DBS dan UOB kucurkan kredit Rp6,7 triliun, percepat pembangunan data centre terbesar di Batam

- 6 Juni 2025 - 07:55

Bank DBS Indonesia dan Bank UOB Indonesia menggelontorkan kredit senilai Rp6,7 triliun untuk proyek pembangunan kampus data centre di Nongsa Digital Park, Batam. Inisiatif ini merupakan pembiayaan terbesar dalam rupiah untuk sektor data centre di Indonesia, sekaligus langkah strategis menguatkan konektivitas digital antara Indonesia dan Singapura di tengah lonjakan permintaan kapasitas data regional. Proyek yang didukung oleh Indonesia Investment Authority (INA) dan DayOne ini menargetkan penyelesaian akhir 2025 dengan kapasitas total 72,4 MW, atau sekitar 5% dari kapasitas data centre Asia Tenggara pada 2029.


Fokus utama:

  1. DBS dan UOB menyalurkan kredit terbesar dalam rupiah untuk membangun tiga data centre canggih di Batam, memperkuat ekosistem digital nasional.
  2. INA melakukan investasi perdana di sektor data centre Indonesia bersama operator Singapura, DayOne, menandai langkah baru kolaborasi lintas negara.
  3. Menurut riset Boston Consulting Group, permintaan kapasitas data centre ASEAN akan naik hingga 6,5 GW pada 2030, dengan koridor Singapura-Johor-Batam sebagai pusat utama.

Dua bank besar asal Singapura, DBS dan UOB, baru-baru ini mengucurkan kredit senilai Rp6,7 triliun (setara US$ 450 juta) dalam rupiah untuk membiayai pembangunan kampus data centre di Nongsa Digital Park, Batam. Proyek ini diinisiasi oleh DayOne, operator data centre asal Singapura, bersama Indonesia Investment Authority (INA) sebagai mitra strategis.

Penyaluran kredit ini tercatat sebagai pembiayaan dalam mata uang rupiah terbesar di Indonesia yang diperuntukkan bagi pengembangan infrastruktur digital kelas dunia, khususnya pusat data. Proyek yang menargetkan penyelesaian pada akhir 2025 ini terdiri dari tiga data centre berkapasitas gabungan hingga 72,4 megawatt (MW). Kapasitas ini mewakili sekitar 5% dari total kapasitas pusat data yang diproyeksikan mencapai 1,41 gigawatt (GW) di Asia Tenggara pada 2029, menurut catatan DBS dan UOB.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menegaskan pentingnya proyek ini dalam konteks hubungan ekonomi digital antara Indonesia dan Singapura. “Konektivitas digital yang semakin kuat antara Indonesia dan Singapura menempatkan kedua negara pada posisi yang lebih baik untuk memenuhi permintaan regional yang terus meningkat akan daya komputasi,” ujarnya, Kamis (5/6).

Riset Boston Consulting Group menunjukkan bahwa kebutuhan kapasitas data centre di kawasan ASEAN diperkirakan melonjak hingga 6,5 GW pada tahun 2030. Koridor Singapura-Johor-Batam, tempat lokasi proyek ini, diproyeksikan menjadi pusat penyedia kapasitas hingga 3,3 GW, atau setengah dari total permintaan kawasan. Hal ini menjadikan proyek di Nongsa Digital Park sebagai titik strategis dalam peta digital regional.

Proyek ini juga menandai langkah pertama DayOne memasuki pasar Indonesia sekaligus menjadi investasi perdana INA di sektor data centre. CEO DayOne, Jamie Khoo, menyatakan, “Kampus kami akan menjadi rumah bagi pusat data tercanggih di Indonesia yang siap mendukung teknologi AI dan dirancang untuk menunjang gelombang transformasi digital berikutnya.”

Dengan infrastruktur yang memadai, data centre ini diharapkan mampu mendukung perkembangan teknologi yang membutuhkan komputasi besar, seperti kecerdasan buatan (AI), big data, dan layanan digital lainnya. Proyek ini pun sejalan dengan program pemerintah Indonesia untuk memperkuat ekosistem digital nasional dan menarik investasi teknologi.

Di sisi lain, proyek ini berpotensi mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Batam, khususnya di sektor teknologi dan jasa digital, serta membuka lapangan kerja baru. Pengembangan infrastruktur digital yang masif ini juga diharapkan dapat mempercepat transformasi digital bisnis dan pemerintahan di Indonesia, sekaligus mempererat integrasi ekonomi digital ASEAN.

Namun, tantangan dalam pembangunan dan pengoperasian data centre tentu tidak ringan, mulai dari kebutuhan pasokan listrik yang besar, kesiapan infrastruktur pendukung, hingga aspek keamanan data yang ketat. Menurut pakar teknologi informasi, keberhasilan proyek ini sangat bergantung pada sinergi antara pihak swasta dan pemerintah dalam menyediakan ekosistem yang kondusif.

Dengan skema pembiayaan dalam rupiah, proyek ini juga mengurangi ketergantungan pada mata uang asing, sekaligus mendorong penguatan pasar keuangan domestik. Langkah ini penting mengingat fluktuasi nilai tukar dapat mempengaruhi biaya investasi infrastruktur berkapasitas besar seperti data centre.

Secara keseluruhan, dukungan kredit Rp6,7 triliun oleh DBS dan UOB ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia semakin serius memasuki era digital dengan infrastruktur yang mendukung kebutuhan komputasi masa depan, sekaligus memperkuat posisi Batam sebagai hub teknologi digital di kawasan Asia Tenggara. ■


Digionary:

● Data Centre: Fasilitas yang digunakan untuk menempatkan sistem komputer dan perangkat pendukungnya seperti penyimpanan data dan jaringan telekomunikasi.
● Kampus Data Centre: Kompleks atau area yang terdiri dari beberapa data centre yang terintegrasi.
● Indonesia Investment Authority (INA): Lembaga investasi pemerintah Indonesia yang fokus pada pengelolaan dana investasi strategis di sektor-sektor utama.
● DayOne: Operator data centre asal Singapura yang mengelola fasilitas pusat data canggih.
●,Megawatt (MW): Satuan daya listrik yang menunjukkan kapasitas maksimum suatu fasilitas.
●,Gigawatt (GW): 1.000 MW, satuan yang digunakan untuk menunjukkan kapasitas listrik dalam skala besar.
● Konektivitas Digital: Hubungan dan integrasi sistem teknologi informasi dan komunikasi antarwilayah atau negara.
●,Transformasi Digital: Proses perubahan yang memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kinerja bisnis dan pelayanan.
●,Boston Consulting Group (BCG): Perusahaan konsultan manajemen global yang menyediakan riset dan analisis pasar.
●,Kapasitas Komputasi: Kemampuan sistem komputer dalam mengolah data dan menjalankan aplikasi.

Comments are closed.