sebagai pembeda di tengah kompetisi ketat pasar kerja.
■ Pentingnya menonjolkan karakter proaktif dan kemampuan belajar cepat dalam interview.
Di tengah gelombang PHK massal yang menyapu berbagai industri akibat adopsi AI, CEO Coursera Greg Hart—mantan penasihat teknis Jeff Bezos di Amazon—membagikan tip karir yang bisa menjadi penyelamat bagi lulusan baru. Dengan data menunjukkan 1,2 juta aplikasi berebut hanya 17.000 lowongan graduate, Hart menekankan bahwa gelar sarjana saja tak lagi cukup.
“Salah satu hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah melengkapi gelar universitas Anda dengan micro credentials secara spesifik,” tegas Hart dalam wawancara eksklusif dengan CNBC Make It.
Data terbaru dari Chartered Institute of Personnel and Development (CIPD) mengonfirmasi kekhawatiran terburuk para lulusan: 62% perusahaan Inggris memperkirakan pekerjaan level junior, clerical, managerial, dan administratif akan paling mungkin hilang digantikan AI.
Survei terhadap 2.019 profesional HR senior dan pengambil keputusan ini hanya menguatkan tren yang sudah terlihat. Dari Amazon yang merumahkan 14.000 pekerja karena beralih ke AI, hingga Salesforce yang memangkas 4.000 peran dukungan pelanggan dengan alasan AI mampu melakukan 40% tugas di perusahaan.
“Bayangkan Anda adalah orang muda di universitas saat ini, Anda umumnya akan direkrut untuk pekerjaan pertama berdasarkan terutama pada sifat yang mereka lihat dalam diri Anda,” kata Hart, yang mengambil alih kursi CEO Coursera pada Februari 2025.
Situasi semakin suram dengan temuan Institute for Student Employers yang mengungkapkan 1,2 juta aplikasi diajukan untuk hanya 17.000 peran graduate—rasio kompetisi yang mencapai 70:1.
“Mereka [micro credentials] menunjukkan kepada pemberi kerja bahwa tidak hanya Anda mendapatkan gelar universitas apa pun yang Anda pelajari, tetapi Anda melengkapinya dengan sesuatu yang umumnya jauh lebih berfokus pada tenaga kerja,” tambah Hart.
Laporan Skills on the Rise LinkedIn awal tahun ini menemukan bahwa literasi AI adalah keterampilan paling populer yang ditambahkan orang ke profil mereka, membuktikan bahwa pekerja sudah menyadari urgensi beradaptasi.
Hart menjelaskan bahwa lulusan fresh graduate yang masuk ke wawancara kerja harus menyoroti kepribadian dan sifat karakter mereka di samping pengalaman. “Mereka akan menilai pola pikir dan sifat Anda sebagai manusia lebih dari pengalaman Anda, karena menurut definisi, Anda benar-benar tidak memiliki banyak pengalaman dan jadi mereka tidak benar-benar merekrut Anda untuk pengalaman Anda, mereka merekrut Anda untuk… sifat kepribadian Anda.”
Hart menguraikan bahwa “salah satu sifat terpenting” yang ingin dipekerjakan pemberi kerja adalah “orang yang proaktif dan bekerja keras dan mengambil inisiatif, yang terbukti sebagai pelajar yang siap.”
Cara terbaik untuk menunjukkan sifat-sifat ini adalah memiliki micro credentials di samping gelar Anda, terutama yang disesuaikan dengan bidang Anda. Sebagai contoh, Hart mendorong putranya, yang merupakan mayor keuangan, untuk mengambil kursus tambahan tentang AI untuk keuangan.
Para pakar sebelumnya mengatakan bahwa pekerja yang di-PHK sebagai akibat dari AI harus melatih diri mereka sendiri pada keterampilan baru termasuk meningkatkan literasi AI melalui kursus singkat, daripada mengejar gelar baru yang akan lebih mahal dan memakan waktu. Memiliki dedikasi untuk mengejar pembelajaran tambahan menunjukkan bahwa Anda juga akan membawa sifat-sifat tersebut ke pekerjaan.
Dalam lingkungan di mana AI terus mengubah landscape ketenagakerjaan, kemampuan untuk belajar cepat dan beradaptasi menjadi mata uang baru yang lebih berharga daripada sekadar ijazah bergelar. Transformasi yang dipicu AI ini bukan sekadar tren sementara. Menurut World Economic Forum, 75 juta pekerjaan mungkin hilang akibat AI antara sekarang dan 2027, sementara 133 juta peran baru mungkin muncul.
“Kuncinya adalah mempersiapkan diri untuk peran-peran yang belum ada saat ini,” kata Hart. “Micro credentials memberikan fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh pendidikan tradisional.”
Dengan biaya kursus micro credentials yang berkisar dari gratis hingga beberapa ratus dolar—jauh lebih terjangkau daripada gelar master—strategi ini menjadi semakin accessible bagi lulusan baru yang mungkin terbebani utang pendidikan.
Digionary:
● AI Literacy: Kemampuan memahami dan menggunakan teknologi kecerdasan buatan
● Entry-level Job: Pekerjaan tingkat pemula yang biasanya ditujukan untuk lulusan baru
● Micro Credentials: Sertifikasi keterampilan spesifik melalui kursus singkat
● Upskilling: Proses meningkatkan keterampilan untuk memenuhi tuntutan pekerjaan baru
#Coursera #CEOGregHart #AI #Karir #LulusanBaru #MicroCredentials #PHK #DisrupsiAI #PasarKerja #TipsKarir #Upskilling #LiterasiAI #PekerjaanMasaDepan #CompetitiveEdge #StrategyKarir #FreshGraduate #Automation #Robotisasi #SkillDevelopment #CareerAdvice
