
Bank Mandiri mencatat lonjakan transaksi digital melalui Kopra by Mandiri, yang mencapai Rp22.700 triliun sepanjang 2024, tumbuh 17% dibanding tahun sebelumnya. Dengan frekuensi transaksi mencapai 1,3 miliar kali (naik 21%), platform ini semakin mengukuhkan posisinya sebagai tulang punggung (backbone) layanan perbankan wholesale Mandiri. Tak hanya melayani korporasi dan BUMN, Kopra juga mendorong inklusi keuangan bagi UMKM dengan integrasi digital yang mempercepat akses pembiayaan dan manajemen arus kas.
Poin utama:
- Kopra by Mandiri mengelola transaksi senilai Rp22.700 triliun pada 2024, meningkat 17% YoY.
- Platform ini menawarkan fitur cash management, trade finance, supply chain management, hingga integrasi API untuk otomasi keuangan perusahaan.
- Kopra by Mandiri membuka akses keuangan bagi pelaku usaha kecil melalui skema pembiayaan digital berbasis data transaksi.
Di tengah persaingan industri keuangan yang semakin mengarah ke digital, Bank Mandiri berhasil mencatat lonjakan transaksi signifikan melalui platform Kopra by Mandiri. Sepanjang 2024, nilai transaksi yang dikelola platform ini mencapai Rp22.700 triliun, tumbuh 17% dibanding tahun sebelumnya. Frekuensi transaksi juga meroket 21% menjadi 1,3 miliar kali, mencerminkan semakin luasnya adopsi layanan digital oleh nasabah korporasi maupun UMKM.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, menegaskan bahwa Kopra by Mandiri telah menjadi tulang punggung layanan wholesale banking perseroan. “Kami terus mengembangkan Kopra by Mandiri sebagai solusi digital terintegrasi yang mampu memenuhi kebutuhan transaksi keuangan bisnis, baik skala korporasi, BUMN, maupun UMKM,” ujarnya dalam Paparan Kinerja Tahun 2024, Kamis (6/2).
Kopra by Mandiri dirancang untuk memberikan solusi end-to-end bagi dunia usaha. Beberapa fitur unggulannya meliputi:
- Cash Management: Otomasi dan efisiensi pengelolaan kas perusahaan.
- Trade Finance & Supply Chain Management: Mempermudah transaksi bisnis global dan rantai pasok.
- Integrasi API: Memungkinkan perusahaan menghubungkan sistem keuangan mereka langsung dengan Bank Mandiri untuk otomatisasi transaksi.
Darmawan menambahkan bahwa kebutuhan pelaku usaha terhadap layanan perbankan digital semakin meningkat. “Kami melihat tren digitalisasi terus berkembang, dan Kopra by Mandiri kami kembangkan agar semakin komprehensif serta memberikan akses keuangan yang lebih luas,” paparnya.
Inklusi keuangan UMKM
Tak hanya menyasar perusahaan besar, Bank Mandiri juga memperkuat peran Kopra dalam mendukung UMKM. Melalui platform ini, pelaku usaha kecil kini bisa lebih mudah terkoneksi dengan ekosistem bisnis yang lebih besar, termasuk mendapatkan pembiayaan berbasis data transaksi.
“Kami tidak hanya ingin melayani bisnis skala besar, tetapi juga mendukung UMKM agar lebih mudah mendapatkan akses keuangan. Dengan integrasi Kopra by Mandiri, pelaku usaha dapat mengelola arus kas dan memperoleh pembiayaan yang lebih cepat dan efisien,” ujar Darmawan.
Pendekatan ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam memperkuat ekonomi digital dan inklusi keuangan bagi UMKM, sektor yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Dengan perkembangan pesat di sektor digital banking, Bank Mandiri diproyeksikan akan terus memperluas fitur dan layanan Kopra by Mandiri. Investasi dalam kecerdasan buatan (AI), machine learning, serta blockchain diperkirakan akan semakin memperkuat platform ini dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam laporan terbaru Bank Indonesia (BI), digitalisasi perbankan diprediksi terus meningkat dengan transaksi digital banking nasional mencapai Rp80.000 triliun pada 2025. Dengan tren ini, Kopra by Mandiri berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam mendorong transformasi keuangan digital di Indonesia. ■