
Bank DKI kembali menyalurkan bantuan pendidikan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) kepada 2.094 penerima baru. Program ini menjadi bagian dari upaya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Bank DKI untuk mendorong inklusi pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga tidak mampu. Dengan total bantuan sebesar Rp9 juta per semester, program ini mencakup uang kuliah dan uang saku bagi mahasiswa, serta disalurkan langsung melalui layanan digital Bank DKI.
Fokus utama:
- Peran strategis Bank DKI dalam mendistribusikan bantuan pendidikan KJMU secara tepat waktu dan transparan.
- Komitmen Pemprov DKI dalam mendorong akses pendidikan tinggi bagi mahasiswa dari keluarga pra-sejahtera.
- Pemanfaatan teknologi layanan keuangan digital Bank DKI untuk mendukung penyaluran dana bantuan pendidikan.
Upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk memperluas akses pendidikan tinggi bagi warga pra-sejahtera kembali mendapat dukungan konkret dari Bank DKI. Melalui penyaluran bantuan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), sebanyak 2.094 mahasiswa baru telah menerima bantuan tahap awal semester I tahun 2025.
Direktur Utama Bank DKI, Agus H. Widodo menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov DKI, khususnya Dinas Pendidikan, atas kepercayaan yang terus diberikan kepada Bank DKI dalam menjalankan amanat sosial ini.
“Bank DKI menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan Pemprov DKI Jakarta khususnya Dinas Pendidikan selama ini kepada Bank DKI dalam mendistribusikan KJMU di DKI Jakarta,” ujar Agus, di Jakarta, Selasa (4/6).
Ia menegaskan bahwa Bank DKI akan terus menjalankan fungsinya sebagai bank pembangunan daerah dengan menjunjung prinsip transparansi, ketepatan waktu, dan sasaran dalam proses distribusi bantuan.
Program KJMU sendiri merupakan salah satu program strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan (P4OP), yang bertujuan menjembatani kesenjangan akses pendidikan tinggi bagi warga tidak mampu secara ekonomi, namun memiliki prestasi akademik memadai.
Bantuan ini menyasar mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi negeri maupun swasta terakreditasi, dengan total dana Rp9 juta per semester. Jumlah ini mencakup bantuan biaya pendidikan serta uang saku bulanan sebesar Rp750 ribu yang ditransfer langsung ke rekening penerima di Bank DKI.
Pada pencairan Semester I tahun 2025 yang dimulai sejak 27 Mei lalu, tercatat 16.979 mahasiswa telah menerima dana bantuan KJMU. Di luar itu, tambahan 2.094 penerima baru juga telah didistribusikan dananya secara bertahap, menjadikan program ini sebagai salah satu skema bantuan pendidikan terbesar yang dikelola pemerintah daerah di Indonesia.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi, menyebut bahwa peran Bank DKI dalam KJMU bukan sekadar sebagai penyalur dana, tetapi bagian dari komitmen lebih luas untuk menciptakan layanan perbankan yang inklusif.
“Dukungan Bank DKI dalam penyaluran KJMU juga sejalan dengan komitmen kami dalam menyediakan layanan perbankan yang inklusif dan berorientasi pada kemajuan sosial masyarakat Jakarta, khususnya di bidang pendidikan,” kata Arie.
Ia juga mengingatkan seluruh mahasiswa penerima bantuan untuk menjaga keamanan data pribadi dan tidak sembarangan membagikan informasi seperti PIN dan identitas akun perbankan.
Sebagai bagian dari inovasi digital, Bank DKI menyediakan kemudahan akses transaksi melalui aplikasi JakOne Mobile, ATM, dan EDC yang tersebar di berbagai wilayah. Platform ini diharapkan bisa menjadi alat keuangan yang efektif bagi mahasiswa dalam mengelola dana bantuan secara mandiri dan efisien.
Program KJMU tidak hanya berdampak pada peningkatan partisipasi pendidikan tinggi, tapi juga menjadi simbol keberpihakan negara terhadap generasi muda yang selama ini terhambat faktor ekonomi.
Berdasarkan data BPS 2023, hanya sekitar 25,6% lulusan SMA di Indonesia yang melanjutkan ke pendidikan tinggi. Di Jakarta, angka tersebut sedikit lebih baik, namun kesenjangan tetap terasa bagi keluarga berpenghasilan rendah. Inisiatif seperti KJMU menjadi solusi penting untuk menekan angka putus kuliah di kalangan mahasiswa dari keluarga rentan.
Selain dari sisi jumlah penerima, dampak jangka panjang dari KJMU juga mulai terlihat. Laporan internal P4OP menunjukkan bahwa sebagian besar penerima KJMU memiliki tingkat kelulusan yang tinggi serta partisipasi aktif dalam kegiatan akademik maupun organisasi kampus.
Ke depan, Bank DKI bersama Pemprov DKI berencana terus menyempurnakan sistem penyaluran KJMU agar lebih adaptif terhadap dinamika kebutuhan mahasiswa dan perkembangan teknologi layanan keuangan. ■
Digionary:
●KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul): Program bantuan pendidikan dari Pemprov DKI untuk mahasiswa kurang mampu namun berprestasi.
●,P4OP: Pusat Pelayanan Pendanaan Personal dan Operasional Pendidikan, unit di bawah Dinas Pendidikan DKI Jakarta.
● JakOne Mobile: Aplikasi layanan digital perbankan milik Bank DKI untuk transaksi dan pengelolaan keuangan.
● EDC (Electronic Data Capture): Alat transaksi pembayaran elektronik yang biasa digunakan di merchant.
● ATM (Automated Teller Machine): Mesin anjungan tunai mandiri untuk penarikan dan transaksi perbankan.
● Uang saku: Komponen dari bantuan KJMU yang digunakan untuk kebutuhan hidup mahasiswa sehari-hari.
●,Dana bantuan pendidikan: Dana hibah yang diberikan kepada mahasiswa untuk menunjang biaya kuliah dan kebutuhan lainnya.
● Inklusi Keuangan: Upaya menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam layanan keuangan formal.
● Mahasiswa Rentan Ekonomi: Mahasiswa dari keluarga dengan pendapatan rendah atau tidak stabil.