BSI tebar dividen Rp1,05 triliun, sinyal kuat kebangkitan perbankan syariah nasional

- 21 Mei 2025 - 14:32

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp1,05 triliun kepada pemegang saham pada 19 Juni 2025, mencerminkan peningkatan 22,86% dibanding tahun sebelumnya. Pembagian dividen ini disetujui dalam RUPST tahun buku 2024, yang juga menetapkan perubahan susunan manajemen. Dengan kinerja solid dan laba bersih mencapai Rp7,01 triliun, BSI semakin mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama dalam industri perbankan syariah nasional.


Fokus utama:

  1. Dividen Rp22,78 per saham naik 22,86% dari tahun sebelumnya, seiring laba bersih BSI yang mencapai Rp7,01 triliun.
  2. Rapat pemegang saham menyepakati pembagian laba dan menunjuk anggota direksi serta komisaris baru.
  3. Dengan aset menembus Rp409 triliun, BSI menunjukkan ambisi menjadi pemain utama di industri keuangan syariah global.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus menunjukkan taji di sektor keuangan syariah nasional. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2024, bank pelat merah ini mengumumkan pembagian dividen tunai senilai Rp1,05 triliun atau sekitar Rp22,78 per saham. Angka ini meningkat 22,86% dari dividen tahun lalu yang hanya Rp18,54 per lembar.

Dividen tersebut akan dibayarkan pada 19 Juni 2025 kepada pemegang saham yang tercatat pada 28 Mei 2025. Corporate Secretary BSI, Wisnu Sunandar, menyampaikan bahwa pengumuman ini telah dilaporkan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia pada 20 Mei lalu.

“Kami telah menyampaikan hasil lengkap RUPST 2024 dalam laporan tersebut,” ujar Wisnu. Dia juga menambahkan bahwa bagi investor yang sahamnya tercatat di KSEI, pembayaran akan dilakukan melalui Rekening Dana Nasabah (RDN) di perusahaan sekuritas masing-masing.

Jadwal pembagian dividen BRIS:

  • Cum dividen pasar reguler & negosiasi: 26 Mei 2025
  • Cum dividen pasar tunai: 28 Mei 2025
  • Ex dividen pasar reguler & negosiasi: 27 Mei 2025
  • Ex dividen pasar tunai: 2 Juni 2025
  • Recording date: 28 Mei 2025
  • Pembayaran dividen: 19 Juni 2025

Dari total laba bersih BSI sebesar Rp7,01 triliun, sekitar 15% dialokasikan untuk dividen, 20% sebagai cadangan wajib, dan 65% sebagai laba ditahan untuk mendukung ekspansi dan penguatan modal.

Keputusan strategis ini mencerminkan optimisme manajemen terhadap masa depan industri perbankan syariah di Indonesia. Dengan total aset mencapai Rp409 triliun, BSI menjadi bank syariah terbesar di Tanah Air. Menurut data OJK per akhir 2024, pangsa pasar perbankan syariah nasional mencapai sekitar 7,5% dari total aset perbankan, dan BSI menguasai lebih dari 60% dari total pangsa itu.

Sinyal kuat kepercayaan investor juga terlihat dari meningkatnya minat pasar terhadap saham BRIS. Para analis menilai bahwa fundamental BSI cukup solid untuk menopang pertumbuhan jangka panjang, apalagi dengan dukungan penuh dari pemerintah dan agenda besar menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah dunia.

RUPST 2024 juga menetapkan perubahan dalam jajaran manajemen. Mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, dipercaya sebagai Komisaris Utama. Sementara Anggoro Eko Cahyo menjabat Direktur Utama.

Dewan Komisaris BSI:

  • Komisaris Utama: Muhadjir Effendy*
  • Komisaris Independen: Felicitas Tallulembang
  • Komisaris: Meidy Ferdiansyah, Mochamad Agus Rofiudin, Kamaruddin Amin*
  • Komisaris Independen: Nizar Ahmad Saputra, Muhammad Syafii Antonio, Addin Jauharudin*

Direksi BSI:

  • Direktur Utama: Anggoro Eko Cahyo*
  • Wakil Direktur Utama: Bob Tyasika Ananta
  • Direktur Retail Banking: Kemas Erwan Husainy*
  • Direktur IT: Muharto*
  • Direktur Finance & Strategy: Ade Cahyo Nugroho
  • Direktur Sales & Distribution: Anton Sukarna
  • Direktur Compliance & HC: Arief Adhi Sanjaya*
  • Direktur Risk Management: Grandhis Helmi Harumansyah
  • Direktur Wholesale Transaction Banking: Zaidan Novari
  • Direktur Treasury & International Banking: Firman Nugraha*

Dewan Pengawas Syariah:

  • Ketua: Hasanudin
  • Anggota: Mohamad Hidayat, Oni Sahroni, Jaih Mubarok, Abdul Ghofur Maimoen

* Menunggu persetujuan OJK atas uji kelayakan dan kepatutan.

Pengangkatan figur-figur yang berpengalaman di dunia keuangan, pemerintahan, dan syariah diharapkan dapat memperkuat tata kelola serta mendorong ekspansi BSI baik di dalam maupun luar negeri. Terlebih, BSI telah menyatakan ambisinya untuk naik kelas sebagai bank syariah berkelas dunia.

Dalam wawancara sebelumnya, Direktur Utama Anggoro Eko Cahyo menyebutkan, “Kami menargetkan BSI tidak hanya menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia, tetapi juga mampu bersaing secara global.”

Mengacu laporan The State of the Global Islamic Economy 2024 oleh DinarStandard, aset perbankan syariah global diperkirakan mencapai lebih dari US$4 triliun pada 2026. Indonesia, dengan mayoritas penduduk Muslim dan regulasi yang terus berkembang, berpeluang besar mengambil peran signifikan dalam tren global ini.

Namun, tantangan tetap ada. Rendahnya literasi keuangan syariah dan persepsi terhadap produk syariah yang dianggap kurang kompetitif masih menjadi pekerjaan rumah. BSI diharapkan mampu menjawab tantangan tersebut dengan inovasi produk dan digitalisasi layanan. ■

Comments are closed.