Visa resmi menguji coba penggunaan stablecoin dalam layanan pembayaran lintas negara melalui platform Visa Direct. Langkah ini dinilai sebagai gebrakan besar dalam industri keuangan global, karena berpotensi memangkas biaya dan waktu transfer dari hitungan hari menjadi menit. Uji coba melibatkan stablecoin USDC dan EURC milik Circle, di tengah dorongan regulasi baru di Amerika Serikat serta tren meningkatnya penggunaan stablecoin sebagai instrumen pembayaran global.
Fokus Utama
1. Visa meluncurkan program uji coba stablecoin untuk mempercepat dan mengefisienkan pembayaran lintas negara.
2. USDC dan EURC Circle menjadi stablecoin pertama yang diuji, dengan rencana ekspansi ke aset digital lain sesuai permintaan pasar.
3. Inisiatif Visa sejalan dengan tren global: stablecoin kian dipandang sebagai instrumen keuangan utama bernilai triliunan dolar, dengan regulasi baru yang mendorong legitimasi penggunaannya.
Visa meluncurkan uji coba stablecoin USDC dan EURC untuk pembayaran lintas negara lewat Visa Direct. Langkah ini bisa memangkas waktu transaksi dari hari menjadi menit, menandai era baru keuangan digital global.
Visa, raksasa sistem pembayaran dunia, resmi mengumumkan uji coba penggunaan stablecoin untuk transaksi lintas negara. Melalui integrasi dengan platform Visa Direct, stablecoin akan diperlakukan layaknya saldo kas yang siap dipakai untuk pembayaran global.
“Dengan langkah ini, kami menciptakan dunia di mana pembayaran dapat diselesaikan dengan stablecoin, membuka jalan untuk transaksi global yang instan, aman, dan bisa diprogram,” ujar juru bicara Visa.
Program ini memungkinkan mitra bisnis melakukan pre-funding menggunakan stablecoin alih-alih mata uang fiat. Dana tersebut langsung tersedia untuk transaksi, sehingga perusahaan tidak perlu menahan cadangan besar selama berhari-hari.
Menurut Visa, uji coba ini mampu memangkas waktu penyelesaian dari hitungan hari menjadi menit, sekaligus meningkatkan likuiditas bagi pelaku usaha. Penerima tetap bisa menarik dana dalam mata uang lokal.
Untuk tahap awal, uji coba dimulai pada April 2026 dengan mitra terbatas. Circle dipastikan menjadi pemain utama, lewat stablecoin USDC dan EURC.
Chris Newkirk, Presiden Commercial and Money Movement Solutions Visa, menegaskan urgensinya. “Pembayaran lintas negara sudah terlalu lama terjebak dalam sistem lama yang tidak efisien. Integrasi stablecoin ke dalam Visa Direct membuka fondasi baru agar uang dapat bergerak seketika di seluruh dunia,” ujarnya.
Tren Global: Stablecoin Jadi Arus Utama
Momentum ini hadir bersamaan dengan disahkannya GENIUS Act, regulasi federal pertama di AS yang mengatur stablecoin secara komprehensif. Bank-bank besar Eropa juga mulai bereksperimen menerbitkan stablecoin euro sesuai aturan MiCA Uni Eropa.
Data dari CoinGecko 2025 menunjukkan kapitalisasi pasar stablecoin global sudah menembus US$160 miliar, dipimpin oleh USDT, USDC, dan DAI. Menurut IMF, stablecoin memiliki dua fungsi utama: sebagai lindung nilai di negara dengan mata uang lemah, serta instrumen transfer lintas negara dengan biaya rendah.
Visa sendiri tidak baru di ranah ini. Sebelumnya, perusahaan telah menggandeng Stripe melalui Bridge untuk memungkinkan penerbitan kartu Visa berbasis stablecoin, bekerja sama dengan Yellow Card di Afrika, serta meluncurkan Visa Tokenized Asset Platform guna membantu bank bereksperimen dengan stablecoin.
Dengan uji coba terbaru ini, Visa bukan hanya memodernisasi sistem pembayaran, tetapi juga memosisikan dirinya di jantung evolusi industri keuangan digital global.
Foto: The Cryptonomist
Digionary;
● Acquirer: Bank atau lembaga yang memproses transaksi atas nama pedagang dalam sistem pembayaran.
● Bridge (Stripe): Layanan milik Stripe yang memungkinkan integrasi stablecoin dengan kartu Visa.
● Fiat: Mata uang resmi yang diterbitkan oleh pemerintah, seperti dolar AS atau rupiah.
● GENIUS Act: Regulasi federal AS pertama yang mengatur stablecoin secara legal.
● Likuiditas: Kemudahan suatu aset diubah menjadi uang tunai tanpa memengaruhi harga pasar.
● MiCA (Markets in Crypto Assets): Regulasi Uni Eropa terkait aset kripto, termasuk stablecoin.
● Pre-funding: Pendanaan awal yang ditempatkan sebelum transaksi untuk memastikan ketersediaan dana.
● Stablecoin: Aset kripto yang nilainya dipatok pada mata uang stabil, seperti dolar AS atau euro.
● Tokenized Asset Platform: Inisiatif Visa untuk membantu bank bereksperimen dengan aset digital.
● Visa Direct: Platform push payment Visa untuk transfer dana real-time ke berbagai tujuan pembayaran.
#Visa #Stablecoin #USDC #EURC #Circle #Blockchain #Kripto #Fintech #PembayaranDigital #CrossBorderPayments #VisaDirect #CryptoAdoption #FinancialInnovation #DigitalFinance #IMF #GENIUSAct #MiCA #CoinGecko #FintechTrends #GlobalPayments
