BSI gencarkan KPR syariah untuk Gen Z dan milenial, cicilan sesuai gaji!

- 9 Mei 2025 - 17:18

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat lonjakan pembiayaan sektor perumahan (BSI Griya) sebesar 8,63% secara tahunan pada kuartal I-2025 menjadi Rp58,03 triliun. BSI kini mengincar pasar Gen Z dan milenial di kota besar dengan program KPR Syariah Griya Simuda yang fleksibel dan terjangkau. Bank ini menawarkan tenor hingga 30 tahun, cicilan sesuai pendapatan, serta tambahan layanan berbasis nilai seperti wakaf dan qurban produktif. Strategi ini memperkuat kontribusi BSI terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan memperluas inklusi perumahan syariah.


Fokus utama:

  1. BSI memprioritaskan Gen Z dan milenial sebagai pasar strategis pembiayaan rumah syariah dengan produk unggulan Griya Simuda.
  2. Fitur fleksibel seperti cicilan sesuai pendapatan, tenor hingga 30 tahun, dan kemudahan proses jadi nilai jual utama.
  3. Pembiayaan sektor griya BSI tumbuh signifikan, menjadi kontributor utama dalam mendorong inklusi perumahan dan pertumbuhan ekonomi nasional.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin agresif mendorong penetrasi pembiayaan rumah atau griya syariah ke kalangan generasi muda. Melalui produk Griya Simuda, BSI menyasar Gen Z dan milenial di kota-kota besar dengan menawarkan skema pembiayaan yang fleksibel, terjangkau, dan relevan dengan gaya hidup serta kondisi finansial mereka.

Pada kuartal I-2025, pembiayaan sektor perumahan BSI tercatat naik 8,63% secara tahunan (year-on-year) menjadi Rp58,03 triliun. Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna, mengatakan pertumbuhan tersebut didominasi pembiayaan rumah baru, indent, hingga renovasi rumah.

“Pada kuartal I-2025, terlihat tren positif pembiayaan BSI Griya melalui berbagai skema. Mulai dari pilihan jangka waktu pembiayaan hingga angsuran menyesuaikan pendapatan nasabah,” ujar Anton, Jumat (9/5).

BSI menargetkan pembiayaan rumah dalam kisaran Rp500 juta hingga Rp5 miliar bagi kalangan muda. Griya Simuda, produk andalan BSI, dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah muda yang ingin memiliki rumah pertama dengan fitur angsuran tetap dan proses aplikasi yang sederhana. Nasabah juga dimudahkan dengan tenor panjang hingga 30 tahun.

“Produk ini memberikan kemudahan angsuran yang disesuaikan proyeksi pendapatan nasabah. Selain itu, kemudahan dokumen, proses cepat, dan angsuran tetap menjadi nilai lebih,” jelas Anton.

Bahkan, BSI tak hanya berfokus pada aspek bisnis semata. Melalui kolaborasi dengan BSI Maslahat, BSI menghadirkan fitur wakaf dan qurban produktif dalam skema pembiayaan rumah. Strategi ini mencerminkan upaya bank mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan keberlanjutan dalam layanan finansial.

Meskipun ekspansi agresif, BSI tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian. Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) untuk segmen griya tercatat di bawah 2,2%, menandakan kualitas portofolio pembiayaan yang terjaga.

BSI juga memperluas kerja sama dengan lebih dari 2.900 proyek pengembang properti yang menyediakan rumah subsidi lewat skema KPR Sejahtera Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Informasi mengenai proyek-proyek tersebut kini dapat diakses melalui platform digital SIKASEP.

Secara keseluruhan, pembiayaan BSI per Maret 2025 mencapai Rp287,20 triliun, naik 16,21% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini mencerminkan peran signifikan BSI dalam mendukung pembiayaan sektor riil, terutama di sektor perumahan yang memiliki efek berganda (multiplier effect) terhadap industri konstruksi, bahan bangunan, dan jasa pendukung lainnya.

“Upaya BSI memberikan kemudahan masyarakat mengakses layanan ini tak terlepas pula dari komitmen perseroan untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui pertumbuhan pembiayaan yang sehat dan sustain,” tutup Anton.

Menurut riset Rumah.com Property Market Report Q1 2025, sebanyak 53% pencari rumah berasal dari kelompok usia 25–34 tahun, yang didominasi milenial. Data ini menguatkan langkah BSI dalam memfokuskan strategi produk pada segmen tersebut. Sementara itu, data OJK per akhir 2024 mencatat bahwa pembiayaan syariah sektor perumahan tumbuh rata-rata 11% per tahun selama tiga tahun terakhir.

Dengan pendekatan yang menyatu antara nilai keislaman, akses yang inklusif, dan strategi digital, BSI tampaknya mampu memosisikan diri sebagai pionir dalam pembiayaan rumah syariah untuk generasi masa depan. ■

Comments are closed.