
PT Pegadaian, dengan dukungan Kementerian BUMN, semakin serius mengembangkan layanan Deposito Emas sebagai bagian dari Kegiatan Usaha Bullion. Hingga Januari 2025, saldo Deposito Emas mencapai 118 kilogram, menunjukkan minat masyarakat yang tinggi terhadap produk ini.
Poin utama:
- Saldo Deposito Emas mencapai 118 kilogram hingga Januari 2025, mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap produk ini.
- Deposito Emas menawarkan keamanan dengan asuransi, tenor fleksibel, dan imbal hasil 1% per tahun.
- Nasabah hanya perlu memiliki rekening Tabungan Emas Pegadaian, meng-upgrade akun ke premium di Aplikasi Pegadaian Digital versi 6.1.0, dan melakukan transaksi minimal 5 gram.
PT Pegadaian, dengan dukungan penuh dari Kementerian BUMN, semakin mantap menjalankan Kegiatan Usaha Bullion atau Bank Emas. Langkah ini sejalan dengan misi dan program Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, khususnya dalam sektor hilirisasi dan industrialisasi.
Sejak memperoleh izin untuk menjalankan Kegiatan Usaha Bullion, salah satu produk unggulan Pegadaian, yaitu Deposito Emas, mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Hingga Januari 2025, saldo Deposito Emas telah mencapai 118 kilogram. Sementara itu, saldo Tabungan Emas Pegadaian hingga akhir 2024 mencapai 10,33 ton.
“Alhamdulillah, kegiatan Usaha Bullion Pegadaian disambut baik oleh masyarakat. Tentu kepercayaan terhadap Pegadaian untuk masuk ke Bullion ini berkat kerja keras dari seluruh Insan Pegadaian dan loyalitas nasabah kami yang luar biasa sehingga membuat Pegadaian kini menjadi pelopor di Indonesia sebagai perusahaan pertama yang dapat menjalankan Kegiatan Usaha Bullion ini,” ujar Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidayah.
Deposito Emas menjadi salah satu pilihan investasi yang menjanjikan bagi masyarakat. Produk ini menawarkan fitur penyimpanan emas yang terstandarisasi, dengan keamanan terjamin karena diasuransikan. Selain itu, tenor deposito fleksibel dengan imbal hasil 1% per tahun.
Untuk menikmati layanan ini, nasabah perlu memenuhi beberapa syarat, antara lain:
- Memiliki rekening Tabungan Emas Pegadaian.
- Melakukan upgrade menjadi akun premium pada Aplikasi Pegadaian Digital versi 6.1.0.
- Melakukan transaksi minimal 5 gram.
Dalam upaya memperkuat Kegiatan Usaha Bullion, Pegadaian mengadakan Kick Off Kegiatan Usaha Bullion di internal perusahaan pada 4 Februari 2025 secara hybrid, yang dihadiri oleh seluruh Insan Pegadaian di Indonesia.
Selanjutnya, pengenalan Bullion akan dilakukan secara bertahap ke eksternal melalui berbagai kegiatan sosialisasi dan literasi kepada masyarakat, seperti “Pegadaian Goes To Campus” yang akan diadakan di The Gade Creative Lounge pada berbagai kampus ternama di Indonesia.
“Pegadaian akan segera menyelenggarakan rangkaian untuk memperkenalkan Kegiatan Usaha Bullion, serta untuk semakin meningkatkan awareness dan pemahaman masyarakat, khususnya mahasiswa tentang investasi dan manfaat Layanan Bullion di Indonesia,” tambah Elvi.
Sebagai informasi, Pegadaian resmi mengantongi izin menjalankan kegiatan usaha bullion yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada akhir Desember 2024. Melalui surat tersebut, Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha Bullion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi, maupun Perdagangan Emas.
Pegadaian dinilai memiliki infrastruktur yang mumpuni sebagai lembaga penyaluran bullion, mulai dari penyimpanan agunan gadai yang 90% berupa emas, ruang penyimpanan emas dengan standar internasional terbesar di Indonesia, hingga beragam produk emas yang semakin melengkapi ekosistem emas tersebut. Kini, Pegadaian resmi menghadirkan fitur produk Deposito Emas yang dapat diakses melalui aplikasi Pegadaian Digital sejak 15 Januari 2025.
Dengan adanya layanan bullion di Pegadaian, diharapkan masyarakat semakin mudah memiliki investasi emas. Apalagi, investasi emas dinilai sangat menguntungkan dan paling bersinar, khususnya di tahun 2024 lalu. Pegadaian sendiri terus memantapkan komitmennya melebarkan bisnis pada bidang Bullion Services untuk mendukung perekonomian dengan MengEMASkan Indonesia. ■