Pacu Pertumbuhan, Maybank Indonesia Jadikan Segmen Privilege “Mesin Uang” Baru

- 20 November 2025 - 13:57

Maybank Indonesia menggenjot segmen Privilege Banking untuk menyasar kelas menengah atas (emerging affluent) yang tumbuh pesat. Dengan strategi Quiet Investing dan pendekatan wealth management yang personal, bank menargetkan pertumbuhan aset dua digit di segmen ini, menjadikannya mesin pertumbuhan baru di tengah persaingan perbankan yang semakin ketat.


Fokus Utama

■ Sasaran Strategis: Maybank Indonesia memfokuskan ekspansinya pada segmen emerging affluent—kelas menengah dengan kebutuhan finansial yang kompleks—melalui pengembangan layanan Privilege Banking.
■ Strategi Differensiasi: Bank tidak hanya mengejar jumlah nasabah, tetapi juga kualitas aset dengan mengusung filosofi Quiet Investing dan pendekatan goal-based investing untuk membangun loyalitas jangka panjang.
■ Proyeksi Pertumbuhan: Segmen ini diproyeksikan menjadi motor pertumbuhan utama dengan ekspektasi pertumbuhan aset di atas 10% (dua digit) dalam lima tahun ke depan, didukung oleh peningkatan dana kelolaan dan profil nasabah yang rasional.


Maybank Indonesia genjot segmen Privilege Banking untuk sasar kelas menengah atas. Simak strategi “Quiet Investing” dan proyeksi pertumbuhan dua digit mereka dalam meraih pasar yang potensial ini.

Persaingan memperebutkan nasabah kelas menengah atas atau emerging affluent di perbankan Indonesia kian memanas. Segmen yang satu ini bagai primadona baru: memiliki daya beli kuat, kemampuan menabung tinggi, dan haus akan literasi keuangan yang lebih sophisticated. Menyadari potensi besarnya, PT Bank Maybank Indonesia Tbk memutuskan untuk tidak sekadar ikut arus, tetapi menggenjot segmen Privilege Banking-nya sebagai mesin pertumbuhan utama untuk tahun-tahun mendatang.

“Kami melihat adanya kebutuhan layanan perbankan spesifik di segmen nasabah privilege. Nasabah di segmen ini merupakan kelas menengah (middle class) di Indonesia,” ujar Direktur Community Financial Services Maybank Indonesia, Bianto Surodjo, dalam Media Update yang digelar secara hybrid, Rabu (19/11).

Komitmen ini bukan sekadar wacana. Bianto membeberkan optimisme yang konkret. “Nasabah di segmen ini semakin berkontribusi secara berkualitas dan berkelanjutan dan kami mengharapkan pertumbuhan di atas 2 digit sampai 5 tahun ke depan,” katanya. Sebuah target yang ambisius, yang ditopang oleh tren peningkatan total aset kelolaan dan proyeksi pemulihan populasi nasabah pada 2026.

Lantas, siapa sebenarnya nasabah segmen Privilege ini? Mereka adalah pribadi-pribadi dengan profil finansial yang unik. Memiliki saldo rata-rata yang lebih besar dibandingkan nasabah mass market, mereka umumnya memiliki apetit risiko yang beragam. Sebagian besar masih cenderung konservatif, namun semakin banyak pula yang mulai melirik instrumen investasi yang lebih progresif. Inilah celah pasar yang coba ditangkap Maybank.

“Quiet Investing”: Filosofi di Tenging Bisingnya Pasar

Menghadapi segmen yang kritis dan teredukasi ini, Maybank tidak hanya mengandalkan produk konvensional. Mereka mengusung sebuah filosofi yang disebut “Quiet Investing”. Konsep ini lahir dari pengamatan terhadap perilaku investor yang sering terjebak dalam siklus fear and greed—panik saat pasar jatuh dan serakah saat pasar naik.

“Inilah yang menjadi dasar dari filosofi Quiet Investing. Bukan tentang mengejar sensasi pasar atau keuntungan sesaat, melainkan tentang menumbuhkan kekayaan secara berkelanjutan,” jelas Aliang Sumitro, Head Wealth Management & Segmentation Maybank Indonesia.

Aliang memaparkan, strategi ini diwujudkan dalam tiga pilar utama: perencanaan portofolio terstruktur berbasis tujuan (goal-based investing), strategi investasi berkala (dollar-cost averaging), dan diversifikasi yang komprehensif, mulai dari lintas produk, kelas aset, hingga negara dan mata uang. Pendekatan ini dirancang untuk melindungi kekayaan nasabah dari gejolak pasar dan membangun disiplin investasi jangka panjang.

Strategi tersebut rupanya cukup efektif menarik minat pasar. Maybank Indonesia berhasil menyabet penghargaan Best Wealth Management Platform dari Asian Banking & Finance selama dua tahun berturut-turut, pada 2024 dan 2025. “Penghargaan ini menjadi bukti dari kepercayaan nasabah terhadap posisi Maybank Indonesia yang bukan hanya sebagai bank, tetapi juga mitra finansial yang tumbuh bersama nasabah,” tutup Aliang.

Gerakan Maybank ini terjadi di tengah lanskap wealth management Indonesia yang semakin ramai. Data Oliver Wyman memperkirakan bahwa kekayaan rumah tangga di Indonesia akan tumbuh signifikan dalam beberapa tahun ke depan, didorong oleh pertumbuhan ekonomi dan ekspansi kelas menengah. Bank-bank lain, dari BCA dengan Prioritas-nya hingga Bank Mandiri dengan Mandiri Wealth-nya, juga terus memperkuat layanan serupa.

Dengan demikian, langkah Maybank Indonesia ini bukan hanya sekadar taktik bisnis, melainkan sebuah positioning strategis. Di tengah deru persaingan, mereka memilih untuk tidak berkompetisi secara frontal di segmen mass market, tetapi membangun benteng yang kokoh di segmen emerging affluent—sebuah segmen yang tidak hanya menjanjikan pertumbuhan hari ini, tetapi juga keberlangsungan di masa depan.


Digionary:

· Diversifikasi: Strategi menyebar investasi ke berbagai instrumen, kelas aset, atau wilayah untuk mengurangi risiko.
· Emerging Affluent: Segmen konsumen kelas menengah atas yang memiliki pendapatan dan kekayaan yang terus tumbuh, serta potensi untuk menggunakan layanan keuangan yang lebih kompleks.
· Goal-Based Investing: Strategi investasi yang fokus pada pencapaian tujuan hidup spesifik (seperti pendidikan anak atau pensiun) daripada sekadar mengejar return tertinggi.
· Privilege Banking: Layanan perbankan eksklusif yang ditujukan untuk nasabah dengan aset tertentu, menawarkan produk dan layanan yang lebih personal dan premium.
· Quiet Investing: Filosofi investasi yang menekankan ketenangan, konsistensi, dan disiplin jangka panjang, menghindari reaksi impulsif terhadap gejolak pasar.
· Wealth Management: Layanan pengelolaan kekayaan yang komprehensif, mencakup perencanaan investasi, pensiun, pajak, dan warisan untuk individu dengan aset tinggi.

#MaybankIndonesia #PrivilegeBanking #EmergingAffluent #WealthManagement #QuietInvesting #InvestasiBijak #PerbankanIndonesia #KelasMenengah #FinancialServices #GoalBasedInvesting #InvestasiJangkaPanjang #Diversifikasi #WealthManagementPlatform #StrategiInvestasi #HumanisingFinancialServices #PertumbuhanDuaDigit #M25Plus #AsianBankingFinance #MarketUpdate #InstrumenInvestasi

Comments are closed.