Alibaba Cloud menggebrak Apsara Conference 2025 di Hangzhou dengan meluncurkan Qwen3-Max, model bahasa besar (LLM) berparameter 1 triliun, serta Qwen3-Omni dan Qwen3-VL yang membawa kemampuan pemrosesan multimodal real-time. Dengan komitmen investasi RMB 380 miliar dalam tiga tahun, Alibaba Cloud mempertegas ambisinya menjadi penyedia AI full-stack global. Inovasi ini meliputi model generasi konten, platform pengembangan agen AI, hingga pembaruan besar pada infrastruktur cloud, database, dan keamanan siber.
Fokus Utama:
1. Qwen3-Max dan ekosistem Qwen3 – Alibaba meluncurkan LLM terbesarnya, Qwen3-Max dengan 1 triliun parameter, serta varian multimodal Qwen3-Omni dan Qwen3-VL.
2. Ekspansi agen AI dan konten multimedia – Model Studio-ADK, ADP, serta Wan2.5 diperkenalkan untuk mendukung pengembangan agen AI dan generasi konten multimedia.
3. Infrastruktur AI generasi berikutnya – Pembaruan besar pada layanan cloud-native, database PolarDB, keamanan CTDR, hingga jaringan HPN8.0 untuk mendukung adopsi agentic AI skala besar.
Alibaba Cloud meluncurkan Qwen3-Max dengan 1 triliun parameter di Apsara Conference 2025. Dengan investasi RMB 380 miliar, Alibaba memperkuat ambisi menjadi penyedia AI full-stack global, menghadirkan inovasi dari model multimodal hingga infrastruktur cloud-native.
Alibaba Cloud, unit komputasi awan Alibaba Group, menjadikan Apsara Conference 2025 sebagai panggung peluncuran besar-besaran inovasi kecerdasan buatan (AI). Fokusnya jelas: memperkuat posisi sebagai penyedia AI full-stack di tengah persaingan ketat dengan pemain global seperti OpenAI, Google DeepMind, hingga Anthropic.
Sorotan utama adalah debut Qwen3-Max, model bahasa besar (LLM) dengan 1 triliun parameter, menjadikannya LLM terbesar dalam sejarah Alibaba. Model ini memiliki dua mode, Instruct dan Thinking, serta mencatat skor impresif pada benchmark SWE-Bench dan Tau2-Bench, menyaingi model closed-source papan atas dunia.
“Model AI berskala besar akan menjadi tulang punggung ekosistem digital masa depan. Kami berkomitmen menjadikan Qwen sebagai sistem operasi era AI,” ujar Eddie Wu, Chairman dan CEO Alibaba Cloud Intelligence.
Selain Qwen3-Max, Alibaba memperkenalkan Qwen3-Omni, model multimodal multibahasa yang mampu memproses teks, gambar, audio, dan video secara real-time dengan latensi ultra-rendah. Model lain, Qwen3-VL, membawa kemampuan pemrograman visual, termasuk konversi gambar menjadi kode dan pemetaan 3D.
Tidak hanya berhenti di LLM, Alibaba juga memamerkan Wan2.5, model generasi multimedia terbaru untuk menciptakan video, gambar, dan audio berkualitas tinggi. Perusahaan juga meluncurkan Model Studio-ADK dan ADP, platform pengembangan agen AI yang memungkinkan perusahaan membangun agen cerdas hanya dalam hitungan jam.
Di level infrastruktur, Alibaba memperbarui layanan Object Storage Service (OSS) dengan fitur Vector Bucket, jaringan HPN8.0 berkecepatan 800 Gbps, database PolarDB dengan teknologi Compute Express Link (CXL), serta sistem keamanan cloud-native CTDR yang kini diperkuat agen AI.
Investasi besar juga diumumkan. Alibaba Cloud mengalokasikan RMB 380 miliar (sekitar US$52,4 miliar) selama tiga tahun untuk riset, infrastruktur cloud, dan pengembangan AI. Komitmen ini mempertegas strategi jangka panjang Alibaba di industri AI global.
Sejak meluncurkan Qwen pertama pada 2023, Alibaba telah membuka lebih dari 300 model open-source, dengan 600 juta unduhan dan 170.000 model turunan. Saat ini, lebih dari 1 juta pengembang dan perusahaan menggunakan Qwen di Model Studio.
Langkah ini jelas menegaskan bahwa Alibaba Cloud tak sekadar pemain regional Asia, melainkan penantang serius dalam perlombaan global AI.
Digionary:
● ADK (Agent Development Kit) – toolkit pengembangan agen AI berbasis high-code untuk perusahaan.
● ADP (Agent Development Platform) – platform pengembangan agen AI berbasis low-code.
● Cloud-native – pendekatan pengembangan aplikasi yang dirancang khusus untuk dijalankan di lingkungan cloud.
● CTDR (Cloud Threat Detection Response) – sistem deteksi dan respons ancaman keamanan berbasis cloud.
● CXL (Compute Express Link) – teknologi interkoneksi memori dan prosesor untuk mempercepat komputasi.
● Full-stack AI – pendekatan AI menyeluruh dari model, agen, hingga infrastruktur.
● HPN8.0 – arsitektur jaringan berkecepatan tinggi yang mendukung beban kerja AI skala besar.
● LLM (Large Language Model) – model bahasa besar berbasis AI dengan parameter miliaran hingga triliunan.
● Multimodal AI – AI yang mampu memproses berbagai jenis data, seperti teks, gambar, audio, dan video.
● Qwen3-Max – LLM terbaru Alibaba Cloud dengan 1 triliun parameter.
● Vector Bucket – fitur penyimpanan vektor pada OSS untuk mendukung aplikasi berbasis AI.
● Wan2.5 – model generasi multimedia terbaru Alibaba untuk menciptakan video, gambar, dan audio.
#AlibabaCloud #Qwen3Max #AI #LLM #CloudComputing #AIInnovation #MachineLearning #ArtificialIntelligence #TechTrends #DigitalTransformation #AIinBusiness #FutureOfAI #ApsaraConference2025 #CloudNative #Cybersecurity #BigData #GenerativeAI #AIAsia #GlobalTech #AICompetition
