Bagi perbankan dan industri jasa keuangan, AI bukan lagi pilihan melainkan masa depan!

- 22 Mei 2025 - 15:42

Indonesia sedang berada di titik penting dalam transformasi digital ekonomi, khususnya sektor jasa keuangan yang kini mengadopsi kecerdasan buatan (AI) secara masif. Dari integrasi data hingga inovasi fintech, AI membuka peluang besar untuk memperluas inklusi keuangan, meningkatkan personalisasi layanan, dan mendorong efisiensi operasional. Didukung oleh kebijakan nasional dan potensi pasar AI yang diperkirakan mencapai US$366 miliar, sektor keuangan di Indonesia mempersiapkan diri untuk memasuki era baru yang lebih cerdas dan bertanggung jawab.


Fokus utama:

  1. Transformasi AI dalam sektor jasa keuangan: integrasi data dan prediksi nilai tambah hingga US$1 triliun secara global.
  2. Peran agen AI dalam memperluas inklusi keuangan dan menghadirkan layanan hiper-personalisasi di Indonesia.
  3. Fintech sebagai motor utama inovasi dengan penerapan AI yang etis dan kepatuhan regulasi ketat.

Indonesia kini menjadi salah satu kekuatan utama di ASEAN dalam mengakselerasi transformasi ekonomi digital. Di tengah gelombang digitalisasi yang kian masif, sektor jasa keuangan nasional menunjukkan kematangan dan kecanggihan dengan semakin banyak mengadopsi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Transformasi ini bukan sekadar tren, melainkan sebuah kebutuhan strategis untuk memperkuat daya saing dan memperluas akses ke layanan keuangan yang inklusif di seluruh nusantara.

Bunga Sugiarto, Regional Director Salesforce Indonesia, menegaskan bahwa sektor perbankan dan jasa keuangan sedang berada pada fase transisi penting. “Adopsi AI yang proaktif, berlandaskan prinsip AI yang bertanggung jawab, dan kepatuhan regulasi akan mengubah wajah industri ini,” ujarnya.

Bunga menyoroti Agentforce, sebuah platform tenaga kerja digital yang mengintegrasikan manusia dan agen AI, sebagai contoh nyata inovasi yang mampu meningkatkan layanan nasabah dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan.

Dorongan transformasi AI tidak terlepas dari Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial (Stranas KA) yang sejalan dengan visi Indonesia 2045 untuk membangun ekonomi digital tangguh.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan potensi pasar AI terbesar keempat di Asia, dengan nilai ekonomi yang diperkirakan mencapai US$366 miliar atau setara Rp6.148 triliun.

Lebih lanjut Bunga mengungkapkan ada 5 tren utama AI di sektor jasa keuangan. Pertama, integrasi data sebagai fondasi transformasi AI. AI prediktif kini bukan lagi masa depan, melainkan bagian dari operasi sehari-hari perbankan—dari chatbot hingga dashboard agen call center. McKinsey memperkirakan bank global bisa menambah nilai hingga US$1 triliun per tahun melalui pemanfaatan AI secara strategis.

Di Indonesia, perusahaan keuangan tengah berfokus pada pembersihan dan integrasi data untuk memahami pelanggan secara menyeluruh, menyiapkan fondasi yang kuat bagi implementasi AI yang optimal.

Kedua, agen AI memperluas inklusi keuangan.
Meskipun 76,3% penduduk sudah memiliki rekening bank, hampir seperempat populasi dewasa di Indonesia masih belum terjangkau layanan perbankan. Pemerintah menargetkan inklusi keuangan naik hingga 98% pada 2045 melalui RPJMN. Agen AI, dengan kemampuannya melayani dalam bahasa lokal dan memberikan layanan personalisasi, menjadi kunci mengatasi hambatan literasi dan geografis dalam memperluas akses keuangan.

Ketiga, era hiper-personalisasi di dunia perbankan Perbankan kini memasuki fase di mana pengalaman pelanggan menjadi penentu utama loyalitas. Laporan Connected Financial Services Salesforce menunjukkan 46% konsumen akan tetap setia pada institusi yang memberikan pengalaman terbaik meski ada kenaikan biaya. Agen AI memungkinkan bank menghadirkan penawaran yang tepat waktu, pengingat real-time, dan dukungan proaktif yang meningkatkan hubungan dan nilai transaksi nasabah.

  1. Fintech dan AI akan jadi sinergi penggerak ekosistem keuangan. Lebih dari 300 perusahaan fintech aktif di Indonesia, menjadi tulang punggung ekosistem keuangan digital yang inklusif dan efisien. AI digunakan tidak hanya untuk layanan pelanggan, tapi juga di balik layar dalam penilaian kredit otomatis, deteksi fraud, dan proses machine learning yang mempercepat operasional sekaligus meningkatkan profitabilitas.
  2. AI yang etis dan regulasi ketat sebagai pilar kepercayaan. Dalam era inklusi digital, penerapan AI harus berlandaskan prinsip keamanan, transparansi, dan keadilan. OJK dan Bank Indonesia terus memperkuat regulasi untuk memastikan AI digunakan secara etis, melindungi data konsumen, dan mencegah bias dalam penilaian kredit serta deteksi penipuan.

Investasi di sektor fintech Indonesia terus meningkat signifikan, tercatat US$ 246 juta modal ventura masuk dalam sembilan bulan pertama 2024. Transaksi digital juga melonjak tajam, Bank Indonesia mencatat 1,96 miliar transaksi digital pada Oktober 2024, naik 37,1% dari tahun sebelumnya. OJK melaporkan aset industri asuransi tumbuh menjadi Rp1.141,71 triliun pada awal 2025, sementara sektor P2P Lending naik 31,06% menjadi Rp80,07 triliun.

Semua indikator ini menandai semakin kuatnya kepercayaan masyarakat dan pelaku usaha terhadap layanan keuangan digital berbasis AI, sekaligus membuka peluang besar untuk pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan.

Transformasi sektor jasa keuangan Indonesia dengan AI bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan fondasi penting untuk memperkuat daya saing ekonomi nasional di kancah global. Dengan dukungan regulasi ketat dan implementasi yang etis, AI berpotensi mengubah lanskap layanan keuangan menjadi lebih inklusif, personal, dan efisien — sekaligus membuka babak baru kemajuan ekonomi digital Indonesia.

kecerdasan buatan, AI di perbankan, inklusi keuangan Indonesia, fintech Indonesia, transformasi digital jasa keuangan, agen AI, Agentforce, investasi fintech, teknologi finansial, regulasi AI OJK, personalisasi layanan keuangan, digital banking Indonesia, ekonomi digital Indonesia, AI dan fintech, layanan keuangan inklusif,

Comments are closed.