digitalbank.id -- SAHAM Bank Jago adalah salah satu saham di Bursa Efek Indonesia sebagai salah satu saham yang aktif diperdagangkan dan berbagai aksi korporasinya sangat memukau sehingga tetap menjadi sasaran para pelaku bursa.
Saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) terpantau melemah pada akhir perdagangan hari, Jumat (11/2/2022). Saham ARTO berakhir di level Rp14.950 atau turun 0,99 persen dari harga penutupan sebelumnya.
Pelemahan ini melanjutkan koreksi beruntun saham ARTO yang terjadi sejak awal pekan ini. Pada hari sebelumnya, Kamis (10/2/2022), koreksi saham ARTO bahkan nyaris menyentuh auto reject bawah (ARB), yakni turun 6,5 persen ke level Rp15.100. Adapun dalam sepekan terakhir, saham ARTO sudah terkoreksi 10,48 persen. Koreksi ini membuat kapitalisasi Bank Jago menyusut.
Baca Juga: Jenius makin serius garap reksa dana
Statistik BEI pada 11 Februari 2022, mencatat kapitalisasi pasar Bank Jago sebesar Rp205 triliun. Di angka itu, Bank Jago berada di peringkat ketujuh emiten dengan kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Kapitalisasi pasar Bank Jago disalip PT Astra International Tbk. (ASII) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) yang masing-masing berada di posisi 5 dan 6.
Diketahui, pada pertengahan Januari kemarin, kapitalisasi pasar ARTO sempat bertengger di posisi kelima. Di posisi tersebut, Bank Jago bersanding dengan emiten bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI).
Baca Juga: Meski izin baru fintech masih dimoratorium, penyaluran pinjol tembus Rp295 triliun di 2021
Adapun dalam perkembangan terkini, Morgan Stanley Capital International atau MSCI baru saja mengumumkan hasil perombakan portofolio untuk beberapa indeksnya pada Kamis (10/2/2022).
Artikel Terkait
Selamat tinggal penagih utang, OJK ancam tutup fintech yang pakai jasa debt collector
DBS Indonesia dan investasi berbasis ESG
BNI alokasikan 3% dari revenue untuk capex teknologi informasi
Reksa dana berbasis sharia, BTSEU hadir di BCA
Bank BRI raih penghargaan merek paling bernilai di Indonesia
OJK akui sulit berantas praktik pinjol ilegal, masyarakat diminta lebih cermat memilih
Meski izin baru fintech masih dimoratorium, penyaluran pinjol tembus Rp295 triliun di 2021
Profil calon dewan komisioner OJK, dicari kombinasi birokrat dan profesional senior