Jawab Tantangan Finansial Industri Perfilman, Amar Bank Beri Napas Segar bagi Sineas

- 22 November 2025 - 05:58

Amar Bank menawarkan solusi perbankan digital khusus untuk pelaku industri kreatif,termasuk sineas film, dengan fasilitas pendanaan hingga Rp5 miliar untuk mengatasi tantangan pengelolaan keuangan dan akses modal dalam membangun portofolio keuangan yang solid.


Fokus Utama:

■ Solusi perbankan digital Amar Bank untuk tantangan keuangan industri kreatif.
■ Fasilitas pendanaan hingga Rp5 miliar yang fleksibel bagi sineas film.
■ Pendekatan berbasis data untuk memperkuat analisis risiko dan kepercayaan investor.


Amar Bank tawarkan solusi perbankan& pendanaan hingga Rp5 miliar khusus untuk sineas film. Bantu atasi tantangan pengelolaan keuangan dan akses modal industri kreatif.


Di balik gemerlap festival film dan piala penghargaan, industri perfilman Indonesia ternyata menyimpan persoalan klasik yang tak kunjung usai: kesulitan akses pendanaan dan pengelolaan keuangan yang amburadul. Menyikapi tantangan ini, Amar Bank justru melihat peluang dengan meluncurkan solusi perbankan digital khusus untuk para sineas.

“Di sinilah peran Amar Bank yang berfokus pada UMKM menjadi relevan, melalui solusi perbankan yang dapat membantu sineas mengelola keuangan secara efisien dari pencatatan transaksi hingga pengaturan arus kas agar mereka dapat membangun portofolio keuangan yang solid dan berbasis data,” jelas Josua, juru bicara Amar Bank.

Yang menarik, bank digital ini tidak sekadar menawarkan produk konvensional. Mereka menyiapkan paket lengkap mulai dari sistem pencatatan transaksi, pengaturan arus kas, hingga fasilitas pendanaan yang bisa mencapai Rp5 miliar untuk proyek-proyek film yang dinilai feasible.

Tantangan Nyata Industri Film

Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengungkap fakta memprihatinkan: sekitar 65% pelaku industri kreatif, termasuk sineas, mengaku kesulitan mengakses pendanaan formal. Padahal, menurut Badan Ekonomi Kreatif, kontribusi subsektor film terhadap PDB kreatif Indonesia mencapai Rp4,2 triliun pada 2024.

Persoalan ini bukan tanpa alasan. Industri film memang memiliki karakteristik unik dengan arus kas yang tidak menentu, risiko produksi tinggi, dan kesulitan dalam menyusun laporan keuangan yang rapi. Akibatnya, banyak bank konvensional enggan memberikan pembiayaan.

“Amar Bank melihat tantangan di industri kreatif sebagai peluang untuk tumbuh bersama para pelakunya. Dengan pendekatan digital yang mudah dan fleksibel, Amar Bank membantu para pelaku usaha kreatif, termasuk industri film untuk mendapatkan akses pendanaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka hingga Rp5 miliar,” tambah Josua.

Pendekatan Berbasis Data

Yang membedakan solusi Amar Bank adalah pendekatan berbasis data dalam menilai kelayakan pembiayaan. Portofolio keuangan yang solid menjadi kunci untuk memperkuat analisis risiko dan strategi mitigasi. Pada akhirnya, ini akan membangun kepercayaan investor terhadap potensi proyek film yang dijalankan.

“Dukungan ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak ide, inovasi, dan karya lahir dari ekosistem kreatif Indonesia,” tutup Josua.

Strategi ini dinilai tepat oleh pengamat industri kreatif. Dengan pendekatan yang lebih memahami karakteristik khusus industri film, Amar Bank tidak hanya sekadar menyalurkan dana, tetapi juga membangun ekosistem yang sehat bagi pertumbuhan perfilman Indonesia.

Di tengah gencarnya pemerintah mendorong Indonesia sebagai hub kreatif global, kehadiran solusi perbankan yang spesifik seperti ini bisa menjadi catalyst bagi lahirnya lebih banyak karya film berkualitas yang mampu bersaing di kancah internasional.


Digionary:

● Analisis Risiko: Proses penilaian tingkat risiko dalam suatu proyek atau usaha
● Arus Kas: Aliran uang masuk dan keluar dalam suatu periode tertentu
● Portofolio Keuangan: Kumpulan dokumen dan laporan keuangan yang menunjukkan kinerja usaha
● Sineas: Pelaku industri perfilman yang terlibat dalam proses pembuatan film

#AmarBank#IndustriFilm #Sineas #PendanaanFilm #BankDigital #UMKMKreatif #EkonomiKreatif #FilmIndonesia #PembiayaanKreatif #FintechIndonesia #PerbankanDigital #AksesModal #ProduksiFilm #CreativeEconomy #FilmFunding #DigitalBanking #InovasiPerbankan #SektorKreatif #FilmMaker #PelakuKreatif

Comments are closed.