Gen Z Ubah Arah Menabung: E-Wallet Jadi Bank Baru Anak Muda Indonesia

- 1 November 2025 - 08:19

Minat generasi muda Indonesia menabung beralih dari bank ke dompet digital. Survei terbaru KG Media menunjukkan 8 dari 10 Gen Z kini percaya e-wallet bukan sekadar alat bayar, tapi juga sarana menabung yang aman dan fleksibel. Tren ini tumbuh seiring menurunnya suku bunga acuan BI dan meningkatnya kepercayaan publik terhadap ekosistem digital yang diawasi OJK, BI, dan dijamin LPS.


Fokus Utama:

● E-wallet kian dipercaya Gen Z: 81% Gen Z tertarik menabung di e-wallet karena keamanan dan kemudahan.
● QRIS dominasi transaksi digital: 63% responden memilih QRIS untuk transaksi offline harian.
● Ekosistem keuangan digital menguat: Integrasi OVO, Grab, dan Superbank menandai era baru inklusi keuangan.


Survei KG Media mengungkap 8 dari 10 Gen Z kini percaya menabung di e-wallet sama amannya dengan bank. QRIS menjadi gaya hidup digital baru, sementara bunga bank konvensional yang rendah mendorong pergeseran besar ke tabungan digital.


Di tengah transformasi digital yang melesat cepat, dompet fisik kian kehilangan fungsinya. Kini, bagi generasi muda, aplikasi e-wallet di ponsel bukan hanya alat transaksi, melainkan juga tempat menyimpan uang dan membangun kebiasaan menabung. Fenomena ini menandai babak baru inklusi keuangan digital di Indonesia—ketika “rekening bank” bertransformasi menjadi “rekening di gawai”.

Survei Research & Analytics KG Media bertajuk “Perubahan Preferensi Menabung dan Pembayaran Digital” yang dirilis Oktober 2025 mengungkap temuan menarik: 81% responden Gen Z berminat menabung di e-wallet, sedikit lebih tinggi dibanding milenial (80%).

Lebih mengejutkan lagi, hampir separuh responden (49% Gen Z dan 52% milenial) menilai menabung di e-wallet sama amannya dengan menabung di bank konvensional. Kepercayaan ini muncul karena mayoritas fitur tabungan digital e-wallet kini merupakan hasil kerja sama dengan bank berizin OJK dan BI, serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

Faktor utama pendorong minat menabung di e-wallet adalah jaminan keamanan (skor 4,65 dari 5), diikuti oleh kemudahan pencairan dana (4,60), proses pendaftaran cepat (4,44), tanpa saldo minimum (4,36), dan tanpa biaya administrasi bulanan (4,36).

Meski demikian, 77% responden masih sekadar tahu fitur ini namun belum memanfaatkannya, dan hanya 20% yang benar-benar menggunakan e-wallet sebagai tempat menabung. Adapun 13% responden memilih bank digital, sementara hanya 4% yang masih menabung dalam bentuk uang tunai.

Fenomena ini muncul bersamaan dengan penurunan suku bunga acuan BI Rate menjadi 4,75% pada September 2025—terendah sejak 2022. Bunga tabungan konvensional pun ikut melemah, membuat anak muda mencari alternatif penyimpanan dana yang lebih dinamis.

Sekitar 47% responden menilai bunga bank terlalu kecil, 44% menganggap biaya administrasi memberatkan, dan 37% menyebut kebijakan saldo minimal tak lagi relevan dengan gaya hidup finansial mereka.

QRIS Jadi Bahasa Universal Transaksi Digital

Survei juga mencatat dominasi QRIS dalam perilaku transaksi generasi muda. Sebanyak 63% responden memilih QRIS sebagai metode pembayaran utama untuk transaksi offline, baik lewat e-wallet maupun aplikasi bank. Bahkan 52% responden menggunakan QRIS setiap hari, sementara 25% lainnya menggunakannya 3–6 kali per minggu.

Untuk transaksi online, saldo e-wallet langsung masih menjadi metode dominan (59%), menegaskan posisi e-wallet sebagai “dompet utama” anak muda Indonesia.

Dari sisi sumber dana, 52% transaksi QRIS berasal dari saldo e-wallet, diikuti bank konvensional (37%) dan bank digital (10%). Menariknya, pengguna laki-laki lebih banyak memakai e-wallet (60%), sedangkan perempuan cenderung memilih rekening bank (44%).

Ekosistem Keuangan Digital Makin Terpadu

Integrasi e-wallet dengan layanan digital lain turut memperkuat posisi platform ini dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, OVO yang terhubung dengan Grab, kini menghadirkan fitur OVO Nabung by Superbank, hasil kolaborasi dengan bank berizin OJK, BI, dan peserta LPS.

Fitur ini menawarkan konsep rek-wallet, yakni rekening bank di dalam e-wallet, dengan bunga 5% per tahun, tanpa saldo minimum, dan bebas biaya administrasi. Produk seperti ini menjadi simbol baru inklusi keuangan—mudah diakses, transparan, dan kompetitif.

Menurut data Bank Indonesia, jumlah transaksi uang elektronik sepanjang 2025 sudah menembus Rp690 triliun, naik hampir 18% dibanding tahun lalu. Penggunaan QRIS juga melonjak, dengan lebih dari 45 juta merchant aktif per September 2025.

Ekonom keuangan digital Bhima Yudhistira menilai tren ini akan berimplikasi besar terhadap industri perbankan. “Bank konvensional harus bertransformasi. Anak muda tidak lagi melihat bunga tabungan, tapi kemudahan dan pengalaman pengguna,” ujarnya.

Dengan kepercayaan yang meningkat, kemudahan transaksi, dan imbal hasil yang kompetitif, e-wallet bukan lagi sekadar alat bayar—tapi sudah menjadi bagian dari strategi keuangan masa depan Indonesia.


Digionary:

● BI Rate – Suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi dan aktivitas ekonomi.
● E-wallet (dompet digital) – Aplikasi penyimpanan uang elektronik yang memungkinkan transaksi digital tanpa uang tunai.
● Gen Z – Generasi yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an, sangat akrab dengan teknologi digital.
● Inklusi keuangan – Upaya memberikan akses layanan keuangan kepada seluruh lapisan masyarakat.
● LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) – Lembaga pemerintah yang menjamin simpanan nasabah bank hingga batas tertentu.
● OJK (Otoritas Jasa Keuangan) – Lembaga yang mengawasi industri keuangan di Indonesia, termasuk perbankan dan fintech.
● QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) – Standar nasional kode QR untuk pembayaran digital yang dikembangkan BI.
● Rek-wallet – Rekening tabungan digital yang terintegrasi di dalam aplikasi e-wallet.
● Superbank – Bank digital hasil kolaborasi Grab, Emtek, dan Singtel yang menyediakan layanan keuangan modern.
● Tabungan digital – Produk tabungan yang sepenuhnya diakses dan dikelola secara online tanpa kantor cabang fisik.

#Ewallet #GenZFinance #DigitalBanking #QRIS #FinancialInclusion #OVONabung #Superbank #GrabFinance #FintechIndonesia #DigitalEconomy #BankDigital #OJK #LPS #CashlessSociety #TrenKeuangan #MenabungDigital #BIrate #EkonomiDigital #DompetDigital #FutureBanking

Comments are closed.