Siapkan Rp2 triliun, Standard Chartered dan Amartha dorong transformasi UMKM perempuan Indonesia

- 10 Desember 2024 - 18:23

Di tengah peran vital UMKM perempuan dalam mendorong ekonomi inklusif Indonesia, kolaborasi strategis antara Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) dan Amartha Mikro Fintek (Amartha) hadir sebagai game-changer. Dengan kucuran dana sebesar Rp2 triliun, sekitar 400.000 pengusaha perempuan kini mendapatkan akses pembiayaan untuk mengembangkan usaha mereka, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat komunitas di seluruh penjuru negeri.


Standard Chartered Bank Indonesia (SCBI) kembali menunjukkan komitmennya terhadap inklusi keuangan dan keberlanjutan. Melalui kerja sama dengan platform fintech peer-to-peer lending PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), SCBI menyalurkan kredit senilai Rp2 triliun untuk memberdayakan pengusaha perempuan di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Langkah ini menargetkan sekitar 400.000 perempuan pengusaha di Indonesia, terutama di daerah pedesaan yang sering kali kurang terlayani secara finansial.

“Amartha dan SCBI bertujuan untuk menyediakan sumber daya pembiayaan bagi pengusaha perempuan yang kurang terlayani di daerah pedesaan, untuk membantu mereka mengembangkan usaha dan menciptakan lapangan kerja di komunitas mereka,” ujar Rino “Donny” Donosepoetro, Cluster CEO SCBI untuk Indonesia dan ASEAN Markets (Australia, Brunei, dan Filipina), dalam pernyataan resminya pada Selasa (10/12).

Langkah strategis ini tidak hanya sekadar memfasilitasi akses keuangan, tetapi juga memperkuat ekosistem inklusi keuangan di Indonesia. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM, UMKM menyumbang 61% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan mempekerjakan hingga 97% dari total tenaga kerja. Meski demikian, perempuan pengusaha di sektor UMKM masih kerap menghadapi hambatan, termasuk akses yang terbatas terhadap pembiayaan formal.

Kerja sama SCBI dan Amartha menjadi bagian dari fokus bisnis SCBI dalam memperluas segmen ritel melalui kemitraan digital. Selama tiga tahun terakhir, SCBI telah menjalin kolaborasi dengan berbagai perusahaan fintech untuk menghadirkan layanan keuangan yang lebih mudah diakses. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi digital, SCBI berupaya menciptakan ekosistem keuangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Donny menambahkan bahwa inisiatif ini juga mendukung upaya global untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. “Kami sangat antusias bermitra dengan Amartha dalam misi bersama untuk mendukung pengusaha perempuan dan membangun fondasi ekonomi yang lebih kuat dan inklusif,” ujarnya.

Amartha sendiri telah menjadi salah satu pemain terdepan dalam mendukung perempuan pengusaha mikro di pedesaan dengan mengintegrasikan teknologi digital dan pendekatan berbasis komunitas. Sinergi antara SCBI dan Amartha diharapkan dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di tingkat akar rumput.

Sebuah studi oleh International Finance Corporation (IFC) menunjukkan bahwa UMKM yang dipimpin perempuan di negara-negara berkembang sering kali mengalami kesenjangan pembiayaan hingga US$1,5 triliun. Di Indonesia, fintech lending seperti Amartha telah menunjukkan efektivitasnya dalam menjembatani kebutuhan ini, dengan tingkat inklusi keuangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Bank Indonesia mencatat, pada 2024, penggunaan layanan fintech oleh UMKM meningkat hingga 30%, memperkuat tren digitalisasi keuangan. ■

Comments are closed.