Hadapi Krisis Ketahanan Wirausaha Perempuan, SeaBank dan WWB Luncurkan Platform Literasi Digital

- 21 November 2025 - 07:22

SeaBank Indonesia berkolaborasi dengan Women’s World Banking meluncurkan platform UMKM Pintar untuk mengatasi kesenjangan literasi keuangan digital pada pelaku usaha mikro,khususnya perempuan. Inisiatif ini hadir di tengah data yang menunjukkan hanya 44% wirausaha perempuan Indonesia yang mampu mempertahankan usahanya hingga 3-5 tahun.


Fokus Utama:

■ Peluncuran platform UMKM Pintar sebagai solusi literasi keuangan digital bagi UMKM perempuan
■ Kolaborasi strategis SeaBank Indonesia dan Women’s World Banking dalam inklusi keuangan
■ Dukungan multi-stakeholder dari pemerintah dan otoritas untuk penguatan UMKM


Hanya 44%wirausaha perempuan Indonesia yang bertahan hingga 5 tahun. SeaBank dan Women’s World Banking luncurkan UMKM Pintar untuk tingkatkan literasi keuangan digital.


Di balik gemuruh pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, tersembunyi sebuah realitas yang memprihatinkan dimana hanya 44% wirausaha perempuan yang mampu mempertahankan usahanya hingga 3-5 tahun. Angka ini bahkan semakin mengecil untuk bisnis yang bertahan lebih lama. Temuan riset Women’s World Banking pada 2023 ini menjadi alarm yang memicu aksi nyata.

Bergerak cepat menanggapi kondisi ini, SeaBank Indonesia berkolaborasi dengan Women’s World Banking meluncurkan platform UMKM Pintar, Kamis (20/11). Peluncuran yang dihadiri ratusan pelaku UMKM perempuan ini menjadi penanda dimulainya upaya sistematis untuk membangun ketahanan finansial pelaku usaha mikro melalui literasi keuangan digital.

“Perempuan, termasuk para ibu bekerja, menjadi tulang punggung dalam menjaga roda ekonomi tetap berputar,” tegas Amurwani Dwi Lestariningsih, Deputi Menteri Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA dalam sambutannya. “Pemerintah mendukung langkah-langkah nyata seperti UMKM PINTAR yang menjadi akses pembelajaran digital.”

Dukungan Multi-Stakeholder

Acara peluncuran yang berlangsung hybrid ini menghadirkan representasi dari seluruh pemangku kepentingan. Hadir Temmy Satya Permana (Deputi Bidang Usaha Kecil Kementerian UMKM), Anastuty K. (Kepala Departemen Ekonomi Inklusi Keuangan Hijau Bank Indonesia), dan Roni Ukurta Barus (Kepala Direktorat Inklusi Keuangan OJK), menandakan keseriusan dukungan pemerintah dan otoritas.

Temmy Satya Permana mengungkapkan, meski UMKM mencapai 65,5 juta unit dan menyumbang 61,9% terhadap PDB nasional serta menyerap lebih dari 119 juta tenaga kerja, sebagian besar masih menghadapi kendala fundamental. “Pembiayaan hanya akan berdampak jika UMKM memiliki literasi keuangan yang baik. Platform UMKM Pintar hadir untuk meningkatkan kapasitas UMKM melalui literasi digital dan keuangan yang lebih terstruktur,” paparnya.

Mengatasi Akar Masalah

Junedy Liu, Wakil Direktur Utama SeaBank Indonesia, melihat adanya kesenjangan antara pertumbuhan ekonomi digital dan kesiapan pelaku usaha. “Tingginya informalitas dalam pengelolaan usaha, pencatatan keuangan, pemisahan uang pribadi dan usaha turut berkontribusi dalam keterbatasan akses terhadap pembiayaan,” ujarnya.

Kondisi ini, menurut Junedy, mencerminkan kesenjangan literasi keuangan digital dan pemanfaatan layanan keuangan formal yang menghambat keberlanjutan usaha. “SeaBank mendukung peluncuran platform pembelajaran digital UMKM Pintar untuk memberikan akses literasi keuangan yang mudah, praktis dan relevan,” tambahnya.

Angelique Timmer, Direktur Regional Women’s World Banking Asia Tenggara, menekankan bahwa temuan riset mereka menunjukkan kebutuhan pendekatan holistik. “Akses ke modal, edukasi, pendampingan, dan kesempatan belajar memiliki peran yang sama pentingnya dalam memperkuat ketahanan usaha mereka,” jelas Angelique.

Platform Berbasis Kebutuhan Nyata

UMKM Pintar hadir dengan modul interaktif yang dirancang khusus mengatasi pain point pelaku usaha perempuan. Mulai dari pengelolaan keuangan dasar, strategi digitalisasi usaha, hingga pemanfaatan layanan keuangan formal. Yang membedakan, seluruh materi disusun dengan pendekatan berbasis gender dan konteks lokal Indonesia.

Data Global Findex 2024 menunjukkan bahwa meski kepemilikan akun keuangan formal di Indonesia telah mencapai 68%, kemampuan menggunakan layanan keuangan digital untuk pengembangan bisnis masih terbatas. Khususnya pada perempuan pelaku usaha mikro di daerah.

Platform yang dapat diakses melalui www.umkmpintar.id ini diharapkan dapat menjadi solusi tepat guna untuk mengatasi masalah struktural yang selama ini membelit UMKM perempuan. Dengan pendekatan yang mudah diakses kapanpun dan dimanapun, UMKM Pintar berambisi menciptakan lompatan literasi keuangan digital yang berdampak langsung pada ketahanan usaha.


Digionary:

● Inklusi Keuangan: Kemudahan akses terhadap layanan keuangan formal bagi seluruh lapisan masyarakat
● Literasi Keuangan: Pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola keuangan secara efektif
● UMKM: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia
● Women’s World Banking: Organisasi global yang fokus pada pemberdayaan ekonomi perempuan melalui inklusi keuangan

#SeaBank#UMKMPintar #WomensWorldBanking #LiterasiKeuangan #UMKMPerempuan #InklusiKeuangan #EkonomiDigital #WirausahaPerempuan #DigitalisasiUMKM #FinancialLiteracy #Empowerment #SeaBankIndonesia #UMKMHebat #EkonomiIndonesia #PemberdayaanPerempuan #FintechIndonesia #BankDigital #EdukasiKeuangan #KetahananUMKM #TransformasiDigital

Comments are closed.