
Laporan Global Skills Report 2025 dari Coursera mengungkap Swiss sebagai negara dengan skill digital terbaik di dunia, diikuti Belanda dan Swedia. Sementara itu, Indonesia berada di peringkat ke-47, jauh di bawah Singapura (peringkat 4) dan Thailand (peringkat 42). Meski demikian, Indonesia menunjukkan progres positif melalui program pemerintah seperti Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dan peningkatan minat terhadap keterampilan berbasis kecerdasan buatan (AI). Namun, tantangan besar masih terbentang, terutama dalam membekali angkatan kerja dengan keterampilan digital yang kompetitif secara global.
Fokus utama:
- Peringkat Global Skill Digital 2025 dan posisi Indonesia
- Kesenjangan skill digital di Asia Tenggara dan inisiatif pemerintah Indonesia
- Tantangan dan peluang Indonesia dalam mempersiapkan tenaga kerja digital di era AI
Di tengah derasnya arus transformasi digital global, Indonesia masih harus bekerja keras mengejar ketertinggalan. Laporan Global Skills Report 2025 yang dirilis Coursera menempatkan Indonesia di posisi ke-47 dari 109 negara dalam hal penguasaan keterampilan digital. Jauh tertinggal dari Swiss yang duduk di posisi puncak, serta Singapura yang mewakili Asia di posisi keempat.
Laporan tahunan ini menganalisis data dari 170 juta pengguna platform Coursera di seluruh dunia, dikumpulkan antara Maret 2024 hingga Februari 2025. Dalam laporan ini, Coursera menilai 274 keterampilan di bidang bisnis, teknologi, dan ilmu data, serta menggabungkannya dengan data dari World Bank dan WIPO.
Hasilnya menunjukkan bahwa tiga besar negara dengan pembelajar paling kompeten secara digital adalah Swiss, Belanda, dan Swedia. Selain Singapura, Asia Tenggara hanya diwakili oleh Thailand yang bertengger di posisi ke-42. Sementara Indonesia belum berhasil menembus 40 besar, menandakan adanya kesenjangan yang cukup lebar dalam kesiapan digital kawasan ini.
Adapun keterampilan yang dinilai antara lain mencakup akuntansi, komunikasi tertulis, komputasi awan, software-as-a-service, pemrograman statistik, hingga penguasaan Python—bahasa pemrograman yang kini menjadi fondasi banyak teknologi AI.
Meski demikian, Coursera mencatat adanya perkembangan positif dari Indonesia, terutama dengan kehadiran program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang memperluas akses dan fleksibilitas pembelajaran digital. Tak hanya itu, tren peningkatan minat terhadap keterampilan Generative AI (GenAI) juga disebut sebagai langkah strategis dari para pembelajar untuk tetap relevan di pasar kerja yang makin kompetitif.
“Indonesia sedang mempersiapkan tenaga kerja yang melek digital. AI kini menjadi fokus utama bagi perusahaan pemberi kerja, dan para pembelajar meresponsnya dengan membekali diri lewat keterampilan GenAI agar tetap relevan dan kompetitif,” ujar Eklavya Bhave, Head of Asia Pacific Coursera, pekan lalu.
Ia juga menambahkan bahwa kebijakan nasional dan strategi pendidikan Indonesia menunjukkan komitmen kuat untuk menciptakan SDM unggul dengan kombinasi keterampilan teknis, bisnis, dan humanis.
Namun, tantangan besar tetap ada. Menurut laporan Future of Jobs 2025 dari World Economic Forum, sebanyak 83% perusahaan di Indonesia memproyeksikan adanya transformasi besar dalam operasional mereka pada 2030—angka ini jauh melampaui rata-rata global sebesar 60%. Ini menjadi sinyal kuat bahwa keterampilan digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan yang mendesak.
Dibutuhkan kerja sama erat antara pemerintah, institusi pendidikan, dan industri untuk memastikan bahwa perkembangan skill digital tidak hanya menjadi jargon, tetapi benar-benar membekali masyarakat Indonesia menghadapi tantangan global. ■
Digionary:
● Skill Digital: Keterampilan yang dibutuhkan untuk beradaptasi dan bekerja di lingkungan digital, seperti coding, analisis data, dan komunikasi online.
● Coursera: Platform pembelajaran online global yang menyediakan kursus dari berbagai universitas dan institusi terkemuka.
●,Global Skills Report: Laporan tahunan dari Coursera yang mengevaluasi keterampilan pembelajar di berbagai negara.
●,MBKM (Merdeka Belajar-Kampus Merdeka): Program dari Kementerian Pendidikan Indonesia yang memberi kebebasan mahasiswa untuk belajar di luar prodi atau kampus utama.
●,Generative AI (GenAI): Kecerdasan buatan yang mampu menghasilkan konten baru seperti teks, gambar, atau kode program.
● Python: Bahasa pemrograman populer yang banyak digunakan untuk analisis data dan pengembangan AI.
● WIPO (World Intellectual Property Organization): Organisasi internasional yang mengatur hak kekayaan intelektual.
● Komputasi Awan (Cloud Computing): Teknologi yang memungkinkan penyimpanan dan pengolahan data melalui internet.
● Software as a Service (SaaS): Model distribusi perangkat lunak yang diakses melalui internet dan tidak perlu diinstal secara lokal.
● Pemrograman Statistik: Teknik pemrograman untuk menganalisis dan menginterpretasi data statistik.
● Skill Bisnis: Keterampilan seperti akuntansi, komunikasi, dan manajemen yang mendukung keberhasilan di dunia usaha.