Bukan cuma menegah bawah, LPS bilang tabungan nasabah menengah atas juga mulai terkikis

- 6 Mei 2025 - 15:26

Data Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menunjukkan penurunan signifikan pada saldo tabungan nasabah kelas menengah atas di Indonesia pada Maret 2025. Kelompok dengan saldo Rp2 miliar hingga Rp5 miliar mengalami penurunan saldo sebesar 0,7% dan penurunan jumlah rekening sebesar 1,2%. Sementara itu, simpanan dengan saldo di bawah Rp100 juta justru meningkat 5% secara bulanan. Fenomena ini mencerminkan tekanan ekonomi yang mulai dirasakan oleh kelompok menengah atas, meskipun stabilitas sistem keuangan tetap terjaga.


Fokus utama:

  1. Nasabah dengan saldo antara Rp2 miliar hingga Rp5 miliar mengalami penurunan saldo tabungan sebesar 0,7% dan penurunan jumlah rekening sebesar 1,2% pada Maret 2025. Hal ini menunjukkan bahwa kelompok menengah atas mulai menggunakan tabungan mereka untuk memenuhi kebutuhan atau investasi lainnya.
  2. Meskipun terjadi penurunan pada kelompok menengah atas, simpanan dengan saldo di atas Rp5 miliar masih mendominasi total simpanan di bank umum, mencapai 53,7% dari total simpanan. Namun, jumlah rekening pada kelompok ini juga mengalami penurunan sebesar 1,2% secara bulanan.
  3. Kelompok nasabah dengan saldo di bawah Rp100 juta mengalami peningkatan saldo tabungan sebesar 5% secara bulanan.

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan adanya penurunan saldo tabungan pada kelompok ekonomi menengah atas pada Maret 2025. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian kalangan tersebut mulai menggerus tabungan mereka seiring melambatnya pertumbuhan simpanan di perbankan.

Berdasarkan data yang dirilis dalam Ringkasan Eksekutif Distribusi Simpanan Bank Umum Maret 2025, kelompok yang memiliki saldo tabungan antara Rp2 miliar hingga Rp5 miliar mengalami penurunan paling tajam. Penurunan ini tercatat sebesar 0,7% secara bulanan. Menurut LPS, ini mencerminkan adanya pola konsumsi atau penarikan tabungan yang lebih tinggi dari kelompok tersebut.

Di sisi lain, kelompok nasabah dengan saldo lebih besar dari Rp5 miliar masih mendominasi sektor perbankan. Saldo simpanan mereka tercatat mencapai 53,7% dari total simpanan di seluruh bank umum, kecuali simpanan di kantor cabang luar negeri. Hal ini menegaskan peran dominan nasabah kaya dalam ekosistem perbankan Indonesia.

Namun, meski memegang sebagian besar dana, jumlah rekening nasabah dengan saldo lebih dari Rp5 miliar juga menunjukkan penurunan. Pada Maret 2025, tercatat adanya penurunan jumlah rekening terbesar sebesar 1,2% secara bulanan. Hal ini menjadi indikator adanya pergeseran perilaku finansial di kalangan kelompok menengah atas.

Sementara itu, sektor deposito mencatatkan kenaikan yang signifikan. Deposits on Call mengalami kenaikan 8,9% secara bulanan. Ini menunjukkan bahwa nasabah cenderung memilih instrumen yang lebih aman dan likuid dibandingkan dengan simpanan giro, yang justru tercatat mengalami penurunan 0,2% secara bulanan.

Menurut LPS, deposito kini mendominasi jenis simpanan dengan porsi sebesar 36,2%. Di sisi lain, jumlah rekening dengan saldo di bawah Rp100 juta mendominasi sistem perbankan Indonesia, mencakup hampir 99% dari total rekening yang ada.

Secara keseluruhan, data ini memperlihatkan dinamika baru dalam kebiasaan menabung di Indonesia, di mana kelompok menengah atas mulai mengurangi simpanan mereka sementara kelompok nasabah kaya semakin menguasai sektor perbankan. ■

Comments are closed.