Bank Jakarta dan Indogrosir Hadirkan Toko Difabel, Memecah Batas Kemandirian

- 4 Oktober 2025 - 16:38

Bank Jakarta bersama Indogrosir resmi membuka Toko Mandiri Indogrosir (TMI) Difabel di Bambu Apus, Jakarta Timur — sebuah toko ritel inklusif yang dirancang sebagai ruang belajar dan pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas (terutama tuna grahita). Inisiatif ini memadukan model usaha ritel modern, dukungan layanan perbankan, dan semangat kemandirian, menjadikan toko bukan sekadar sarana transaksi melainkan laboratorium wirausaha bagi difabel.


Fokus Utama:

1. Model ritel inklusif sebagai ruang pemberdayaan difabel
2. Peran strategis perbankan dan ritel dalam ekosistem inklusi keuangan
3. Tantangan dan prospek kemandirian ekonomi penyandang disabilitas


Bank Jakarta dan Indogrosir meluncurkan TMI Difabel di Jakarta Timur — toko ritel inklusif yang dirancang sebagai ruang pembelajaran dan usaha mandiri bagi penyandang disabilitas. Inisiatif ini mempertemukan aspek sosial dan ekonomi dalam satu model pemberdayaan nyata.


Selasa, 30 September 2025, di Jalan Mandor Hasan, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, Bank Jakarta dan Indogrosir resmi meluncurkan TMI Difabel — toko ritel modern yang sekaligus ruang pelatihan usaha bagi penyandang disabilitas. Upacara peresmian dihadiri oleh Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak Veronica Tan, Direktur Bina Usaha Perdagangan Kementerian Perdagangan Septo Soepriyatno, serta pejabat pemprov DKI.

Inisiatif ini mengadaptasi skema usaha ritel TMI (Toko Mandiri Indogrosir), yang sebelumnya ditujukan bagi calon wirausahawan umum, menjadi versi inklusif untuk difabel. Indogrosir menyediakan model usaha, komunitas difabel bertindak sebagai pengelola toko, dan Bank Jakarta memfasilitasi layanan keuangan.

Inisiatif ini tak lepas dari peran aktif Sukarmi Ningsih, seorang PNS di Dinas Pariwisata DKI yang telah tinggal di lingkungan Bambu Apus selama lebih dari 25 tahun. Dia menyampaikan bahwa tujuan toko ini lebih dalam dari sekadar bisnis:

“Saya ingin menunjukkan bahwa difabel juga bisa berdiri di atas kaki sendiri, tidak hanya menunggu bantuan, namun bisa berkarya, mengelola usaha, dan memberikan manfaat bagi masyarakat.”

Bagi Sukarmi, TMI Difabel adalah simbol perjuangan agar difabel dianggap sebagai pelaku usaha, bukan penerima belas kasih.

Difabel Shop TMI juga berfungsi sebagai Agen JakOne Abank, memungkinkan masyarakat dan pelaku difabel melakukan transaksi seperti setor-tarik tunai, pembayaran tagihan, pembelian pulsa, dan top up saldo. Hal ini sekaligus memperkuat daya tarik toko sebagai pusat aktivitas ekonomi dan keuangan lokal.

Direktur Bisnis & Syariah Bank Jakarta, Dipo Nugroho, menyatakan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari strategi keberlanjutan untuk memperluas akses layanan keuangan dan membangun ekosistem UMKM yang berkeadilan:

“Bank Jakarta percaya bahwa pembangunan ekonomi harus bersifat inklusif. Dukungan kami terhadap TMI Difabel adalah bagian dari strategi keberlanjutan Bank Jakarta dalam memperluas akses layanan keuangan, sekaligus membangun ekosistem UMKM yang berkeadilan.”

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Bank Jakarta, Arie Rinaldi, menegaskan bahwa melalui TMI Difabel, bank tidak hanya berfokus pada layanan finansial, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan sosial dan pemberdayaan kelompok rentan.

TMI Difabel menyajikan peluang baru: pelaku difabel bisa mendapatkan pengalaman nyata mengelola ritel modern sekaligus mengakses sarana keuangan yang sebelumnya sulit dijangkau. Model ini menempatkan mereka sebagai penyedia jasa dan produk, bukan hanya penerima bantuan.

Namun, untuk menjangkau keberhasilan jangka panjang, ada tantangan serius:

● Kapasitas manajerial – kemampuan mengelola logistik, keuangan, pemasaran.
● Skalabilitas – apakah model ini bisa diperluas ke kota-kota lain?
● Konsistensi dukungan – baik dari pemerintah, pelaku swasta, dan lembaga keuangan.
● Permintaan pasar – memastikan produk yang dijual relevan dan kompetitif.

Studi lintas sektor menunjukkan bahwa sektor usaha sering mengalami keterbatasan dalam menyerap tenaga kerja, khususnya di industri manufaktur, di mana efisiensi yang meningkat malah terkadang menurunkan penyerapan tenaga kerja.  Meskipun konteksnya berbeda, isu inklusi ekonomi dan distribusi peluang juga relevan bagi proyek-proyek pemberdayaan masyarakat difabel.

Jika dukungan dan komitmen lintas stakeholder terjaga, TMI Difabel bisa menjadi model percontohan nasional — bagaimana ekonomi inklusif tidak hanya dijadikan slogan, tetapi diuji di lapangan nyata.

Digionary:

● Difabel — disabilitas; orang dengan keterbatasan fisik, mental, intelektual, atau sensorik.
● Inklusi keuangan — usaha agar semua lapisan masyarakat punya akses layanan keuangan seperti tabungan, kredit, dan layanan perbankan dasar.
● UMKM inklusif — usaha mikro, kecil, dan menengah yang mengakomodasi atau dijalankan oleh kelompok yang selama ini rentan atau terpinggirkan (misalnya difabel).
● Ritel — perdagangan langsung kepada konsumen akhir, lewat toko atau gerai.
● TMI (Toko Mandiri Indogrosir) — program ritel modern dari Indogrosir yang membina calon pelaku usaha untuk berjualan dengan model waralaba atau toko.
● Agen JakOne Abank — mitra atau outlet perpanjangan layanan bank Bank Jakarta / Abank, menyediakan layanan perbankan bagi masyarakat lokal.

#TMI #Difabel #InklusiKeuangan #UMKMInklusif #PemberdayaanDifabel #BankJakarta #Indogrosir #RitelInklusif #EkonomiInklusif #KemandirianDifabel #JakartaTimur #BisnisDifabel #SocialImpact #StartupSosial #BisnisRitel #LayananKeuangan #AgenBank #KolaborasiLintasSektor #ModelBisnisHijau #BankPembangunanDaerah

Comments are closed.