Pusat AI Terbesar Google di Luar AS Senilai US$15 Miliar Akan Dibangun di India

- 16 Oktober 2025 - 11:11

Google, melalui induk perusahaannya Alphabet, akan menanamkan investasi senilai US$15 miliar untuk membangun pusat data Artificial Intelligence (AI) terbesarnya di luar Amerika Serikat, yang berlokasi di Visakhapatnam, India. Investasi strategis jangka panjang ini memperkuat posisi India sebagai kekuatan global dalam lanskap AI, didorong oleh biaya data yang rendah dan basis pengguna internet yang berkembang pesat.


Fokus Utama:

1. Skala dan Signifikansi Strategis: Investasi US$15 miliar untuk membangun pusat data AI terbesar Google di luar AS menandakan keyakinan yang sangat besar terhadap pasar India dan menempatkan negara tersebut di peta global sebagai pusat gravitasi baru inovasi teknologi.
2. Pendorong Investasi: Kombinasi unik dari biaya data yang rendah, basis pengguna internet yang berkembang pesat, dan insentif pemerintah menjadikan India sebagai destinasi yang tak terbantahkan bagi ekspansi cloud dan AI para raksasa teknologi.
3. Dampak Berkelanjutan dan Integrasi Hijau: Proyek ini tidak hanya tentang komputasi, tetapi juga dirancang dengan integrasi energi terbarukan dan infrastruktur serat optik, yang akan mendorong pertumbuhan industri data center India secara berkelanjutan dan menciptakan ekosistem digital yang lebih luas.


Google investasi US$15 miliar untuk bangun pusat data AI terbesarnya di luar AS, di Visakhapatnam, India. Proyek 5 tahun ini pacu inovasi dan tegaskan posisi India di peta teknologi global.


Di tengah desakan Presiden AS Donald Trump agar perusahaan dalam negeri berinvestasi di rumah sendiri, raksasa teknologi Google justru membuat langkah strategis yang berorientasi global. Perusahaan yang dikendalikan oleh Alphabet Inc. ini mengumumkan investasi monumental senilai US$15 miliar untuk membangun pusat data dan Artificial Intelligence (AI) di Visakhapatnam, Negara Bagian Andhra Pradesh, India. Proyek ini bukan hanya yang terbesar di luar AS, tetapi juga merupakan sinyal jelas bahwa masa depan inovasi digital semakin bertumpu pada pasar Asia Selatan.

“Ini pusat AI terbesar yang akan kami investasikan di mana pun di dunia, di luar Amerika Serikat,” tegas Thomas Kurian, CEO Google Cloud, dalam sebuah acara di New Delhi, Selasa (15/10). Investasi senilai US$15 miliar tersebut akan direalisasikan secara bertahap dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Keputusan Google ini menegaskan posisi India sebagai epicentrum baru persaingan global di bidang AI dan komputasi awan. Negara dengan populasi terbesar di dunia ini menawarkan kombinasi yang sulit ditolak: biaya data yang termasuk terendah secara global dan basis pengguna internet yang tengah meledak.

“Fasilitas ini akan membawa teknologi terdepan kami kepada perusahaan dan pengguna di India, mempercepat inovasi AI dan mendorong pertumbuhan di seluruh negeri,” ujar CEO Alphabet, Sundar Pichai, dalam pernyataannya. Pernyataan ini sekaligus merupakan pengakuan terhadap potensi pasar India yang sangat besar, tidak hanya sebagai konsumen tetapi juga sebagai hub produksi dan inovasi.

Langkah Google ini juga dilihat sebagai strategi jangka panjang untuk mengonsolidikan posisinya dalam persaingan sengit dengan rival-rival seperti Microsoft Azure dan Amazon Web Services (AWS) di kawasan yang paling menentukan masa depan teknologi.

Proyek ambisius ini tidak hanya sekadar membangun gudang server. Pemerintah Andhra Pradesh menyatakan bahwa pusat data ini akan mengintegrasikan infrastruktur cloud dan AI dengan sistem energi terbarukan serta jaringan serat optik yang diperluas.

Pendekatan hijau ini menjadi semakin krusial mengingat pusat data dikenal sebagai konsumen energi yang rakus. Dengan menggabungkannya langsung dengan sumber energi terbarukan, Google tidak hanya membangun infrastruktur komputasi, tetapi juga membangun citra sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara lingkungan di India.

“Ini adalah lompatan besar bagi masa depan digital, inovasi, dan posisi global negara bagian kami,” ujar Menteri Teknologi Andhra Pradesh, Nara Lokesh.

Investasi Google ini adalah bensin bagi mesin pertumbuhan industri data center India. Menurut laporan JLL India Data Centre Market Dynamics 2024, kapasitas industri data center India telah melampaui tanda 1 Gigawatt (GW) pada 2024—hampir tiga kali lipat dari level 2019.

Proyek Google sejalan dengan visi pemerintah Andhra Pradesh untuk mengembangkan kapasitas pusat data sebesar 6GW pada 2029. Untuk menarik investor global seperti Google, pemerintah setempat telah menawarkan insentif berupa tanah dan listrik bersubsidi.

Kehadiran pusat data AI sekelas Google tidak hanya menciptakan lapangan kerja selama konstruksi dan operasional, tetapi juga akan menarik ratusan perusahaan rintisan dan bisnis yang bergantung pada komputasi awan dan AI, menciptakan efek riak (ripple effect) yang signifikan bagi perekonomian regional dan nasional. Ini adalah pengakuan bahwa di era ekonomi digital, kedaulatan data dan komputasi adalah tulang punggung kemajuan suatu bangsa.


Digionary:

● Artificial Intelligence (AI): Kecerdasan yang ditunjukkan oleh mesin, di mana sistem komputer dapat meniru fungsi kognitif manusia seperti belajar dan memecahkan masalah.
●Data Center (Pusat Data): Fasilitas fisik yang menyimpan sejumlah besar perangkat komputasi dan jaringan untuk mengolah, menyimpan, dan mendistribusikan data.
●Google Cloud: Layanan komputasi awan (cloud computing) yang disediakan oleh Google, mencakup hosting, analitik data, dan kecerdasan buatan.
●Gigawatt (GW): Satuan daya listrik yang setara dengan satu miliar watt, digunakan untuk mengukur kapasitas energi berskala sangat besar.
●Infrastruktur Serat Optik: Teknologi jaringan yang menggunakan kabel berisi serat kaca untuk mentransmisikan data dengan kecepatan sangat tinggi menggunakan pulsa cahaya.

#Google #AI #ArtificialIntelligence #InvestasiTeknologi #India #DataCenter #GoogleCloud #CloudComputing #TransformasiDigital #Inovasi #Teknologi #AndhraPradesh #EkonomiDigital #Alphabet #ThomasKurian #SundarPichai #Industri4 #BigTech #PusatData #DigitalIndia

Comments are closed.