MUFG Bank dari Jepang menaikkan ambisi pembiayaan berkelanjutan hingga 100 triliun yen atau setara Rp10.974 triliun pada 2030, menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar ESG terbesar mereka di Asia. Anak usahanya, Bank Danamon, mempercepat ekspansi pembiayaan hijau dengan portofolio berkelanjutan mencapai Rp32,7 triliun, sekaligus mendorong agenda energi bersih dan keuangan hijau nasional.
Fokus Utama:
1. MUFG Bank meningkatkan target pembiayaan berkelanjutan global menjadi 100 triliun yen hingga 2030.
2. Indonesia masuk pasar prioritas ESG MUFG dan menjadi lokasi peluncuran beberapa instrumen hijau, termasuk obligasi dan sukuk hijau.
3. Bank Danamon mencatat pertumbuhan signifikan dalam portofolio pembiayaan hijau dengan nilai Rp32,7 triliun dan investasi ESG sebesar 27,2%.
MUFG Bank menaikkan target pembiayaan hijau global menjadi 100 triliun yen dengan Indonesia sebagai pasar prioritas ESG. Danamon mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan Rp32,7 triliun dan memperkuat posisi di sektor keuangan hijau nasional.
Bank raksasa asal Jepang, MUFG, memperlihatkan keseriusannya menggarap pasar keuangan hijau global dengan mengerek target pembiayaan berkelanjutan menjadi 100 triliun yen atau sekitar Rp10.974 triliun. Menariknya, Indonesia ditempatkan sebagai salah satu titik strategis ekspansi ESG mereka di Asia, dengan Bank Danamon menjadi ujung tombak implementasi.
MUFG Bank Ltd., salah satu institusi keuangan terbesar asal Jepang, menyiapkan dana jumbo untuk memperluas pembiayaan berkelanjutan di tingkat global. Target yang sebelumnya berada di kisaran 35 triliun yen kini dinaikkan menjadi 100 triliun yen atau setara Rp10.974 triliun hingga 2030. Langkah ini sejalan dengan meningkatnya tekanan global terhadap sektor keuangan agar lebih agresif membiayai proyek hijau dan transisi energi.
Head of Sustainable Finance Asia Pacific MUFG Bank, Colin Chen, menegaskan bahwa Asia, termasuk Indonesia, memiliki peran strategis dalam agenda tersebut. MUFG terlibat aktif dalam berbagai inisiatif global seperti Asia Transition Finance Study Group, GAIA Fund untuk adaptasi iklim di negara berkembang, hingga skema Just Energy Transition Partnerships (JETPs) yang turut menggandeng Indonesia.
“Indonesia menjadi salah satu pasar ESG terbesar keempat bagi MUFG di Asia Pasifik. MUFG terlibat dalam obligasi hijau dan biru pertama di Indonesia, serta penerbitan Sukuk hijau dan peluncuran ESG deposit untuk menjawab kebutuhan pasar akan produk berkelanjutan,” ujar Colin dalam ajang Net Zero School di Jakarta.
Sebagai bagian dari implementasi strategi tersebut, MUFG memperkuat peran Bank Danamon sebagai motor penggerak pembiayaan ESG di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, portofolio pembiayaan hijau Danamon menunjukkan tren pertumbuhan konsisten, terutama di sektor infrastruktur ramah lingkungan dan layanan keuangan berkelanjutan.
Direktur Utama Bank Danamon, Daisuke Ejima, menegaskan bahwa keberlanjutan bukan sekadar tren, melainkan strategi bisnis jangka panjang. “Sebagai bagian dari Grup MUFG, kami berkomitmen mendukung pencapaian tujuan keberlanjutan Indonesia melalui peran kami sebagai lembaga keuangan, dengan menyediakan solusi finansial yang holistik bagi nasabah kami, serta berkolaborasi sebagai satu grup finansial untuk mewujudkan bisnis yang lebih bertanggung jawab bagi masyarakat dan planet kita,” ujarnya.
Hingga akhir 2024, Danamon mencatat porsi investasi pada obligasi korporasi terkait infrastruktur, hijau, dan sosial sebesar 27,2% dari total portofolio investasi. Sementara itu, saldo pinjaman dan pembiayaan terkait aktivitas keberlanjutan mencapai Rp32,7 triliun. Data ini menunjukkan akselerasi signifikan di tengah target nasional untuk memperbesar pembiayaan hijau hingga 50% dari total portofolio perbankan pada 2030, sebagaimana dorongan OJK melalui Taksonomi Hijau Indonesia.
Menurut laporan Climate Bonds Initiative 2025, Indonesia masih membutuhkan pembiayaan hijau lebih dari US$350 miliar untuk mencapai target emisi nol bersih pada 2060. Kehadiran institusi global seperti MUFG menjadi momentum bagi sektor finansial domestik untuk mempercepat transisi energi dan mengurangi ketergantungan pada pembiayaan berbasis fosil.
Foto: Reuters
Digionary:
● ESG: Environmental, Social, Governance, standar keberlanjutan dalam dunia keuangan
● GAIA Fund: Dana global untuk adaptasi iklim di negara berkembang
● JETP: Skema kemitraan transisi energi berkeadilan
● Obligasi Hijau: Surat utang untuk membiayai proyek ramah lingkungan
● Obligasi Biru: Instrumen pembiayaan untuk perlindungan ekosistem laut
● Sukuk Hijau: Instrumen investasi syariah untuk proyek berkelanjutan
● Taksonomi Hijau: Klasifikasi proyek yang memenuhi kriteria ramah lingkungan
● Net Zero: Target pengurangan emisi hingga nol bersih
● Transition Finance: Pembiayaan untuk mendorong industri beralih ke energi bersih
#MUFG #Danamon #ESG #KeuanganHijau #TransisiEnergi #SukukHijau #ObligasiHijau #JETP #NetZero #OJK #SustainableFinance #InvestasiHijau #GreenEconomy #PerbankanIndonesia #ClimateAction #EnergiBersih #AsiaPacificFinance #PembiayaanBerkelanjutan #BankingInnovation #KeuanganGlobal
