Superbank Segera IPO, Strategi “Tech-Finance” Emtek dan Grab Menjawab Gempuran Neobank

- 25 November 2025 - 11:25

Superbank, bank digital hasil kolaborasi strategis Emtek, Grab, Singtel, dan KakaoBank, resmi memulai proses Initial Public Offering (IPO) dengan target mengumpulkan dana segar hingga Rp 3,06 triliun. Sebanyak 70% dana hasil IPO akan dialokasikan untuk memperkuat penyaluran kredit, menandai babak baru ekspansi mereka di tengah persaingan perbankan digital Indonesia yang semakin ketat.


Fokus Utama:

■ Strategi pendanaan agresif Superbank melalui IPO untuk mengakselerasi pertumbuhan, khususnya di segmen penyaluran kredit.
■ Peta kepemilikan dan kekuatan konsorsium teknologi dan telekomunikasi di balik Superbank yang menjadi nilai uniknya.
■ Positioning Superbank dalam lanskap perbankan digital Indonesia yang kompetitif pasca pencatatan di bursa.


Geliat persaingan perbankan digital Indonesia memasuki babak baru. PT Super Bank Indonesia Tbk (Superbank)—anak usaha PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) yang didukung raksasa teknologi Grab, Singtel, dan KakaoBank—resmi melepas saham perdana (Initial Public Offering/IPO) ke publik. Langkah strategis ini bukan sekadar ritual korporasi, melainkan sebuah maneuver pendanaan agresif untuk mengisi lini tengah dalam pertarungan sengit merebut hati nasabah digital. Dengan harga penawaran antara Rp 525 hingga Rp 695 per saham, bank digital ini berpotensi menggaet dana segar hingga Rp 3,06 triliun, yang mayoritasnya akan disalurkan untuk memperkuat pondasi bisnis inti: kredit.

Dalam prospektus yang dirilis, Superbank akan melepas hingga 4,40 miliar saham baru, setara dengan 13% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO. Penawaran umum perdana saham ini dijadwalkan berlangsung pada 10-15 Desember 2025, dengan pencatatan resmi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2025.

Arah penggunaan dana hasil IPO cukup jelas dan ofensif. Sebanyak 70% atau setara dengan sekitar Rp 2,14 triliun dari dana yang terkumpul akan dialokasikan sebagai modal kerja untuk penyaluran kredit. Sisa 30%-nya akan digunakan untuk belanja modal guna mendukung aktivitas operasional perusahaan. Alokasi ini menunjukkan fokus Superbank untuk segera meningkatkan skala bisnisnya dan berkompetisi di pasar yang semakin padat.

“Langkah ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan,” demikian penjelasan manajemen Superbank dalam dokumen prospektusnya, meskipun mereka belum memberikan komentar lebih lanjut di luar informasi resmi yang telah dipublikasikan.

Proses korporasi ini ditangani oleh konsorsium penjamin emisi (underwriter) yang solid, terdiri dari PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, dan PT Sucor Sekuritas.

Konsorsium Kuat di Balik Layar

Yang membuat IPO Superbank menarik untuk dicermati adalah peta kepemilikannya yang didukung oleh pemain global.PT Elang Media Visitama, bagian dari Emtek Group, memegang kendali sebagai pemegang saham pengendali dengan porsi 31,11%. Kekuatan teknologi dan jangkauan pasar dibawa oleh Grab melalui PT Kudo Teknologi Indonesia (19,16%) dan GXS Bank Pte. Ltd. (12%). Sementara kekuatan di sektor telekomunikasi dan keuangan digital Asia hadir melalui Singtel Alpha Investment Pte. Ltd. (8,46%) dan KakaoBank asal Korea Selatan (9,95%).

Struktur kepemilikan ini menjadi nilai jual dan pembeda utama di tengah maraknya bank digital dan fintech. Kolaborasi ini memadukan ekosistem digital Emtek (seperti situs berita dan platform streaming), jaringan distribusi dan user base Grab yang masif, infrastruktur telekomunikasi Singtel, serta keahlian KakaoBank dalam membangun layanan perbankan digital yang sukses di pasar Korea.

Bertarung di Arena yang Semakin Ramai

Kehadiran Superbank sebagai entitas yang didukung konglomerasi teknologi ini turut memicu dinamika baru dalam lanskap keuangan digital Indonesia.Mereka tidak hanya bersaing dengan bank digital tradisional milik BUMN dan bank swasta besar, tetapi juga dengan para “neobank” dan aplikasi fintech yang menawarkan layanan serupa dengan user experience yang lebih sederhana.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per September 2025 mencatat, kredit yang disalurkan oleh bank digital tumbuh signifikan, meski dari basis yang masih relatif kecil. Di sisi lain, penetrasi keuangan digital (financial technology) terus meluas, didorong oleh tingginya penggunaan smartphone dan adaptasi masyarakat terhadap layanan non-tunai pasca pandemi. Inilah pasar potensial yang ingin direbut oleh Superbank dan para pesaingnya.

Transformasi Superbank dari PT Bank Fama International yang berdiri sejak 1993 di Bandung menjadi entitas digital pada 2023 merupakan sebuah lompatan besar. Kini, dengan dukungan modal dan teknologi dari pemegang saham barunya, serta suntikan dana segar dari pasar modal, Superbank memposisikan diri untuk bermain lebih serius dalam percaturan perbankan nasional yang semakin dinamis.


Digionary:

· BEI (Bursa Efek Indonesia): Pasar tempat perdagangan berbagai instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi, dan lainnya.
· Belanja Modal: Pengeluaran anggaran untuk memperoleh aset tetap berwujud yang memberikan manfaat lebih dari satu tahun.
· IPO (Initial Public Offering): Penawaran umum perdana, yaitu penjualan saham perusahaan kepada publik untuk pertama kalinya.
· Konsorsium: Kerja sama beberapa perusahaan untuk mencapai tujuan bisnis tertentu.
· Modal Kerja: Dana yang digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari perusahaan.
· Neobank: Bank digital murni yang beroperasi tanpa kantor cabang fisik tradisional.
· Penjamin Emisi Efek (Underwriter): Perusahaan yang membantu emiten dalam proses penawaran umum, termasuk menentukan harga dan menjamin penjualan saham.
· Prospektus: Dokumen resmi yang berisi rincian penawaran saham kepada publik, termasuk profil perusahaan dan risiko investasi.

#IPO#Superbank #BankDigital #Emtek #Grab #Singtel #KakaoBank #BursaEfekIndonesia #BEI #Investasi #SahamBaru #Fintech #EkonomiDigital #KeuanganDigital #Startup #TeknologiFinansial #Perbankan #BisnisIndonesia #UpdateFinansial #AnalisisPasar

Comments are closed.