KUR Mandiri Tembus Rp38 Triliun, Sektor Pertanian Jadi Penopang Utama

- 12 November 2025 - 16:10

Bank Mandiri mencatatkan realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp38,11 triliun hingga Oktober 2025, mencapai 92,96% dari target tahunan Rp41 triliun. Dana tersebut telah disalurkan kepada 329.012 pelaku UMKM dengan kualitas kredit terjaga—NPL di bawah 1%—dan didominasi oleh sektor produksi (61,47%), termasuk pertanian yang menyerap Rp11,93 triliun.


Fokus utama:

■ Realisasi KUR yang Nyaris Sempurna: Bank Mandiri berhasil menyalurkan Rp38,11 triliun KUR, melampaui 92% target tahunan hanya dalam 10 bulan, dengan jangkauan 329.012 debitur UMKM di seluruh Indonesia.
■ Kualitas Kredit yang Terjaga: Penyaluran masif ini tidak mengorbankan kualitas, dengan NPL gross terjaga di bawah 1% dan rasio pencadangan (coverage ratio) yang sehat di level 271%.
■ Fokus pada Sektor Produktif dan Strategis: Sebagian besar KUR (61,47%) disalurkan ke sektor produksi, dengan pertanian sebagai penyerap terbesar (Rp11,93 triliun), mencerminkan komitmen mendukung ketahanan pangan dan industrialisasi.


Bank Mandiri salurkan KUR Rp38,11 triliun ke 329.012 UMKM, hampir tembus target tahunan. NPL terjaga di bawah 1% dengan sektor pertanian sebagai penyerap terbesar.


Di tengah perlambatan ekonomi global, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia justru menunjukkan denyut nadi yang kuat. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menjadi salah satu penyokong utama, dengan mencatatkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp38,11 triliun hingga Oktober 2025.

Angka fantastis ini setara dengan 92,96% dari target tahunan bank yang mencapai Rp41 triliun. Lebih dari sekadar angka, dana sebesar itu telah mengalir ke 329.012 pelaku UMKM yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, menjadi darah segar bagi roda perekonomian di tingkat tapak.

“Melalui akses modal yang lebih luas, kami ingin membantu pelaku UMKM memperkuat kapasitas produksi, memperluas lapangan pekerjaan, dan meningkatkan daya saing,” ujar Bayu Trisno Arief Setiawan, SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri.

Komitmen pada Sektor Riil yang Terukur

Yang membuat pencapaian ini istimewa adalah kualitas penyalurannya. Di saat bank lain mungkin khawatir dengan risiko kredit, Mandiri justru membuktikan bahwa penyaluran masif dan kualitas bisa berjalan beriringan. Tingkat kredit bermasalah (NPL) KUR mereka terjaga di bawah 1%, angka yang jauh di bawah batas aman yang ditetapkan pemerintah.

Fokus penyaluran pun sangat strategis. Sektor produksi mendominasi dengan porsi 61,47% atau senilai Rp23,43 triliun. Di dalamnya, sektor pertanian—yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan—menyerap Rp11,93 triliun atau 31,31% dari total KUR. Sektor jasa produksi menyusul dengan Rp8,13 triliun (21,34%), diikuti industri pengolahan Rp2,82 triliun (7,41%), dan perikanan Rp523 miliar (1,37%).

Akumulasi Sejak 2008: Kontribusi Nyata untuk Negeri

Jika ditarik lebih jauh, komitmen Mandiri untuk UMKM bukanlah hal baru. Sejak program KUR diluncurkan pemerintah pada 2008, akumulasi penyaluran bank ini telah mencapai Rp300,52 triliun kepada 3,56 juta debitur. Sebuah kontribusi monumental yang turut mendorong UMKM sebagai penyumbang 60,5% terhadap PDB Indonesia dan penyerap 97% tenaga kerja.

Kinerja KUR yang solid ini sejalan dengan performa keuangan Mandiri secara keseluruhan. Hingga kuartal III 2025, laba bersih konsolidasian mereka mencapai Rp37,7 triliun, dengan total aset membengkak 10,3% menjadi Rp2.563 triliun. Pertumbuhan kredit konsolidasi juga impressive, 11% year-on-year, melampaui pertumbuhan kredit perbankan nasional yang hanya 7,7%.

Dampak di Balik Angka: UMKM yang Bangkit

Novita Widya Anggraini, Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri, menekankan bahwa pertumbuhan berkelanjutan menjadi prioritas. “Bank Mandiri memastikan setiap langkah ekspansi dijalankan secara terukur dan selaras dengan prinsip kehati-hatian serta tata kelola yang baik untuk menjaga kualitas aset dan kinerja perseroan,” katanya.

Dana Pihak Ketiga (DPK) yang tumbuh 13% menjadi Rp1.884 triliun dengan komposisi CASA yang tetap dominan (69,3%) menjadi fondasi yang kuat bagi strategi tersebut. Dengan fundamental yang sehat dan strategi penyaluran yang terfokus, Mandiri tidak hanya mengejar target, tetapi benar-benar menjadi mitra bagi kebangkitan UMKM Indonesia di tengah turbulensi ekonomi global.


· CASA (Current Account Saving Account): Rasio dana murah bank yang berasal dari giro dan tabungan dibandingkan total DPK.
· KUR (Kredit Usaha Rakyat): Program kredit dengan bunga bersubsidi dari pemerintah yang ditujukan untuk pengusaha mikro, kecil, dan menengah.
· NPL (Non-Performing Loan): Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit yang disalurkan bank.
· Rasio Pencadangan (Coverage Ratio): Persentase penyisihan kerugian yang dibentuk bank untuk mengcover potensi kredit bermasalah.


#BankMandiri #KUR #UMKM #BisnisIndonesia #EkonomiNasional #SektorPertanian #KreditUsahaRakyat #KeuanganInklusif #PertumbuhanEkonomi #KoperasiDanUMKM #FinancialInclusion #BankBUMN #MembangunNegeri #KreditProduktif #DanaMurah #Kewirausahaan #PemberdayaanUMKM #EkonomiKerakyatan #IndonesiaMaju #BisnisUKM


Comments are closed.