Harga Emas Antam Tembus Rp 2,12 Juta, Investor Lama Panen Cuan Besar

- 20 September 2025 - 20:37

Harga emas Antam kembali menanjak. Per 20 September 2025, harga emas batangan Logam Mulia naik Rp 32.000 per gram menjadi Rp 2.122.000. Sementara harga buyback ikut menguat ke Rp 1.969.000 per gram. Lonjakan harga ini mempertegas tren bullish emas dalam setahun terakhir, di mana investor jangka panjang masih menikmati cuan hingga 75% jika membeli sejak akhir 2023. Namun, selisih harga beli dan jual yang lebar membuat emas tetap lebih cocok untuk investasi jangka panjang ketimbang spekulasi harian.


Fokus Utama

  1. Harga emas batangan Antam naik Rp 32.000 per gram ke level Rp 2.122.000, buyback Rp 1.969.000.
  2. Selisih harga beli-jual mencapai Rp 153.000 per gram, menegaskan emas lebih pas untuk investasi jangka panjang.
  3. Investor lama masih menikmati keuntungan besar, bahkan hingga 75% jika membeli sejak akhir 2023.

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menorehkan rekor. Per Jumat, 20 September 2025, harga emas Logam Mulia dipatok Rp 2.122.000 per gram, naik Rp 32.000 dibanding sehari sebelumnya. Harga buyback, alias harga yang ditawarkan Antam jika konsumen menjual kembali emasnya, ikut terkerek ke Rp 1.969.000 per gram.

Dengan demikian, selisih harga beli dan jual emas Antam kini mencapai Rp 153.000 per gram. Spread yang cukup lebar ini menjadi catatan penting bagi investor ritel. Sebab, emas bukan instrumen untuk spekulasi jangka pendek, melainkan tabungan nilai yang baru terasa manfaatnya jika ditahan dalam jangka panjang.

Data historis memperlihatkan betapa emas bisa menjadi penyelamat nilai aset. Investor yang membeli pada akhir 2023, saat harga emas Antam masih Rp 1.125.000 per gram, kini sudah meraih keuntungan hingga 75%. Bahkan mereka yang masuk pasar pada pertengahan 2024 masih menikmati cuan di atas 40%. Sebaliknya, investor yang membeli dalam beberapa pekan terakhir justru sempat mencatatkan kerugian tipis.

Kenaikan harga emas Antam sejalan dengan tren global. Di pasar internasional, harga emas dunia pekan ini berada di kisaran US$ 2.460 per troy ounce, salah satu level tertinggi dalam sejarah. Kenaikan tersebut dipicu melemahnya dolar AS, ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada kuartal IV-2025.

Bagi masyarakat Indonesia, emas tetap menjadi instrumen investasi paling populer setelah tabungan. Data World Gold Council mencatat, permintaan emas ritel di Asia Tenggara masih tumbuh dua digit pada semester I-2025. Tren ini menunjukkan emas dipandang sebagai aset aman (safe haven) ketika inflasi naik dan pasar saham bergejolak.

Meski begitu, calon investor tetap disarankan berhati-hati. “Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan. Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa salah menghitung potensi untung dan rugi,” demikian catatan Logam Mulia Antam.

Ilustrasi perhitungan juga menunjukkan bahwa emas baru memberi keuntungan optimal setelah dipegang minimal satu tahun. Dengan kata lain, logam mulia ini lebih tepat diposisikan sebagai tabungan jangka panjang ketimbang instrumen trading cepat.

Ke depan, prospek emas diperkirakan masih cerah. Analis UBS Global Wealth Management memperkirakan harga emas dunia bisa menembus US$ 2.600 per troy ounce pada awal 2026 jika tren pelemahan dolar berlanjut. Jika prediksi ini benar, emas Antam berpotensi melanjutkan reli di dalam negeri.

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali menorehkan rekor. Per Jumat, 20 September 2025, harga emas Logam Mulia dipatok Rp 2.122.000 per gram, naik Rp 32.000 dibanding sehari sebelumnya. Harga buyback, alias harga yang ditawarkan Antam jika konsumen menjual kembali emasnya, ikut terkerek ke Rp 1.969.000 per gram.

Dengan demikian, selisih harga beli dan jual emas Antam kini mencapai Rp 153.000 per gram. Spread yang cukup lebar ini menjadi catatan penting bagi investor ritel. Sebab, emas bukan instrumen untuk spekulasi jangka pendek, melainkan tabungan nilai yang baru terasa manfaatnya jika ditahan dalam jangka panjang.

Data historis memperlihatkan betapa emas bisa menjadi penyelamat nilai aset. Investor yang membeli pada akhir 2023, saat harga emas Antam masih Rp 1.125.000 per gram, kini sudah meraih keuntungan hingga 75%. Bahkan mereka yang masuk pasar pada pertengahan 2024 masih menikmati cuan di atas 40%. Sebaliknya, investor yang membeli dalam beberapa pekan terakhir justru sempat mencatatkan kerugian tipis.

Kenaikan harga emas Antam sejalan dengan tren global. Di pasar internasional, harga emas dunia pekan ini berada di kisaran US$ 2.460 per troy ounce, salah satu level tertinggi dalam sejarah. Kenaikan tersebut dipicu melemahnya dolar AS, ketidakpastian geopolitik di Timur Tengah, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada kuartal IV-2025.

Bagi masyarakat Indonesia, emas tetap menjadi instrumen investasi paling populer setelah tabungan. Data World Gold Council mencatat, permintaan emas ritel di Asia Tenggara masih tumbuh dua digit pada semester I-2025. Tren ini menunjukkan emas dipandang sebagai aset aman (safe haven) ketika inflasi naik dan pasar saham bergejolak.

Meski begitu, calon investor tetap disarankan berhati-hati. “Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan. Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa salah menghitung potensi untung dan rugi,” demikian catatan Logam Mulia Antam.

Ilustrasi perhitungan juga menunjukkan bahwa emas baru memberi keuntungan optimal setelah dipegang minimal satu tahun. Dengan kata lain, logam mulia ini lebih tepat diposisikan sebagai tabungan jangka panjang ketimbang instrumen trading cepat.

Ke depan, prospek emas diperkirakan masih cerah. Analis UBS Global Wealth Management memperkirakan harga emas dunia bisa menembus US$ 2.600 per troy ounce pada awal 2026 jika tren pelemahan dolar berlanjut. Jika prediksi ini benar, emas Antam berpotensi melanjutkan reli di dalam negeri.


Digionary

● Antam (PT Aneka Tambang Tbk): BUMN pertambangan Indonesia yang memproduksi emas batangan Logam Mulia.
● Buyback: Harga yang ditawarkan Antam saat membeli kembali emas dari konsumen.
● Logam Mulia: Merek emas batangan resmi produksi Antam.
● Safe Haven: Instrumen investasi yang dianggap aman ketika kondisi ekonomi atau geopolitik tidak menentu.
● Spread Harga: Selisih antara harga beli dan harga jual suatu aset.
● Troy Ounce: Satuan berat yang digunakan di pasar internasional untuk emas, setara dengan 31,1 gram.

#HargaEmasAntam #InvestasiEmas #LogamMulia #AntamGold #HargaBuyback #InvestasiJangkaPanjang #SafeHaven #EmasBatangan #TrenInvestasi #CuanEmas #EmasNaik #HargaEmasHariIni #Finansial #EmasAntam #PasarEmas #Inflasi #InvestasiAman #StrategiKeuangan #TabunganEmas #EkonomiGlobal

Comments are closed.