
Dividen jumbo sebesar Rp13,95 triliun yang dibagikan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menuai pujian dari Menteri BUMN Erick Thohir. Menurutnya, langkah ini mencerminkan efisiensi, kinerja unggul, dan strategi bisnis yang tepat di tengah tantangan ekonomi global. Dengan alokasi 65% dari laba bersih 2024, BNI dinilai berhasil menyeimbangkan kepentingan investor dan kebutuhan internal perusahaan.
Fokus utama:
- Dividen jumbo BNI cerminkan kinerja dan efisiensi korporasi.
- Transformasi BUMN berfokus pada profitabilitas dan daya saing global.
- Dorongan Erick Thohir untuk inovasi dan digitalisasi perbankan.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) kembali mencatatkan sejarah dalam dunia perbankan nasional dengan membagikan dividen senilai Rp13,95 triliun atau setara Rp374 per lembar saham. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyebut pencapaian ini sebagai cerminan efisiensi operasional dan ketepatan strategi bisnis BNI di tengah tekanan ekonomi global.
“Dividen sebesar itu adalah bentuk penghargaan bagi para pemegang saham yang telah setia mendukung BNI,” ujar Erick, seperti dikutip dari akun Instagramnya akhir pekan ini.
Langkah ini menyusul raihan laba bersih BNI pada tahun buku 2024 yang mencapai Rp21,5 triliun. Dari jumlah tersebut, 65% dialokasikan untuk dividen—sebuah sinyal kuat bahwa perusahaan tidak hanya fokus memperkuat struktur modal, tetapi juga serius memberi imbal hasil yang menarik kepada investornya.
Erick menyatakan keberhasilan ini tak lepas dari sinergi semua elemen di tubuh BNI. “Terima kasih kepada seluruh direksi, komisaris, dan karyawan BNI yang telah bekerja keras menjaga kinerja positif ini,” ujarnya.
Pencapaian ini juga mempertegas arah transformasi BUMN yang dicanangkan Erick sejak awal masa jabatannya, yakni bukan sekadar mempertahankan eksistensi, melainkan membangun profitabilitas dan keberlanjutan. BNI kini berdiri sebagai simbol keberhasilan model itu, terutama dalam mempertahankan pertumbuhan yang sehat meski tekanan ekonomi global dan fluktuasi suku bunga terus membayangi.
Dengan dividen jumbo yang dibagikan, negara sebagai pemegang saham mayoritas turut menikmati manfaat finansial secara langsung. Hal ini memperkuat peran BUMN sebagai lokomotif pertumbuhan dan penyumbang penerimaan negara.
BNI juga dinilai menjadi contoh sukses perbankan nasional yang mampu menavigasi perubahan ekonomi digital. “Kami terus mendukung penuh strategi BNI, termasuk mendorong inovasi dan digitalisasi, agar mereka mampu bersaing sebagai bank kelas dunia,” kata Erick.
Ke depan, ia berharap momentum ini tidak hanya menjadi pencapaian semata, tapi juga titik tolak untuk menjadikan BNI sebagai pemain utama di pasar regional maupun global. ■