Serangan siber makin brutal, investasi IT BCA melonjak tiga kali lipat selama 2021-2023

- 29 November 2023 - 22:22

PT BANK CENTRAL ASIA TBK. (BBCA) mengungkapkan dalam menjaga keamanan data digital nasabah dan mencegah kemungkinan cyber attack melalui investasi information technology (IT) yang terus tingkatkan. Pada periode 2021-2023 investasi BCA untuk keamanan siber atau cyber security telah naik hingga tiga kali lipat. Hal ini diakibatkan munculnya serangan siber yang makin brutal.

Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Vera Eve Lim mengungkapkan komitmen BCA untuk menjaga keamanan data digital nasabah dan menangkal serangan siber. “Jadi investasi kami terus dilakukan dari sisi teknologi, analisa data dari sisi penggunaan yaitu artificial intelligence (AI) juga kami pakai untuk menganalisa terkait transaksi-transaksi yang mencurigakan,” ujarnya Rabu (29/11).

Vera mengatakan investasi IT di era digital ini merupakan sebuah keharusan dan BCA senantiasa melakukan hal tersebut. Terlebih capex atau belanja modal BCA untuk memperkuat keamanan digital juga termasuk salah satu yang tertinggi. “Kami terus melengkapi kemampuan daripada tim kami dari sisi IT dan banyak hal untuk terus kita upayakan untuk menjaga keamanan nasabah dalam bertransaksi.”

Baca juga: Majalah Newsweek nobatkan BCA sebagai ‘World’s Most Trustworthy Company’

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebelumnya melaporkan, sepanjang 2023 terjadi 966.533 indikasi ransomware dari sekitar 160,07 juta anomali malware.

Direktur Keamanan Siber dan Sandi Keuangan, Perdagangan, dan Pariwisata Deputi IV BSSN Edit Prima mengatakan, hal tersebut membuat sebuah fenomena. “Dari 160 juta anomali malware, hampir satu juta terindikasi ransomware,” katanya.

Sementara itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menambahkan bahwa berita tentang aplikasi MyBCA yang terserang virus adalah hoaks.

“Informasi mengenai aplikasi MyBCA yang terkena virus itu kami pastikan tidak benar update terakhir mengenai kebocoran data itu justru pelaku yang sudah tertangkap oleh pihak berwajib mengakui kalau data yang disampaikan tersebut berasal dari salah satu aplikasi finansial pinjaman online,” tuturnya.

Baca juga: blu by BCA Digital catat kinerja positif

Oleh karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih tereduksi dan tidak membagikan data-data rahasia seperti kode OTP dan password kepada siapapun. Selanjutnya, nasabah juga diimbau untuk tidak menginstal aplikasi bajakan atau tidak resmi yang dapat memicu malware di perangkat telepon genggam. ■

Comments are closed.