digitalbank.id - MEMPERKUAT sinergi dengan berbagai komponen masyarakat dalam rangka percepatan pengembangan ekonomi syariah, adalah salah satu upaya yang kini aktif dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Termasuk menggalang sinergi dengan unsur organisasi masyarakat (ormas).
Bentuk konkrit sinergi itu misanya, BI dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menandatangani Nota Kesepahaman (NK), bertempat di Kantor Pusat PBNU, Jakarta (5/12).
Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan ada 3 aspek penting dalam kerja sama dengan PBNU. Pertama, pengembangan ekonomi melalui suatu ekosistem yang fokus pada pemberdayaan ekonomi umat yang berbasis pada komunitas pesantren.
"Ekosistem tersebut diharapkan mampu bersaing secara kompetitif baik ditingkat nasional maupun global," terang Perry.
Baca Juga: Bank Indonesia ungkap tiga alasan mengeluarkan rupiah digital
Kedua, pengembangan keuangan syariah termasuk pengelolaan zakat, infaq, shadaqah, dan waqaf produktif untuk pemberdayaan ekonomi umat. Ketiga, syiar ekonomi dan keuangan syariah, termasuk pelaksanaan Festival Ekonomi Keuangan Syariah di tingkat regional dan Indonesia Sharia Economic Festival di tingkat nasional dan internasional.
Dalam kerjasama ini, lanjut Perry, penting dibangun kerja sama erat antara BI dan NU dalam memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sesuai dengan peran masing-masing pihak.
"Kerja sama tersebut merupakan wujud komitmen kedua belah pihak untuk bersama – sama mendukung dan mewujudkan iklim yang kondusif bagi pengembangan ekonomi syariah di Indonesia," kata Perry dalam keterangan resmi, Senin (5/12).
Baca Juga: BI luncurkan white paper pengembangan rupiah digital, apa saja tahapannya?
Artikel Terkait
Bank Indonesia gelar BI Digital Content Competition 2022
Bank Indonesia terbitkan tujuh uang kertas baru, inovatif dan sulit dipalsukan?
Bank Indonesia dan beberapa kementerian gelar rapat koordinasi tingkat tinggi percepat sertifikasi halal
Dampak kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia terhadap pasar properti
Bank Indonesia akan tindaklanjuti temuan BPK soal BI Fast yang dinilai tak transparan
Bank Indonesia ungkap kredit perbankan September 2022 naik 11%
Bank Indonesia optimistis laju kredit perbankan bakal tumbuh dobel digit pada 2023
Bank Indonesia catat transaksi digital banking tembus Rp5.184,1 triliun
Bank Indonesia prediksi transaksi perbankan digital tembus Rp67 ribu triliun di tahun 2023