Pasar asuransi global mengalami penurunan tarif rata-rata 4% pada kuartal III 2025, melanjutkan tren penurunan selama lima kuartal berturut-turut. Asia menjadi wilayah dengan penurunan terbesar (5%), didorong oleh persaingan ketat dan kapasitas pasar yang melimpah, menciptakan peluang bagi konsumen untuk mendapatkan polis dengan syarat lebih menguntungkan.
Fokus Utama:
■ Tren Penurunan Berkepanjangan: Tarif asuransi global turun 4% pada Q3 2025, menandai lima kuartal beruntun penurunan, dengan Asia mengalami kontraksi lebih dalam sebesar 5% akibat persaingan sengit.
■ Dinamika Berbeda Antar Segmen: Sementara asuransi properti, siber, dan keuangan mengalami penurunan tarif, asuransi kecelakaan justru naik 3% secara global, terutama di AS (8%) karena tingginya frekuensi dan nilai klaim.
■ Peluang bagi Pemegang Polis: Kondisi pasar yang kompetitif memungkinkan nasabah mendapatkan perbaikan syarat polis seperti peningkatan limit, pengurangan deductible, dan perluasan cakupan yang sebelumnya terbatas.
Tarif asuransi global turun 4% pada Q3 2025, tren kelima beruntun. Asia turun lebih dalam 5%. Simak analisis lini properti, siber, dan kecelakaan plus peluang bagi konsumen.
Untuk kelima kalinya secara beruntun, pasar asuransi global masih belum bisa bangkit dari tren penurunan tarif. Berdasarkan laporan Marsh Global Insurance Market Index, tarif rata-rata asuransi global kembali menyusut 4% pada kuartal III 2025, dengan kawasan Asia mengalami kontraksi lebih dalam hingga 5%.
“Penurunan tarif secara global dipicu oleh kapasitas yang signifikan dan persaingan yang tinggi antarperusahaan asuransi untuk mendapatkan bisnis,” ujar President Global Placement Marsh John Donnelly, seperti dikutip Kamis (13/11/2025). Faktor pendorong lainnya datang dari harga reasuransi yang lebih menguntungkan perusahaan asuransi, yang turut menekan tarif premi.
Perang Harga di Segmen Utama
Tren penurunan ini terjadi secara merata di hampir semua lini produk. Asuransi properti tercatat anjlok 8% secara global, dengan kawasan Pasifik menjadi yang terendah setelah merosot 14%. Asuransi siber dan asuransi keuangan & profesional masing-masing turun 6% dan 5%.
Namun, ada pengecualian penting di tengah tren penurunan ini. Asuransi kecelakaan justru mencatat kenaikan 3% secara global, dengan Amerika Serikat sebagai penyumbang terbesar setelah naik 8%. “Kenaikan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya frekuensi dan nilai klaim besar di Amerika Serikat,” jelas Donnelly.
Eropa juga mencatatkan kenaikan tipis 1% untuk asuransi kecelakaan, meski wilayah lain justru mengalami penurunan hingga 7%. Perbedaan ini largely disebabkan oleh sistem hukum di AS yang cenderung menghasilkan putusan ganti rugi yang jauh lebih besar.
Asia: Pasar Paling Kompetitif
Kawasan Asia muncul sebagai episentrum persaingan dengan penurunan tarif 5%—lebih dalam dari rata-rata global. Lini properti di Asia turun 5%, sementara asuransi kecelakaan dan siber masing-masing menyusut 3% dan 5%. Yang paling terdampak adalah asuransi keuangan dan profesional yang terjun bebas 8%.
Kondisi ini justru menguntungkan konsumen. “Akibat hal itu, memungkinkan sejumlah nasabah mendapatkan perbaikan dalam ketentuan polis, seperti peningkatan sub-limit, pengurangan deductible, serta perluasan cakupan yang sebelumnya terbatas,” tulis laporan Asia Insurance Market Rates.
Prospek dan Faktor Pengganggu
Donnelly memprediksi tren penurunan ini akan berlanjut seiring tetap ketatnya persaingan antar perusahaan asuransi. Namun, ia mengingatkan adanya faktor potensial yang bisa mengubah keadaan, terutama terkait musim badai di Amerika Utara.
“Setiap tahun perusahaan asuransi terus memantau musim badai di Amerika Utara. Ini dilakukan karena tingkat kerusakan properti yang terjadi berpotensi mengubah tren pasar,” tuturnya. Musim badai yang biasanya berlangsung dari 1 Juni hingga 30 November tahun ini berlangsung relatif tenang, tanpa badai signifikan yang terjadi.
Bagi konsumen, kondisi pasar yang didominasi pembeli ini menjadi momen tepat untuk mengevaluasi kembali proteksi asuransi mereka. Namun bagi perusahaan asuransi, tantangan untuk mempertahankan profitabilitas di tengah perang harga semakin nyata.
Digionary:
· Deductible: Jumlah yang harus dibayar tertanggung sebelum polis asuransi mulai membayar klaim.
· Reasuransi: Pertanggungan ulang yang dilakukan perusahaan asuransi kepada perusahaan reasuransi untuk memindahkan sebagian risikonya.
· Sub-limit: Batas pertanggungan khusus untuk item atau jenis kerugian tertentu dalam satu polis.
· Tarif Premi: Harga yang dibebankan perusahaan asuransi untuk memberikan pertanggungan selama periode tertentu.
#AsuransiGlobal #TarifAsuransi #MarshReport #PasarAsuransi #AsuransiAsia #PremiAsuransi #AsuransiProperti #AsuransiSiber #AsuransiKecelakaan #IndustriAsuransi #GlobalInsurance #TrendAsuransi #KonsumsiAsuransi #RiskManagement #Finansial #EkonomiGlobal #ProteksiAsuransi #NasabahAsuransi #KompetisiAsuransi #InsuranceMarket
