Bitcoin bersiap cetak rekor baru, Standard Chartered sarankan beli sekarang!

- 2 Mei 2025 - 10:10

Standard Chartered memperkirakan harga Bitcoin akan melonjak ke US$120.000 pada kuartal II 2025, didorong pergeseran aset investor AS dan akumulasi besar-besaran oleh “whale.” Bank ini juga mempertahankan proyeksi ambisius: US$200.000 di akhir 2025.


Fokus utama:

  1. Prediksi lonjakan harga Bitcoin ke US$120.000 pada Q2 2025 dan US$200.000 di akhir tahun.
  2. Investor AS dan Asia mulai beralih dari aset domestik ke Bitcoin, diperkuat oleh arus dana ETF dan pembelian “whale.”
  3. Bitcoin dipandang lebih unggul dari emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan sistem keuangan global.

Standard Chartered kembali menggebrak pasar kripto dengan proyeksi optimistis: harga Bitcoin diprediksi menembus rekor baru US$120.000 pada kuartal II tahun ini. Tak berhenti di situ, bank besar asal Inggris ini juga menargetkan lonjakan lebih jauh hingga US$200.000 pada akhir 2025.

Geoffrey Kendrick, Kepala Riset Aset Digital Global Standard Chartered, menyatakan, “Sekarang adalah saat yang tepat untuk membeli Bitcoin.” Dalam laporan terbaru yang dirilis awal pekan ini, Kendrick memaparkan sejumlah indikator yang memperkuat proyeksinya.

“Premium jangka panjang US Treasury kini berada di level tertinggi dalam 12 tahun, dan ini sangat berkorelasi dengan pergerakan BTC. Sementara itu, pola waktu perdagangan menunjukkan investor AS mulai melirik aset non-AS, dan akumulasi Bitcoin oleh para ‘whale’ juga menunjukkan kekuatan pasar yang signifikan,” ujarnya.

Menurut Kendrick, perubahan strategi ini mulai terlihat sejak Presiden Donald Trump mengumumkan pembebasan tarif selama 90 hari untuk semua negara kecuali Tiongkok pada 9 April lalu. Sebelum pengumuman itu, harga Bitcoin cenderung mengikuti arah saham teknologi. Namun pasca pengumuman, BTC justru melonjak lebih cepat.

Investor institusi dari Asia pun tak ketinggalan. Kendrick mencatat, arus pembelian dari kawasan ini turut mempertegas tren global akumulasi Bitcoin. Ia juga mengungkap bahwa para pemegang besar—dikenal sebagai whale atau pemilik lebih dari 1.000 BTC—telah aktif mengoleksi sejak harga sempat turun akibat ketegangan tarif.

“Para whale juga tercatat melakukan akumulasi agresif dalam berbagai momen penting, seperti saat kolapsnya Silicon Valley Bank, persetujuan ETF Bitcoin, dan kemenangan pemilu Trump,” papar Kendrick. “Ini menandakan momen ini bisa menjadi tonggak baru reli besar Bitcoin.”

Saat ini, harga Bitcoin masih bertengger di kisaran US$95.500, sementara rekor tertinggi sebelumnya dicapai pada 20 Januari 2025, yakni US$108.786. Jika ramalan Kendrick terbukti, maka BTC akan melampaui rekor tersebut dalam beberapa pekan ke depan.

Standard Chartered menilai Bitcoin kini memainkan peran utama sebagai aset lindung nilai terhadap risiko sistem keuangan global. “Emas memang tetap relevan, terutama terhadap risiko geopolitik. Tapi karena sifat desentralisasinya, kami percaya Bitcoin adalah lindung nilai yang lebih efektif terhadap ketidakpastian sistem keuangan,” ujar Kendrick.

Perpindahan dana dari ETF emas ke ETF Bitcoin dalam sepekan terakhir, kata dia, memperkuat pandangan ini. Selain itu, rencana regulasi stablecoin di AS dan laporan keuangan 13F yang akan dirilis pertengahan Mei—berisi data kepemilikan institusi seperti dana pensiun dan sovereign wealth fund—diperkirakan akan menunjukkan dukungan jangka panjang yang lebih luas terhadap Bitcoin.

Kendrick juga dikenal dengan sejumlah prediksi berani lainnya. Ia sebelumnya memperkirakan total suplai stablecoin bisa naik hampir 10 kali lipat menjadi US$2 triliun pada akhir 2028, seiring regulasi yang lebih jelas di AS. Sementara itu, Avalanche (AVAX) diperkirakan bisa melonjak ke US$250 pada 2029, dan XRP diprediksi mencapai US$12,50 pada 2028—kenaikan lebih dari 500%.

Namun, tak semua prediksi mengarah ke atas. Target harga Ether (ETH) justru direvisi turun ke US$4.000 untuk tahun 2025, mencerminkan dinamika pasar yang makin selektif. Sebagai catatan, analis kripto Standard Chartered tidak memiliki kepemilikan aset digital secara pribadi, menurut klarifikasi resmi dari Kendrick. ■

Comments are closed.