
OVO bersama Superbank meluncurkan layanan “OVO Nabung” untuk menjangkau generasi Z yang selama ini aktif menggunakan dompet digital, namun belum memiliki kebiasaan menabung di bank. Dengan bunga hingga 5% per tahun, layanan ini bukan hanya menawarkan kemudahan dan fleksibilitas menabung, tapi juga memperluas inklusi keuangan digital bagi kelompok underbanked dan unbanked. Data riset menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z kini menjadikan e-wallet sebagai alat transaksi dan sarana penyimpanan dana.
Fokus utama:
- Strategi OVO dan Superbank menjaring nasabah Gen Z lewat integrasi layanan digital dan fitur menabung dalam e-wallet.
- Keunggulan OVO Nabung dibanding produk sejenis, termasuk bunga kompetitif dan tanpa perlu unduh aplikasi tambahan.
- Peran OVO Nabung dalam memperkuat inklusi keuangan digital, khususnya di segmen pengguna yang belum terjangkau layanan perbankan.
OVO meluncurkan layanan “OVO Nabung” yang secara khusus menyasar generasi Z, kelompok digital native yang kini mendominasi lanskap ekonomi digital Indonesia. Bekerja sama dengan Superbank, layanan ini mengintegrasikan fungsi tabungan langsung ke dalam e-wallet tanpa perlu membuka rekening bank konvensional atau mengunduh aplikasi tambahan.
“Sebagian besar Gen Z kini sudah menggunakan e-wallet. Dengan OVO Nabung, kami ingin membangun kebiasaan menabung melalui platform yang sudah mereka kenal. Gak susah, gak rumit, dan gak perlu download aplikasi baru,” ujar Chief Operating Officer OVO, Eddie Martono dalam peluncuran OVO Nabung, Rabu (7/5).
Produk ini menawarkan bunga hingga 5% per tahun—angka yang diklaim tertinggi di antara produk rekening dompet digital lain di Indonesia.
“Peluncuran OVO Nabung adalah langkah penting dalam memperluas akses keuangan melalui teknologi. Kolaborasi kami dengan Superbank memperkuat sinergi inovasi agar masyarakat bisa menabung lebih mudah melalui e-wallet yang terhubung langsung ke sistem perbankan,” lanjut Eddie.
Langkah ini dinilai strategis mengingat tingginya adopsi e-wallet di kalangan Gen Z. Riset JakPat pada semester II 2024 mencatat 94% Gen Z Indonesia aktif menggunakan e-wallet untuk transaksi online dan offline, dan 60% dari mereka sudah menjadikan dompet digital sebagai tempat menyimpan uang.
Superbank, mitra strategis OVO dalam layanan ini, melihat peluang besar dari kerja sama ini. “Sejak pertama kali hadir lewat Grab pada Juni 2024, kami telah dipercaya lebih dari 3 juta nasabah. Dengan OVO Nabung, kami memperluas akses layanan keuangan yang fleksibel dan mudah dijangkau langsung dari aplikasi yang digunakan jutaan orang,” ungkap Chief Business Officer Superbank, Sukiwan.
Mengenai bunga 5% yang ditawarkan, Sukiwan menegaskan bahwa produk ini sepenuhnya mematuhi regulasi Bank Indonesia, OJK, dan LPS. “Gen Z ini kritis. Jadi, semua aspek produk kami, termasuk suku bunga, telah disusun sesuai aturan dan bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya, sambil menambahkan bahwa Superbank kini memiliki modal sebesar Rp5 triliun.
Dukungan atas inisiatif ini juga datang dari Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI). Direktur Eksekutif ASPI, Yanti Pusparini, menyatakan bahwa kolaborasi seperti OVO dan Superbank dapat membuka akses keuangan digital lebih luas bagi kelompok yang selama ini underbanked atau unbanked.
“Dengan demografi yang didominasi Gen Z, fitur yang fleksibel dan mudah diakses menjadi keharusan. Produk seperti OVO Nabung menjadi jembatan antara pengguna uang elektronik dan dunia perbankan,” ujar Yanti. Ia berharap layanan ini mendorong lebih banyak pengguna e-wallet yang belum terdaftar (unregistered) untuk beralih menjadi nasabah resmi yang tercatat (registered), memperluas inklusi keuangan nasional.
Data dari Populix menegaskan tren ini: 54% Gen Z dan milenial menggunakan bank digital terutama untuk top-up e-wallet. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran besar dalam kebiasaan finansial generasi muda dari layanan keuangan konvensional ke solusi digital yang lebih instan dan relevan.
Dengan semakin banyaknya produk yang mengintegrasikan fungsi simpanan dalam dompet digital, lanskap industri keuangan Indonesia dipastikan akan terus berubah. Bagi OVO dan Superbank, OVO Nabung bukan sekadar layanan baru, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membentuk kebiasaan keuangan sehat di era digital. ■