digitalbank.id - Otoritas Jasa Keuangan terus berperan aktif dalam upaya peningkatan literasi keuangan digital, salah satunya dengan meluncurkan inisiatif Digital Financial Literacy (DFL) berupa games Smart Digital Indonesia.
Games Smart Digital Indonesia yang diluncurkan pada Desember 2022, saat ini sudah memiliki 4 modul literasi keuangan digital yaitu: pemilihan produk keuangan, cyber ninja, fintech lending, dan kanal pengaduan kosumen serta telah dapat diunduh melalui Apple Store per Desember 2022.
Inisiatif pembuatan games literasi digital ini dilakukan OJK untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang kuat, bertanggung jawab dan memperhatikan aspek perlindungan konsumen di tengah tingkat literasi layanan keuangan digital yang masih rendah pada masyarakat Indonesia.
Games Smart Digital Indonesia yang diluncurkan pada Desember 2022, saat ini sudah memiliki 4 modul literasi keuangan digital yaitu: pemilihan produk keuangan, cyber ninja, fintech lending, dan kanal pengaduan kosumen serta telah dapat diunduh melalui Apple Store per Desember 2022.
Inisiatif pembuatan games literasi digital ini dilakukan OJK untuk menciptakan ekosistem keuangan digital yang kuat, bertanggung jawab dan memperhatikan aspek perlindungan konsumen di tengah tingkat literasi layanan keuangan digital yang masih rendah pada masyarakat Indonesia.
Baca Juga: Meski kinerja perbankan extra ordinary, OJK akan terus lakukan konsolidasi di 2023
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan OJK di tahun 2022, indeks literasi keuangan digital dan indeks inklusi keuangan digital di Indonesia menunjukkan angka 41 persen dan 72 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa cukup banyak masyarakat yang telah memanfaatkan layanan keuangan digital tanpa memiliki pengetahuan yang memadai.
Hal ini telah menjadi perhatian khusus OJK, karena kurangnya literasi masyarakat dalam penggunaan layanan keuangan digital akan memunculkan risiko-risiko baru.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan OJK di tahun 2022, indeks literasi keuangan digital dan indeks inklusi keuangan digital di Indonesia menunjukkan angka 41 persen dan 72 persen. Nilai ini menunjukkan bahwa cukup banyak masyarakat yang telah memanfaatkan layanan keuangan digital tanpa memiliki pengetahuan yang memadai.
Hal ini telah menjadi perhatian khusus OJK, karena kurangnya literasi masyarakat dalam penggunaan layanan keuangan digital akan memunculkan risiko-risiko baru.
Baca Juga: OJK akan menambah dua anggota dewan komisioner sesuai UU PPSK
Inisiatif games Smart Digital Indonesia ini juga disambut baik oleh Ketua Dewan Komisioner OJK dan Anggota Dewan Komisioner OJK yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen mengingat program ini diharapkan dapat meningkatkan awareness dan pemahaman konsumen serta menjadi katalis dalam usaha mencapai target inklusi keuangan khususnya keuangan digital yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Games ini sampai sekarang sudah diunduh lebih dari 10.000 masyarakat melalui aplikasi Google Play Store dan mendapatkan respons positif dalam peningkatan literasi keuangan digital.
Inisiatif games Smart Digital Indonesia ini juga disambut baik oleh Ketua Dewan Komisioner OJK dan Anggota Dewan Komisioner OJK yang Membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen mengingat program ini diharapkan dapat meningkatkan awareness dan pemahaman konsumen serta menjadi katalis dalam usaha mencapai target inklusi keuangan khususnya keuangan digital yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Games ini sampai sekarang sudah diunduh lebih dari 10.000 masyarakat melalui aplikasi Google Play Store dan mendapatkan respons positif dalam peningkatan literasi keuangan digital.
Baca Juga: Presiden Jokowi minta OJK dan pelaku industri jasa keuangan jaga momentum pertumbuhan ekonomi
Games ini mengilustrasikan kondisi sehari-hari yang dirasakan oleh pengguna dalam mengadopsi layanan keuangan digital sehingga dapat membantu pemahaman masyarakat agar lebih melek terhadap inovasi keuangan digital. (HAN)
Games ini mengilustrasikan kondisi sehari-hari yang dirasakan oleh pengguna dalam mengadopsi layanan keuangan digital sehingga dapat membantu pemahaman masyarakat agar lebih melek terhadap inovasi keuangan digital. (HAN)
Artikel Terkait
Kontak 157 OJK siap layani konsumen terkait keluhan, pengaduan atas jasa keuangan dan perbankan
Masih tunggu izin dari OJK, Pegadaian sebut ada tiga bisnis bank emas yang akan digarap
Perbarui aturan main, OJK ingin BPRS lebih efektif, efisien, tertata dan kuat
OJK catat baru 58 pinjol yang telah penuhi ekuitas minimal Rp12,5 miliar
Modal masih cekak sampai akhir 2022, OJK ubah status Bank Prima Master dari bank umum jadi BPR
OJK: Kinerja perbankan yang kuat dan stabil dorong optimisme di tengah gejolak global
OJK keluarkan aturan baru perhitungan ATMR untuk perbankan, ini detailnya...