DBS Group Holdings merevisi proposal akuisisi saham Alliance Bank Malaysia dari 49%menjadi 30% setelah Bank Negara Malaysia tidak memberikan persetujuan untuk permohonan awal. Langkah ini membuka peluang DBS membangun kehadiran di Malaysia, mengikuti rival Singapura lainnya.
Fokus Utama:
■ Revisi proposal akuisisi DBS dari 49% menjadi 30% saham Alliance Bank Malaysia.
■ Penolakan Bank Negara Malaysia terhadap permohonan awal yang butuh waiver regulasi.
■ Strategi ekspansi DBS ke Malaysia untuk mengejar rival OCBC dan UOB.
Meta: DBS turunkan target akuisisi Alliance Bank Malaysia dari 49% jadi 30% setelah ditolak regulator. Ini strategi baru bank terbesar Singapura masuk pasar Malaysia.
Raksasa perbankan Singapura, DBS Group Holdings, harus mengubah strategi ekspansinya ke Malaysia. Bank terbesar di Asia Tenggara ini menarik aplikasi pembelian 49% saham Alliance Bank Malaysia dan menggantinya dengan proposal baru untuk mengakuisisi maksimal 30% saham bank Malaysia tersebut.
Keputusan ini diambil setelah DBS gagal mendapatkan persetujuan dari bank sentral Malaysia, Bank Negara Malaysia, untuk permohonan awalnya. Akuisisi 49% saham sebenarnya membutuhkan waiver atau pengecualian khusus karena aturan setempat membatasi kepemilikan asing pada lembaga keuangan maksimal 30%.
“Permintaan yang direvisi seharusnya memiliki peluang lebih baik untuk disetujui oleh Bank Negara Malaysia,” ujar sumber yang mengetahui masalah ini, seperti dikutip Bloomberg, Senin (24/11/2025).
Jalan Menuju Negosiasi dengan Pemegang Saham Utama
Jika proposal revisi ini disetujui, DBS akan membuka jalan untuk bernegosiasi dengan Vertical Theme, pemegang saham terbesar Alliance Bank. Vertical Theme adalah perusahaan holding Malaysia yang didukung oleh investor negara Singapura, Temasek Holdings.
Yang menarik, Temasek memegang 49% saham di Vertical Theme melalui Duxton Investment & Development. Temasek juga memegang sekitar 28,3% saham DBS, menciptakan hubungan kepemilikan yang kompleks dalam transaksi potensial ini.
Perwakilan DBS dan Vertical Theme menolak berkomentar mengenai perkembangan terbaru ini. Juru bicara Alliance Bank menyatakan perusahaan tidak aware dengan masalah tersebut, sementara bank sentral Malaysia tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Pentingnya Kehadiran di Pasar Malaysia
Bagi DBS, kesepakatan dengan Alliance Bank akan memberikan pijakan penting di Malaysia—satu-satunya pasar di Asia Tenggara di mana mereka belum memiliki kehadiran signifikan. Rival-rival Singapura mereka, Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) dan United Overseas Bank (UOB), sudah lebih dulu establish di negeri jiran tersebut.
DBS sebagai bank terbesar di Asia Tenggara berdasarkan total aset jelas tidak ingin ketinggalan. Ekspansi ke Malaysia menjadi strategis mengingat kedekatan geografis dan hubungan ekonomi yang sudah lama terjalin antara kedua negara.
Kondisi Alliance Bank Malaysia
Alliance Bank sendiri sedang mengalami tekanan di pasar modal. Saham bank tersebut telah turun 6% di Bursa Kuala Lumpur sepanjang 2025, sementara indeks utama kota itu hanya turun kurang dari 2%. Kapitalisasi pasar Alliance Bank saat ini sekitar US$1,9 miliar.
Dengan revisi proposal ini, DBS menunjukkan komitmennya untuk masuk ke pasar Malaysia meski harus menurunkan target kepemilikan. Langkah yang lebih realistis ini diharapkan dapat melewati hambatan regulasi sekaligus membuka babak baru ekspansi regional untuk bank yang dipimpin CEO Piyush Gupta ini.
Digionary:
● Akuisisi: Pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan oleh perusahaan lain.
●Bank Negara Malaysia: Bank sentral Malaysia yang mengatur perbankan dan keuangan.
●Kapitalisasi Pasar: Nilai total perusahaan yang dihitung dari harga saham dikali jumlah saham beredar.
●Vertical Theme: Perusahaan holding Malaysia yang menjadi pemegang saham utama Alliance Bank.
●Waiver: Pengecualian atau pembebasan dari ketentuan regulasi yang berlaku.
#DBS#AllianceBank #Malaysia #BankNegaraMalaysia #AkuisisiPerbankan #Temasek #VerticalTheme #ExpansiRegional #AsiaTenggara #PerbankanSingapura #OCBC #UOB #StrategiBisnis #RegulasiPerbankan #InvestasiAsing #FinancialServices #MarketExpansion #CorporateAction #BankingIndustry #SoutheastAsia
