Gates Foundation dorong inklusi keuangan di Indonesia lewat penguatan identitas digital

- 8 Mei 2025 - 15:18

Gates Foundation memperkuat komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia dengan fokus pada penguatan sistem identitas digital. Melalui kemitraan dengan Dukcapil dan Bank Dunia, yayasan ini bertujuan mempermudah akses layanan keuangan bagi masyarakat yang belum terjangkau, terutama di daerah pelosok. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan nasional.


Fokua utama:

  1. Gates Foundation bekerja sama dengan Dukcapil dan Bank Dunia untuk memperkuat sistem identitas digital di Indonesia, guna mempermudah akses layanan keuangan.
  2. Kolaborasi dengan lembaga pemerintah dan internasional untuk mengembangkan infrastruktur digital yang mendukung inklusi keuangan.
  3. Upaya bersama dengan OJK dan Bank Indonesia untuk memastikan keamanan dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan layanan keuangan digital.

Gates Foundation menegaskan komitmennya dalam mendorong inklusi keuangan di Indonesia dengan fokus utama pada penguatan sistem identitas digital. Menurut Brooke Patterson, Indonesia Country Lead Gates Foundation, sistem identitas digital menjadi kunci utama untuk memperluas akses layanan keuangan, terutama bagi masyarakat yang selama ini belum terjangkau layanan perbankan.

“Saat ini, masyarakat di Indonesia masih harus datang ke bank, mengisi formulir, dan menunggu proses verifikasi. Kami ingin mengubah itu,” ungkap Brooke dalam Media Roundtable with Gates Foundation di Jakarta, Kamis (8/5).

Sebagai perbandingan, Patterson menyebut keberhasilan India dalam memungkinkan pembukaan rekening dalam waktu kurang dari tiga menit hanya dengan sidik jari. Untuk mewujudkan transformasi tersebut, yayasan yang didirikan Bill Gates ini menjalin kemitraan erat dengan Dukcapil dan Bank Dunia guna memperkuat sistem IT nasional serta mengembangkan e-KYC (electronic Know Your Customer). Tujuannya adalah menciptakan mekanisme verifikasi digital yang cepat, aman, dan terpercaya.

“Kita ingin setiap warga dapat membuka akun bank atau dompet digital secara instan dan aman, langsung dari ponsel mereka,” tegas Patterson.

Namun, seiring pertumbuhan digitalisasi, risiko penipuan dan kejahatan siber juga meningkat. Oleh karena itu, Gates Foundation turut bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia untuk memperkuat perlindungan konsumen. “Kepercayaan adalah pondasi. Kita harus pastikan bahwa masyarakat merasa aman menggunakan layanan keuangan digital,” katanya.

Patterson juga menyoroti potensi besar UMKM, terutama yang dikelola perempuan, yang masih kesulitan mengakses kredit. Menurutnya, Gates Foundation sedang mengeksplorasi cara-cara untuk memastikan akses terhadap produk kredit yang tepat guna dan sesuai kebutuhan usaha kecil, seperti modal kerja harian, bukan hanya pinjaman jangka panjang. “Kami percaya bahwa inklusi keuangan bukan sekadar soal akses, tapi juga soal kepercayaan, kenyamanan, dan keberlanjutan,” tutup Patterson.

Pemerintah Indonesia juga menunjukkan komitmen dalam meningkatkan inklusi keuangan. Dalam acara Indonesia International Financial Inclusion Summit (IFIS) 2025, Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon menyampaikan bahwa IFIS 2025 menjadi forum diskusi dan kolaborasi strategis pertama di Indonesia yang secara khusus berfokus pada inklusi keuangan. “Kami percaya IFIS 2025 tidak hanya akan menjadi forum dialog, tetapi juga menjadi tonggak penting untuk mempercepat agenda inklusi keuangan nasional,” ujarnya.

Berdasarkan data terbaru, angka inklusi finansial di Indonesia telah menunjukkan peningkatan positif. Sebanyak 76,3% penduduk tercatat telah memiliki rekening di lembaga keuangan formal, dan 88,7% telah menggunakan layanan keuangan formal. “Kami turut bangga dan bersyukur atas tren positif ini yang selaras dengan komitmen pemerintah untuk mempercepat inklusi keuangan,” tambahnya.

Upaya Gates Foundation dalam mendorong inklusi keuangan melalui penguatan identitas digital di Indonesia menunjukkan langkah konkret dalam memperluas akses layanan keuangan, terutama bagi masyarakat yang belum terjangkau. Dengan dukungan pemerintah dan kolaborasi internasional, diharapkan transformasi digital ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional. ■

Comments are closed.