Kolaborasi strategis antara Mekari Jurnal dan OCBC NISP menjawab tantangan akut pelaku bisnis, khususnya UMKM, dalam mengelola keuangan. Berdasarkan data, 77% UMKM masih mengandalkan pencatatan manual yang rentan error dan tidak efisien. Melalui integrasi platform akuntansi digital Mekari Jurnal dengan layanan perbankan OCBC Nyala Bisnis, kemitraan ini bertujuan mentransformasi operasional keuangan bisnis menjadi lebih otomatis, terintegrasi, dan berbasis data, sehingga fondasi untuk pertumbuhan yang lebih sehat dan berkelanjutan dapat terbentuk.
Fokus Utama:
■ Mayoritas pelaku usaha, terutama UMKM, masih terjebak dalam inefisiensi pencatatan keuangan manual yang menghambat kesehatan dan pertumbuhan bisnis.
■ Solusi Integratif: Kolaborasi menghadirkan solusi ujung-ke-ujung dengan menggabungkan kekuatan software akuntansi (Mekari Jurnal) dan layanan perbankan digital (OCBC Nyala Bisnis).
■ Visi Jangka Panjang: Ini bukan sekadar kerja sama teknis, melainkan upaya membangun fondasi operasional bisnis yang lebih kokoh dan data-driven untuk menyongsong era digital.
Sebanyak 77% UMKM Indonesia masih pakai cara manual mengelola keuangan. Simak bagaimana kolaborasi Mekari Jurnal & OCBC hadirkan solusi integrasi akuntansi dan perbankan digital untuk efisiensi dan pertumbuhan bisnis.
Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis, waktu adalah mata uang yang paling berharga. Sayangnya, bagi banyak pelaku usaha, terutama di kalangan UMKM, waktu justru banyak tersita oleh urusan administratif yang seharusnya bisa diotomatisasi, yakni pembukuan. Sebuah lanskap digital yang terfragmentasi, di mana data keuangan tersebar antara catatan fisik, spreadsheet, dan berbagai aplikasi, telah lama menjadi momok yang menghambat efisiensi dan pertumbuhan.
Data Business Fitness Index 2024 dari OCBC dan NielsenIQ mengonfirmasi betapa parahnya masalah ini: 77% UMKM di Indonesia mengaku masih melakukan pencatatan keuangan secara manual. Praktik kuno ini tidak hanya rentan terhadap kesalahan (human error) tetapi juga menyulitkan pemilik bisnis untuk mendapatkan gambaran real-time tentang kesehatan finansial perusahaannya. Akibatnya, pengambilan keputusan strategis seringkali dilakukan berdasarkan feeling, bukan data.
Merespons tantangan struktural inilah, dua raksasa di bidangnya—Mekari Jurnal, platform akuntansi dan manajemen operasi, dan PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC)—memutuskan untuk berkolaborasi. Kemitraan ini bukan sekadar nota kesepahaman biasa, melainkan upaya konkret untuk menjahit kembali kesenjangan antara pengelolaan keuangan operasional dan layanan perbankan.
Dari Buku Besar ke Dashboard Cerdas
Di satu sisi, Mekari Jurnal hadir dengan janji untuk memberikan visibilitas penuh atas kondisi keuangan bisnis. Platform ini berfungsi sebagai “sistem saraf” operasional perusahaan, yang mengintegrasikan berbagai aspek mulai dari akuntansi, manajemen rantai pasok, penjualan, hingga pelaporan keuangan dalam satu dashboard terpadu.
“Dari berbagai diskusi yang sudah berjalan, kami melihat bahwa Mekari dan OCBC memiliki visi yang sejalan dalam memperkuat fondasi keuangan bisnis melalui solusi digital yang mudah digunakan,” ujar Michelle Anggraeni, AVP Partnership & Acquisition Mekari.
Dengan dukungan teknologi Kecerdasan Buatan (AI), Mekari Jurnal mengotomasi tugas-tugas yang memakan waktu seperti rekonsiliasi transaksi, memantau arus kas secara instan, mengelola invoice dan pajak, serta menghasilkan laporan keuangan yang akurat. Pendekatannya mengubah peran software akuntansi dari sekadar alat pembukuan menjadi mitra strategis yang memberi wawasan bagi pemilik usaha.
Bank di Genggaman Tangan Pebisnis
Sementara itu, OCBC melengkapi ekosistem ini dengan layanan perbankan digitalnya, OCBC Nyala Bisnis. Layanan ini dirancang untuk menjawab kebutuhan bisnis modern yang serba cepat, menawarkan kemudahan seperti pembukaan rekening secara digital, akses transaksi 24/7, dan pengelolaan dana yang mendukung operasional sehari-hari. OCBC juga tak lupa menyelipkan aspek edukasi melalui berbagai program literasi keuangan di Ruang Menyala by OCBC.
Kolaborasi antara kedua platform ini menciptakan alur kerja yang mulus. Data keuangan dari transaksi perbankan dapat terintegrasi langsung dengan sistem pencatatan di Mekari Jurnal, menghilangkan kebutuhan untuk memasukkan data secara manual (double entry) dan meminimalisir kesalahan.
Bukan Sekadar Mempercepat Transaksi
Para eksekutif dari kedua belah pihak menekankan bahwa nilai kolaborasi ini terletak pada pembangunan fondasi bisnis yang kokoh.
“OCBC percaya bahwa kolaborasi lintas ekosistem seperti ini akan menghadirkan manfaat positif bagi bisnis di Indonesia. Dengan menggabungkan kapabilitas layanan keuangan yang komprehensif dari OCBC dan teknologi pencatatan yang terpadu dari Mekari Jurnal, kami berharap dapat membantu memperkuat fondasi operasional bisnis,” jelas Sari Kartika, Emerging Business Program Management Division Head OCBC.
Visi bersama ini juga sejalan dengan tren nasional. Pemerintah, melalui berbagai instansi, terus mendorong digitalisasi UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia. Adopsi teknologi finansial (fintech) dan software-as-a-service (SaaS) dipandang sebagai kunci untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing di kancah global.
Program kolaborasi yang berlangsung hingga 31 Desember 2025 ini menawarkan insentif seperti cashback hingga Rp1,2 juta dan gratis satu bulan berlangganan Mekari Jurnal. Namun, di balik promo tersebut, yang sesungguhnya ditawarkan adalah sebuah transformasi: peralihan dari cara-cara lama yang jadul menuju tata kelola bisnis yang terdigitalisasi, efisien, dan siap menghadapi masa depan.
Pada akhirnya, ini adalah langkah untuk mengembalikan fokus para pelaku usaha pada hal yang paling penting: mengembangkan bisnisnya, bukan sekadar mengurusi buku kasnya.
Digionary:
· Business Fitness Index: Sebuah indikator atau riset yang mengukur ‘kesehatan’ dan ketahanan bisnis, biasanya dengan parameter operasional, keuangan, dan strategi.
· Cashback: Pengembalian sejumlah tertentu uang dari total transaksi yang dilakukan, sebagai bentuk insentif bagi pelanggan.
· Dashboard: Antarmuka pengguna yang menampilkan informasi, data, dan metrik penting secara visual dan terpusat untuk memudahkan monitoring.
· Double Entry: Sistem pencatatan akuntansi di mana setiap transaksi dicatat dalam dua akun yang berlawanan (debit dan kredit).
· Ekosistem Digital: Lingkungan terintegrasi yang terdiri dari berbagai platform, layanan, dan pengguna yang saling terhubung dan berinteraksi.
· Fintech (Financial Technology): Inovasi dalam layanan keuangan yang memanfaatkan teknologi modern untuk membuat layanan menjadi lebih cepat, mudah, dan terjangkau.
· Human Error: Kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia, seperti kelalaian atau kekeliruan dalam input data.
· Integration (Integrasi): Penyatuan dua atau lebih sistem atau platform sehingga dapat berbagi data dan berfungsi secara harmonis.
· Mobile Banking: Layanan perbankan yang dapat diakses melalui perangkat seluler seperti smartphone atau tablet.
· SaaS (Software-as-a-Service): Model penyediaan perangkat lunak dimana aplikasi dihosting di cloud dan diakses pengguna melalui internet dengan sistem berlangganan.
· Supply Chain Management: Pengelolaan seluruh alur barang, dari bahan baku, produksi, hingga distribusi ke konsumen akhir.
· UMKM: Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yang merupakan bagian vital dari perekonomian Indonesia.
· Visibilitas: Kemampuan untuk melihat, memantau, dan memahami kondisi atau data secara jelas dan menyeluruh.
#DigitalisasiUMKM #TransformasiDigital #Fintech #SaaS #MekariJurnal #OCBCNISP #EkonomiDigital #BisnisIndonesia #UMKMHebat #AkuntansiDigital #BankDigital #FinansialInklusi #TechUpdate #StartupIndonesia #OtomatisasiBisnis #LaporanKeuangan #KecerdasanBuatan #AI #NyalaBisnis #PertumbuhanBisnis
