
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan transaksi digital banking yang melampaui angka Rp28.000 triliun sepanjang 2024, dengan pertumbuhan signifikan sebesar 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Jumlah transaksi yang meningkat drastis ini didorong oleh penggunaan mobile banking dan internet banking yang semakin tinggi. Selain itu, BCA juga melaporkan kenaikan pendapatan selain bunga dan perkembangan positif jumlah rekening nasabah, yang kini mencapai lebih dari 41 juta.
Poin utama:
- BCA mencatatkan total transaksi digital sebesar Rp28.000 triliun pada 2024, tumbuh 14% secara tahunan.
- Transaksi digital tercatat mencapai 31,6 miliar transaksi sepanjang tahun 2024, meningkat 24% dibandingkan tahun lalu.
- Jumlah rekening BCA per Desember 2024 melonjak dua kali lipat dalam lima tahun terakhir, mencapai lebih dari 41 juta.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menorehkan capaian luar biasa di dunia perbankan digital dengan mencatatkan transaksi senilai Rp28.000 triliun pada tahun 2024. Pencapaian ini tidak hanya menunjukkan dominasi BCA di sektor mobile banking, tetapi juga menggambarkan tren positif yang terus berkembang di era digital perbankan Indonesia.
BCA, salah satu bank terbesar di Indonesia, merayakan keberhasilan besar dalam sektor digital banking sepanjang tahun 2024. Dalam laporan terbarunya, bank yang dikenal dengan aplikasi mobile-nya, myBCA dan BCA mobile, mencatatkan transaksi mencapai Rp 28.000 triliun, meningkat 14% dibandingkan tahun sebelumnya. Pencapaian ini menunjukkan betapa pesatnya adopsi layanan digital di kalangan nasabah BCA.
Peningkatan transaksi ini tidak hanya tercermin dalam nilai nominal, tetapi juga dalam frekuensi transaksi yang mengalami lonjakan signifikan. Sepanjang tahun 2024, BCA mencatatkan 31,6 miliar transaksi, yang berarti sebuah kenaikan 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak nasabah yang beralih menggunakan layanan digital dalam berbagai kebutuhan finansial mereka.
Hera F. Haryn, EVP Corporate Communication and Responsibility BCA, mengungkapkan bahwa aplikasi myBCA dan BCA mobile menjadi kunci sukses dalam menghadapi perubahan tren gaya hidup masyarakat yang semakin mengutamakan kemudahan dan kenyamanan dalam bertransaksi. “Kedua layanan ini dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan nasabah, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks,” jelas Hera.
Namun, BCA tidak hanya puas dengan pencapaian ini. Bank tersebut berkomitmen untuk terus memperkuat ekosistem digital dan meningkatkan kualitas infrastruktur teknologi informasi yang mendukung setiap transaksi. Hal ini sejalan dengan visi BCA untuk memperluas penetrasi layanan digital yang aman dan terpercaya di pasar Indonesia yang semakin berkembang.
Di sisi lain, pertumbuhan transaksi digital ini turut berkontribusi pada pendapatan selain bunga BCA, yang tercatat meningkat 10,2% YoY menjadi Rp 25,2 triliun pada tahun 2024. Peningkatan tersebut menjadi bukti kuat bahwa transformasi digital BCA semakin mengukuhkan posisinya di pasar perbankan Indonesia.
Dengan lebih dari 41 juta rekening nasabah per Desember 2024, BCA berhasil menggandakan jumlah nasabahnya dalam lima tahun terakhir. BCA berharap untuk terus memperluas jangkauan layanan digitalnya dan meningkatkan volume transaksi digital untuk mendukung perkembangan ekonomi digital Indonesia yang semakin pesat. ■