Bitcoin melemah akibat kekhawatiran inflasi, akankah ada reli di tengah tekanan ekonomi global?

- 8 Januari 2025 - 19:30

Bitcoin kembali melemah, turun ke level US$96 ribu setelah sebelumnya mencatatkan rekor di atas US$100 ribu. Penurunan ini tidak hanya menimpa Bitcoin, tetapi juga mayoritas aset kripto lainnya seperti Dogecoin (DOGE), Avalanche (AVAX), Chainlink (LINK), Polkadot (DOT), dan Uniswap (UNI), yang semuanya anjlok lebih dari 10% dalam 24 jam terakhir.

Kondisi ini terjadi bersamaan dengan koreksi di pasar saham Amerika Serikat (AS). Indeks Nasdaq Composite, yang didominasi saham teknologi, turun tajam 1,9%, dengan saham Nvidia (NVDA) merosot lebih dari 6% meski perusahaan ini sedang giat mempromosikan rencana ekspansi di bidang kecerdasan buatan (AI). Di pasar obligasi, imbal hasil Treasury AS bertenor 10 tahun naik 7 basis poin, mendekati 4,7%, menandakan ketidakpastian investor terhadap prospek pelonggaran suku bunga oleh The Fed.

Ancaman inflasi

Menurut Fahmi Almuttaqin, analis dari Reku, tekanan pada pasar kripto dan saham AS dipicu oleh meningkatnya kekhawatiran inflasi. Beberapa data ekonomi AS terbaru memperkuat sentimen ini, termasuk:

  • Aktivitas sektor jasa meningkat ke level tertinggi dalam dua tahun terakhir.
  • Defisit perdagangan AS melebar sebesar US$4,6 miliar, mencapai US$78,2 miliar.
  • Jumlah rekrutmen tenaga kerja turun sebanyak 125 ribu menjadi 5,269 juta.

Data dari Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan bahwa indeks PMI sektor jasa naik dari 52,1 pada November menjadi 54,1 di Desember, melampaui ekspektasi ekonom di angka 53,3. Namun, indeks harga yang dibayarkan melonjak dari 58,2 menjadi 64,4—level tertinggi sejak Februari 2023. Ini menandakan bahwa meski permintaan kuat, tekanan biaya tetap tinggi, yang mendukung pandangan bahwa inflasi akan sulit dikendalikan.

Tantangan kebijakan dan dampak di pasar

Defisit perdagangan yang melebar menjadi sorotan, terutama dengan kebijakan tarif impor yang direncanakan Presiden terpilih Donald Trump. Kenaikan tarif berpotensi meningkatkan tekanan inflasi lebih lanjut, sementara pasar tenaga kerja menunjukkan tanda-tanda melambat. Meski jumlah lowongan pekerjaan meningkat sebesar 259 ribu menjadi 8,098 juta, penurunan rekrutmen mencerminkan kehati-hatian pelaku usaha di tengah prospek ekonomi yang tidak menentu.

Fahmi menambahkan, “Jika inflasi tetap tinggi, The Fed kemungkinan besar akan menahan suku bunga pada pertemuan FOMC akhir bulan ini. Di sisi lain, pelantikan Donald Trump pada 20 Januari bisa menjadi katalis positif, terutama jika pemerintahannya memberikan kebijakan yang suportif bagi pasar kripto.”

Potensi reli dan strategi investor

Rilis data inflasi Consumer Price Index (CPI) pada 15 Januari menjadi momen krusial bagi pasar, terutama dalam menentukan kebijakan suku bunga pada 29 Januari. “Jika inflasi minimal atau tidak naik, sentimen bullish bisa kembali. Namun, saat ini kemungkinan lebih besar menuju kenaikan moderat, yang membuat The Fed menahan suku bunga,” jelas Fahmi.

Investor disarankan untuk berhati-hati dalam menyikapi dinamika ini. “Diversifikasi aset kripto blue-chip melalui fitur seperti Packs di Reku atau menggunakan analisis saham melalui fitur Insights dapat membantu mengambil keputusan yang lebih terinformasi,” tambah Fahmi. Insights memberikan informasi terkini dari media massa hingga tren di media sosial, serta fitur seperti Buzz Score dan Valuation Score yang membantu mengidentifikasi saham undervalued dengan fundamental kuat.

Di tengah tantangan inflasi dan kebijakan moneter yang tidak pasti, pasar kripto dan saham tetap menyisakan peluang bagi investor yang siap beradaptasi. Dukungan kebijakan dari pemerintahan baru Trump akan menjadi penentu penting dalam menjaga momentum reli di pasar. Namun, kehati-hatian tetap menjadi kunci dalam kondisi pasar yang penuh volatilitas ini. ■

Bitcoin turun 96 ribu, pasar kripto anjlok, inflasi AS meningkat, kebijakan The Fed 2025, data ekonomi AS terbaru, defisit perdagangan AS, pelantikan Donald Trump 2025, pasar saham terkoreksi, strategi investasi kripto, indeks Nasdaq Composite.

Comments are closed.