Transaksi Digital Melesat, Ekonomi RI Tumbuh 5,04% di Kuartal III/2025

- 6 November 2025 - 16:48

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III/2025 mencapai 5,04% (YoY), didorong oleh lonjakan transaksi kartu kredit dan uang elektronik yang tumbuh 10,3%. Fenomena ini menegaskan pergeseran perilaku konsumsi masyarakat ke arah digital, sekaligus memperkuat kontribusi sektor perdagangan, industri pengolahan, dan komunikasi terhadap struktur ekonomi nasional.


Fokus Utama:

■ Lonjakan transaksi non-tunai menjadi motor pertumbuhan konsumsi domestik.
■ Sektor industri pengolahan dan perdagangan masih menopang fondasi ekonomi nasional.
■ Transformasi digital memperkuat konektivitas ekonomi antara produsen, konsumen, dan pasar.


Pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2025 mencapai 5,04%, didorong oleh lonjakan transaksi kartu kredit dan uang elektronik sebesar 10,3%. Sektor perdagangan, industri pengolahan, dan komunikasi menjadi pendorong utama pemulihan ekonomi nasional.


Perekonomian Indonesia terus menunjukkan ketahanan di tengah dinamika global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pada kuartal III/2025, ekonomi nasional tumbuh 5,04% secara tahunan (year-on-year/YoY) atau 1,43% secara kuartalan (quarter-to-quarter/QtQ).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud menyebut pertumbuhan tersebut ditopang oleh kuatnya aktivitas ekonomi domestik dan peningkatan permintaan luar negeri. “Ditopang oleh aktivitas ekonomi domestik dan permintaan luar negeri, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,04% pada triwulan 3/2025,” ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (5/10/2025).

Kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ini adalah industri pengolahan dengan kontribusi 1,13%. Sektor perdagangan besar dan eceran menempati posisi kedua dengan sumbangan 0,72%, diikuti sektor informasi dan komunikasi yang menambah 0,63% serta pertanian sebesar 0,61%.

Sektor perdagangan mencatat kinerja impresif berkat peningkatan aktivitas jual beli domestik, terutama pada produk pertanian dan hasil industri pengolahan. Selain itu, aktivitas perdagangan daring dan pembayaran digital juga melonjak tajam.

Mengutip data Bank Indonesia (BI), Edy menyampaikan bahwa nilai transaksi uang elektronik, kartu debit, dan kartu kredit tumbuh 10,3% (YoY) pada kuartal III/2025. Nilai transaksi kartu debit dan ATM per Agustus 2025 mencapai Rp623,38 triliun, naik dari Rp590,77 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Transaksi kartu kredit naik menjadi Rp38,33 triliun dari Rp37,18 triliun, sementara uang elektronik melesat ke Rp300,38 triliun dari Rp220,87 triliun.

Tren ini menandai transformasi gaya hidup ke arah ekonomi tanpa uang tunai, yang makin memperkuat fondasi ekonomi digital nasional. BI mencatat bahwa lebih dari 80% masyarakat urban kini terbiasa menggunakan sistem pembayaran digital untuk belanja, hiburan, hingga kebutuhan sehari-hari.

Di sisi lain, sektor informasi dan komunikasi terus tumbuh seiring lonjakan trafik data dan peningkatan transaksi e-commerce. Sementara itu, sektor pertanian tetap stabil karena permintaan domestik yang tinggi terhadap pangan dan bahan baku industri.

Pertumbuhan 5,04% ini menunjukkan ekonomi Indonesia masih berada pada jalur pemulihan yang sehat. Dengan inflasi yang terjaga di bawah 3% dan tingkat konsumsi rumah tangga yang stabil di atas 50% terhadap PDB, Indonesia diyakini mampu mempertahankan momentum pertumbuhan di tengah ketidakpastian global.

Ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira, menilai peningkatan transaksi digital menjadi cerminan perubahan perilaku masyarakat. “Ini bukan hanya soal kemudahan transaksi, tapi juga bukti meningkatnya literasi keuangan digital masyarakat,” ujarnya.

Pemerintah, melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) serta Bank Indonesia, kini memperkuat strategi nasional sistem pembayaran untuk memperluas inklusi digital hingga ke pelosok daerah.

Dengan dukungan infrastruktur digital dan sistem keuangan yang makin efisien, Indonesia diharapkan mampu menjaga pertumbuhan di kisaran 5%–5,2% hingga akhir 2025.


Digionary:

● ATM – Mesin Anjungan Tunai Mandiri, alat untuk melakukan transaksi keuangan otomatis.
● BPS (Badan Pusat Statistik) – Lembaga pemerintah yang mengelola data statistik nasional.
● BI (Bank Indonesia) – Bank sentral Republik Indonesia yang mengatur kebijakan moneter dan sistem pembayaran.
● E-commerce – Aktivitas jual beli barang atau jasa secara daring (online).
● Inflasi – Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam periode tertentu.
● Kartu kredit – Alat pembayaran berbasis utang yang diterbitkan oleh bank untuk transaksi tanpa tunai.
● PDB (Produk Domestik Bruto) – Total nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara dalam periode tertentu.
● QtQ (Quarter-to-Quarter) – Perbandingan pertumbuhan ekonomi antar kuartal.
● Uang elektronik (e-money) – Instrumen pembayaran yang tersimpan secara digital dan digunakan untuk transaksi tanpa uang tunai.
● YoY (Year-on-Year) – Perbandingan pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun.

#EkonomiIndonesia #BPS #PertumbuhanEkonomi #BankIndonesia #TransaksiDigital #KartuKredit #UangElektronik #Fintech #EkonomiDigital #KonsumsiDomestik #UMKM #Perdagangan #IndustriPengolahan #DataEkonomi #KeuanganDigital #DigitalisasiEkonomi #Makroekonomi #StatistikIndonesia #BI #Ekonomi2025

Comments are closed.